Daftar isi
Fungsi Tissue Type Test
Tissue type test merupakan tes darah yang mengenali adanya antigen pada permukaan sel tubuh dan jaringan. Pemeriksaan ada tidaknya antigen dapat menjadi acuan apakah jaringan donor aman untuk melakukan transplantasi ke orang lain.[1]
Hal ini karena sistem imun dapat membedakan antara jaringan tubuh sendiri dengan jaringan tubuh orang lain.[1]
Tissue type test berfungsi untuk membantu menemukan pasangan yang tepat bagi jaringan atau sel darah yang akan di transplantasi. Dalam beberapa kasus, tes ini juga berfungsi untuk mengetahui risiko seseorang mengidap penyakit autoimun, kondisi dimana sistem kekebalan menyerang sel sehat dalam tubuh.[1,2]
Dokter akan merekomendasikan tes ini pada pasien yang memerlukan transfusi darah, seperti pendarahan akut, operasi caesar atau biopsi ginjal.[3]
Beberapa kondisi medis lain yang memerlukan tissue type test yaitu:[3]
- Mengalami anemia berat atau kondisi yang menyebabkan anemia berat, seperti penyakit sel sabit atau talasemia
- Mengetahui efek kemoterapi pada pasien pengidap kanker
- Memiliki kelainan darah, seperti hemofilia
- Pasien sedang hamil dan ingin mengetahui Rh positif atau negatif
- Menjalani transplantasi organ, sumsum tulang, atau jaringan
Prosedur Tissue Type Test
Tidak ada persiapan khusus yang diperlukan sebelum menjalani prosedur tissue type test. Jika pasien ingin menyumbangkan jaringan atau darahnya, dokter akan bertanya seputar riwayat kesehatan, penggunaan obat, paparan racun, dan perjalanan keluar negeri.[1]
Secara umum prosedur tissue type test adalah sebagai berikut:[1,4]
- Pasien diminta untuk berbaring atau duduk
- Pasien diminta untuk mengepalkan tangan agar dokter atau tim medis lebih mudah menemukan pembuluh darah
- Dokter akan membalut lengan pasien dengan pita perekat (tourniquet), hal ini dilakukan pembuluh darah dibawah tourniquet tampak jelas sehingga lebih mudah memasukkan jarum ke dalamnya
- Kemudian, area yang akan disuntik akan dibersihkan dengan alkohol terlebih dahulu
- Selanjutnya, dokter atau tim medis menyuntikkan jarum ke dalam pembuluh darah vena
- Sebuah tabung dipasang di belakang jarum suntik untuk menampung darah yang keluar
- Setelah sampel darah yang diambil dirasa cukup, jarum akan dicabut dan pita perekat (tourniquet) dilepas
- Dokter atau tim medis akan menekan kasa atau kapas di bekas area penyuntikkan untuk menghentikan pendarahan atau memar
Risiko Tissue Typing Test
Tissue typing test merupakan tindakan medis yang aman. Namun, ada beberapa risiko yang mungkin terjadi setelah menjalani prosedur, yaitu:[1,4]
- Luka memar pada area bekas penyuntikkan
- Pembuluh darah vena membengkak, jika hal ini terjadi kompres area yang membengkak dengan air hangat selama beberapa hari
- Pingsan
- Infeksi
Hasil Tissue Type Test
Hasil dari tissue type test menunjukkan seberapa besar kecocokan antara antigen pendonor dan penerima donor. Semakin besar jumlah kecocokan kemungkinan keberhasilan transplantasi juga semakin besar.[1]
Test ini juga dapat mengetahui ada tidaknya antigen yang berhubungan dengan penyakit tertentu.[1]