AHA, BHA Dan PHA: Perbedaan, Manfaat, Jenis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Sel kulit secara alami akan meregenerasi diri setiap bulan. Eksfoliasi secara teratur dapat membantu proses ini, membuang sel kulit mati, sehingga mencerahkan dan memudarkan bekas jerawat. Salah satu produk... yang dapat membantu adalah ekfoliator kimia. Eksfoliator kimia adalahcvbahan asam yang dapat mengangkat sel kulit mati, dan tersedia dalam berbagai konsentrasi. Produk dengan konsentrasi rendah dapat dibeli bebas, dan biasanya produk dengan konsentrasi tinggi membutuhkan resep dan instruksi dokter untuk penggunaannya. AHA, BHA, dan PHA adalah bentuk dari eksfoliator kimia. Ketiganya banyak dipakai oleh produk-produk perawatan kulit. AHA biasanya digunakan untuk memperbaiki warna kulit, sedangkan BHA lebih ideal untuk kulit yang mudah berjerawat, dan PHA dapat digunakan untuk kulit yang lebih sensitif. Anda dapat mencoba eksfoliator kimia yang dijual bebas oleh berbagai merek produk kecantikan. Mulailah dari konsentrasi terendah dan frekuensi yang tidak terlalu sering jika Anda baru pertama kali menggunakannya. Anda dapat meningkatkan frekuensi pemakaian dan berganti ke produk dengan konsentrasi lebih tinggi jika sudah terbiasa dan tidak ada iritasi yang terjadi. Read more

Apa Itu AHA, BHA, PHA ?

Asam hidroksi (HAs) merupakan senyawa yang akhir akhir ini telah banyak digunakan sebagai salah satu bahan dalam pembuatan sejumlah kosmetik dan formulasi terapeutik dengan berbagai efek menguntungkan bagi kulit [1].

Senyawa Asam Hidroksi yang paling sering dikenal akhir akhir ini, seperti asam α-hidroksi (AHA), asam β-hidroksi (BHA), asam polihidroksi (PHA), dan asam bionat [1].

Apa itu AHA ?

AHA merupakan asam karboksilat yang memiliki satu gugus hidroksil terikat pada posisi-α dari gugus karboksilnya, sehingga disebut asam α-hidroksi [1].

Apa itu BHA?

BHA merupakan asam karboksilat yang memiliki satu gugus hidroksil yang terikat pada posisi-β dari gugus karboksilnya, oleh karena itu disebut asam β-hidroksi [1].

Apa itu PHA?

Sedangkan PHA merupakan generasi baru dari Asam Hidroksi yang merupakan asam karboksilat dengan dua atau lebih gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon atau rantai alisiklik [1].

Jenis AHA BHA PHA

Jenis AHA

Berikut ini merupakan beberapa jenis AHA [2]:

  • Glikolat

Asam glikolat merupakan jenis AHA paling umum yang terbuat dari tanaman seperti tebu. Asam glikolat memiliki sifat antimikroba dan dapat membantu mencegah munculnya jerawat.

Asam laktat merupakan jenis AHA yang umum lain yang terbuat dari laktosa dalam susu.

  • Tartaric

Tartaric merupakan jenis AHA yang belum banyak dikenal. Tartaric ini terbuat dari ekstrak anggur, dan bermanfaat untuk meringankan tanda-tanda kerusakan akibat sinar matahari dan jerawat.

  • Sitrat

Jenis AHA lain yaitu asam sitrat yang terbuat dari ekstrak buah jeruk. Adapun fungsi asam sitrat ini antara lain :

  1. Menetralkan tingkat pH kulit
  2. Meratakan bagian kulit yang kasar
  3. Sebagai serum atau toner
  4. Dapat membantu tabir surya memberikan perlindungan UV maksimum
  • Malic

Malic atau asam malat merupakan jenis persilangan AHA-BHA yang terbuat dari asam apel.

  • Mandelic

Asam mandelic merupakan jenis AHA yang mengandung molekul lebih besar dan berasal dari ekstrak almond.

Jenis BHA

Salah satu jenis BHA yang banyak telah banyak dikenal sebagai bahan dalam produk perawatan jerawat yaitu Asam salisilat. Asam salisilat ini dapat memberikan manfaat pada kulit berjerawat berupa [2]:

  • Membantu menenangkan kulit kemerahan
  • Membantu meredakan peradangan
  • Mengontrol sebum berlebih
  • Membersihkan sel kulit mati di dalam pori-pori

Jenis PHA

Jenis PHA yang utama ada dua yaitu [3]:

  • SCL-PHA

SCL-PHA merupakan jenis PHA yang memiliki tiga hingga lima atom karbon dalam unit monomernya. SCL-PHA cenderung keras, kristal, dan polimer rapuh dengan titik leleh tinggi.

  • MCL-PHA

MCL-PHA merupakan jenis PHA rantai panjang yang memiliki 6-14 atom karbon dalam unit monomernya. MCL-PHA umumnya lunak dan elastomer dengan titik leleh lebih rendah dibandingkan dengan SCL-PHA.

