Milia adalah kista kecil berwarna putih atau kuning yang ditemukan bergerombol di wajah. Milia sering ditemukan pada bayi yang baru lahir dan dapat menyerang setiap orang pada usia berapapun. [3]
Milia sering terjadi pada bayi yang baru lahir. Faktanya, 40 hingga 50 persen bayi yang baru lahir memiliki milia dalam beberapa bulan, menurut sebuah studi tahun 2008. [2]
Berikut adalah beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk menghilangkan milia. [2]
Daftar isi
- 1. Jangan di Tusuk atau Dihilangkan Secara Manual!
- 2. Selalu Membersihkan Area Milia
- 3. Melakukan Teknik Uap Untuk Membuka Pori-Pori
- 4. Mengeksfoliasi Area Milia
- 5. Menggunakan Peeling Wajah
- 6. Menggunakan Krim Retinoid
- 7. Menggunakan Tabir Surya yang Sesuai
- 8. Melakukan Ekstraksi dengan Profesional
- 9. Melakukan Tindakan Klinis Lainnya
- Kapan Harus ke Dokter?
- Apakah Milia Berbahaya?
- Cara Mencegah Milia
1. Jangan di Tusuk atau Dihilangkan Secara Manual!
Jika milia yang ada pada wajah anda atau anak anda cukup mengganggu, janganlah coba untuk menusuk area tersebut. Menghilangkan milia dengan tidak benar dapat menyebabkan benjolan tersebut berdarah, menjadi keropeng, dan membentuk jaringan parut. [2]
Mengeruk area yang terdapat milia dengan cara yang salah juga dapat membuat kuman masuk ke dalam kulit. Tindakan ini dapat menyebabkan infeksi. [2]
Pada kasus bayi dibawah 6 bulan, hal terbaik yang dapat anda lakukan adalah dengan membiarkan saja milia tersebut di wajah anak anda. Jika milia sudah cukup mengganggu, segeralah pergi menemui dokter anak. [2]
2. Selalu Membersihkan Area Milia
Pastikan anda membersihkan area wajah dengan sabun muka yang lembut dan tidak menggandung paraben setiap harinya. Sabun jenis apapun yang tidak lembut dapat menggores wajah anda dan membuat keseimbangan minyak pada kulit menjadi terganggu. [2]
Setelah mencuci wajah, tepuk pelan wajah anda untuk mengeringkannya. Tindakan ini dapat mencegah kulit untuk menjadi terkelupas dan kering. [2]
3. Melakukan Teknik Uap Untuk Membuka Pori-Pori
Jika wajah anda sudah ebrsih, anda dapat melakukan teknik uap untuk membua pori-pori dan menghilangkan penyebab iritasi. Cara untuk melakukan teknik ini adalah [2] :
- Duduklah pada kamar mandi anda dengan air shower memancarkan air hangat. Ruangan kamar mandi akan terpenuhi dengan uap panas secara perlahan.
- Duduklah di dalam uap tersebut selama 5 hingga 8 menit. Uap akan membuka pori-pori perlahan, melepaskan kulit mati, dan menghilangkan kuman yang mungkin terperangkap dibawah kulit.
- Setelah duduk di dalam uap, matikan shower dan tunggu beberapa saat. Tepuk perlahan wajah anda dengan handuk dan bilas wajah dengan air hangat untuk membuang sisa-sisa noda di wajah sebelum keluar kamar mandi.
4. Mengeksfoliasi Area Milia
Eksfoliasi yang lembut dapat membantu menjaga kesehatan dan kelembutan kulit wajah anda. Beberapa eksfoliator teteap menjaha keratin di kulit untuk tidak terproduksi secara berlebihan. Carilah pembersih eksfoliasi yang mengandung asam salisilat, asam sitrat, atau asam glikolik. [2]
Cara eksfoliasi wajah yang salah dan berlebihan dapat mengiritasi kulit. Jangan lakukan eksfoliasi setiap hari. Gunakan eksfoliasi 1 kali seminggu dan lihat apakah eksfoliasi yang anda gunakan dapt mengurangi milia atau tidak. [2]
5. Menggunakan Peeling Wajah
Peeling wajah yang mengandung senyawa eksfoliasi juga dapat membantu dengan peringatan. Jika anda menggunakan chemical peeling wajah yang terlalu kuat untuk kulit, milia dapat muncul lebih banyak. [2]
Jika anda sudah menggunakan peeling wajah dalam rutinitas perawatan kulit anda, maka peeling cenderung aman untuk terus digunakan. Carilah peeling wajah yang mengandung asam salisisat atau asam glikolik. [2]
Jika anda tidak pernah menggunakan peeling wajah sebelumnya, jangan hanya gunakan peeling untuk menghilangkan milia saja. Kulit anda mungkin sensitif terhadap beberapa bahan yang terkandung di dalam peeling. Kondisi ini dapat memperburuk milia. Konsultasikan dengan dokter mengenai peeling terbaik untuk wajah anda. [2]
6. Menggunakan Krim Retinoid
Beberapa ahli menyarankan penggunakan krim retinioid oles untuk menghilangkan milia. Krim retinoid menggandung vitamin A. Vitamin ini sangat penting untuk kesehatan kulit anda. [2]
Gunakan produk apapun yang mengandung retionoid, atau retinol (bentuk lebih rendah retinoid), sebanyak 1 kali sehari. Gunakan pada wajah yang telah bersih dan kering. [2]
Saat menggunakan krim retinoid atau retinol, pastikan anda menggunakan tabir surya setiap hari. Krim retinoid atau retinol membuat kulit anda lebih mudah rusak jika terkena banyak paparan sinar matahari. [2]
7. Menggunakan Tabir Surya yang Sesuai
Anda harus menggunakan tabir surya setiap hari untuk melindungi kulit wajah dari sinar ultraviolet. Manfaat menggunakan sunscreen setiap hari lainnya adalah penurunan iritasi kulit yang dapat menyebabkan milia. [2]
Carilah tabir surya yang diformulasikan khusus untuk wajah anda. Pastikan tabir surya mengandung SPF 30 atau lebih. Jika kulit anda sangat sensitif terhadap matahari, anda dapat menggunakan tabir surya dengan SPF yang lebih tinggi hingga SPF 100. [2]
Tabir surya yang baik untuk kulit wajah mengandung minyak mineral sebagai bahan dasarnya yang tidak akan menyumbat pori-pori wajah. Bacalah bahan-bahan tabir surya secara seksama untuk memastikan bahwa tabir surya tersebut tidak mengandung bahan yang dapat menyebabkan anda alergi. [2]
8. Melakukan Ekstraksi dengan Profesional
Tindakan terbaik untuk menghilangkan milia adalah dengan melakukan ekstraksi dibawah pengawasan profesional. Tindakan ini merupakan tindakan yang paling efektif dan hasilnya dapat terlihat seketika. [1]
Selama prosedur, dokter akan membuka sedikit kulit di area milia dengan pisau bedah yang disebut lanset. Padatan yang membentuk milia akan di dorong perlahan keluar dengan tangan atau dengan alat yang disebut ekstraktor komedo. Prosedur ini juga disebut dengan de-roofing. [1]
Walaupun tekesan menakutkan, tindakan ini tidak menyebabkan rasa sakit meski dilakukan tanpa anestesi. Tindakan ini dapat anda lakukan di dokter kulit atau klinik kecantikan. [1]
9. Melakukan Tindakan Klinis Lainnya
Beberapa tindakan klinis lainnya yang dapat dilakukan oleh dokter dan profesional lainnya untuk menghilangkan milia adalah [3] :
- Curettage, Dokter akan melakukan anestesi lokal ke area milia, menghilangkan milia, dan menutup kulit dengan teknik pemanasan.
- Cryotherapy, Dokter akan membekukan milia dengan nitrogen cair. Tindakan ini dapat menyebabkan sedikit kebengkakan yang dapat hilang dalam beberapa hari.
- Minocycline, Antibiotik minum ini dapat membantu menghilangkan beberapa jenis milia, seperti milia en plaque.
Kapan Harus ke Dokter?
Kebanyakan benjolan milia akan pergi dengan sendirinya dalam beberapa minggu, terutama pada bayi. Walaupun demikian, milia pada orang dewasa umumnya tidak dapat hilang sendiri. [2]
Jika bayi anda mengalami milia secara berlebihan, atau milia tersebut tidak hilang dalam waktu yang lama, anda perlu pergi ke dokter kulit. [2]
Apakah Milia Berbahaya?
Milia dapat terjadi karena adanya keratin atau sel kulit mati yang terperangkap dibawah kulit. Mila pada anak-anak umumnya tidak membutuhkan tindakan medis dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun pada orang dewasa, milia sering sekali diekstraksi atau dihilangkan dengan cara lain. [2]
Sebenarnya, tidak ada alasan medis untuk menghilangkan milia. Jika milia tidak mengganggu anda, anda dapat membiarkannya saja. Jika anda terganggu, milia dapat dihilangkan dengan persetujuan anda. [1]
Cara Mencegah Milia
Pencegahan milia tidak selalu dapat dilakukan, terutama milia pada bayi yang baru lahir. Jika milia berhubungan dengan kondisi kulit lainnya, anda dapat menganti pengobatan dan melakukan tindakan sesuai anjuran dokter. [3]
Beberapa tips yang dapat anda lakukan untuk mencegah milia adalah [3] :
- Hindari paparan sinar matahari yang berlebihan.
- Hindari menggunakan krim tebal atau produk kecantikan yang berbahan dasar minyak.
- Lakukan eksfoliasi wajah sebanyak 2 hingga 3 kali perminggu.