Manfaat AHA BHA PHA

AHA, BHA dan PHA umumnya banyak ditemukan sebagai eksfoliator yang bermanfaat bagi kulit khususnya untuk [2]:

  • Mengurangi peradangan, penanda utama jerawat, rosacea, dan masalah kulit lainnya
  • Mengurangi munculnya pori-pori besar dan kerutan permukaan
  • Meratakan warna kulit
  • Memperbaiki tekstur kulit secara keseluruhan
  • Mengangkat sel kulit mati
  • Membuka pori-pori yang tersumbat untuk mencegah jerawat

Manfaat Utama AHA

Manfaat AHA antara lain [2, 4]:

  • Memperbaiki tekstur permukaan kulit
  • Bersifat antimikroba dan membantu mencegah munculnya jerawat
  • Meringankan tanda-tanda kerusakan akibat sinar matahari
  • Menetralkan tingkat pH kulit
  • Sebagai serum atau toner
  • Membantu tabir surya melindungi kulit dari paparan UV

Manfaat Utama BHA

BHA bermanfaat untuk [2, 4]:

  • Membuka pori-pori yang tersumbat
  • Menghilangkan sebum penyebab jerawat
  • Menenangkan kulit berjerawat yang kemerahan

Manfaat Utama PHA

Manfaat PHA antara lain [4]:

  • Melembabkan kulit
  • Bersifat sebagai antioksidan tambahan

Efek Samping AHA BHA PHA

Efek Samping AHA

AHA dapat memberikan efek samping ringan ketika pertama kali digunakan, sebagai tanda kulit sedang menyesuaikan diri dengan produk. Adapun efek samping tersebut berupa [5]:

  • Kulit terasa seperti terbakar
  • Kulit terasa gatal
  • Terjadi lecet pada kulit
  • Munculnya dermatitis (eksim)
  • Iritasi kulit

Pengguna AHA harus lebih berhati hati ketika keluar rumah, mengingat kulit akan lebih sensitif terhadap sinar UV khususnya satu minggu pertama pemakaian [5].

Namun, untuk lebih amannya, pengguna AHA memang harus memakai tabir surya setiap hari dan mengoleskannya lebih sering untuk mencegah efek negatif paparan UV [5].

Adapun sebelum menggunakan AHA sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, khususnya jika memiliki kondisi berikut ini [5]:

  • Kulit yang baru dicukur
  • Luka atau luka bakar di kulit anda
  • Rosacea
  • Psoriasis
  • Eksim
  • Wanita yang sedang hamil atau menyusui

Efek Samping BHA

Efek samping BHA diketahui bergantung pada jenis produk dan kepekaan dari kulit pengguna yang berbeda beda [7].

Efek samping umum penggunaan BHA termasuk [7]:

  • Rasa perih sementara
  • Kemerahan ringan
  • Kulit awalnya mungkin menjadi kering dan bersisik saat sel-selnya mulai mengelupas (hilang dalam beberapa minggu)

Efek Samping PHA

Penggunaan PHA bersamaan dengan retinyl acetate (vitamin A) dapat menimbulkan efek samping berupa iritasi pada kulit [6].

Oleh karena itu, meskipun penggunaan retinyl acetate (vitamin A)  dan PHA secara bersamaan dapat meningkatkan efektivitas PHA, keduanya sangat tidak disarankan untuk digunakan bersamaan [6].

Cara Menggunakannya

Cara Menggunakan AHA

Cara penggunaan AHA umumnya bergantung pada jenis produk kosmetiknya, namun secara umum mencakup [2]:

  • Pilih produk yang mengandung AHA maksimal 10 hingga 15 persen
  • Lakukan pacth test terlebih dahulu pada area kulit yang biasanya sensitif
  • Setelah tidak ada tanda tanda negatif pada patch test gunakan produk pada seluruh area
  • Oleskan produk baru sesuai dengan petunjuk produk secara rutin sampai kulit terbiasa
  • Jangan lupa gunakan juga tabir surya untuk melindungai kulit yang lebih sensitif terhadap sinar matahari
  • Gunakan AHA dengan pengawasan dokter, khususnya jika mengalami efek samping pada awal-awal pemakaian
  • Amati perkembangan kulit
  • Hentikan penggunaan produk jika mengalami iritasi yang berlebih

Cara Menggunakan BHA

Penggunaan BHA ini bermacam macam caranya, ada yang harus digunakan rutin setiap hari, namun ada juga yang hanya digunakan dalam beberapa kali per minggunya [2].

Oleh karena itu, penggunaan BHA ini harus disesuaikan dengan aturan produk pada masing masing produk yang digunakan [2].

Adapun jika pertama kali menggunakan produk baru maka sangat disarankan untuk melakukan patch test pada area tertentu pada kulit yang biasanya lebih sensiitif daripada area lainnya.

Dengan demikian, jika produk yang digunakan tidak cocok dengan kulit maka akan dapat terlihat dan hal ini juga mencegah risiko reaksi negatif pada area kulit yang lebih luas.

Jika hasil patch test tidak menunjukkan efek negatif, maka penggunaan produk yang mengandung BHA tersebut dapat digunakan pada area yang lebih luas sesuai anjuran pemakaian.

Ketika menggunakan produk yang mengandung BHA, jangan lupa untuk selalu menggunakan tabir surya untuk meminimalisir efek negatif paparan sinar UV [2].

Cara Menggunakan PHA

Sama halnya dengan AHA dan BHA, cara penggunaan PHA juga bergantung pada jenis produk yang digunakan baik berupa pembersih, toner, bantalan, masker, dan bahkan pelembab [6].

Pertama kali, jangan lupa melakukan patch test, kemudian gunakan produk sesuai dengan aturan pemakaian yang ada pada masing masing produk.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment