Xanthoma: Gejala, Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Xanthoma?

Xanthoma merupakan penumpukan lemak pada bagian tubuh atau organ tertentu. Kerap kali, xanthoma menjadi gejala penting dari suatu penyakit sistemik. Kelainan ini pertama kali digambarkan dalam suatu laporan pada tahun 1900-an bersama dengan metabolisme lemak yang menyertainya. [1]

Xanthoma jamak ditemukan pada para lansia terutama mereka yang mengalami kandungan lemak yang tinggi. Kelainan ini melibaatkan peningkatan jumlah lemak di dalam tubuh. Beberapa penyakit yang dikaitkan dengan kemunculan xanthoma adalah kanker jeis tertentu, diabetes, dan tingginya kadar kolesterol dalam darah. [2]

Pertumbuhan lemak ini terjadi di bawah kulit dan dapat terjadi di bagian tubuh mana saja. Akan tetapi, yang paling sering muncul adalah di bagian sendi, tungkai, lengan, dan bokong. Xanthoma biasanya tidak menyebabkan rasa sakit. [3]

Gejala Xanthoma

Xanthoma berupa benjolan kecil pada kulit. Umumnya, xanthoma berukuran kecil namun ada juga yang mencapai ukuran 7,5 cm. Berikut ini beberapa ciri lain dari xanthoma yaitu: [4]

  • Berupa benjolan tunggal atau berkelompok
  • Benjolan dapat muncul sekaligus dalam kelompok besar
  • Bentuk dan ukuran tidak seragam
  • Warna benjolan berupa kemerahan sampai kekuningan
  • Benjolan dapat terasa gatal atau sakit ketika disentuh

Xanthoma dapat muncul di bagian tubuh mana saja termasuk pada organ dalam. Kelainan ini sering ditemui di kulit. Lokasi paling umum ditemukan penumpukan lemak ini yakni: [4]

  • Sendi seperti lutut atau siku
  • Tendon
  • Tangan
  • Kaki
  • Bokong
  • Kelopak mata (xanthoma pada bagian tubuh ini disebut dengan xanthelasma)

Penyebab Xanthoma

Xanthoma biasanya disebabkan oleh kondisi tingginya lemak dalam darah. Hal ini dapat menunjukkan adanya penyakit di balik xanthoma seperti: [3]

  • Hiperlipidemia, kondisi tingginya kolesterol dalam darah
  • Diabetes, kondisi tingginya kandungan gula dalam darah
  • Hipotiroidisme, kondisi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon
  • Sirosis bilier primer, suatu penyakit yang membuat saluran empedu di hati hancur berangsur-angsur
  • Kolestasis, kondisi ketika aliran empedu dari hati berhenti atau melambat
  • Sindrom nefrotik, kelainan yang merusak pembuluh darah di ginjal
  • Penyakit hematologis seperti kelainan metabolisme lemak monoklonal gamopati. Kondisi genetik yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menguraikan senyawa dan untuk mempertahankan fungsi tubuh penting misalnya pencernaan lemak
  • Kanker
  • Efek samping dari konsumsi obat seperti tamoxifen, prednisone, dan cyclosporine

Xanthoma sendiri tidaklah berbahaya melainkan penyakit yang ada di baliknya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penanganan terhadapnya. [3]

Siapa yang Beresiko terhadap Xanthoma

Orang yang beresiko terhadap xanthoma adalah mereka yang mengidap penyakit yang telah disebutkan di atas. [3] Selain itu, beberapa kondisi lain juga dapat meningkatkan resiko Anda mengalami xanthoma seperti: [4]

Diagnosis Xanthoma

Dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap kulit. Biasanya, diagnosis dapat ditegakkan dengan melihat xanthoma. Jika dibutuhkan, dokter akan mengangkat sebagian kecil xanthoma untuk menjalani pemeriksaan (biopsi kulit). Selain itu, pemeriksaan darah juga dilakukan untuk melihat kadar lemak, fungsi hati, dan kadar gula. [2]

Beberapa tes tambahan lain yang mungkin dilakukan untuk menegakkan diagnosis penyakit di balik xanthoma yaitu: [1]

  • Uji dengan sinar-X
  • Uji dengan USG untuk melihat xanthoma pada tendon
  • Uji dengan MRI untuk memastikan diagnosis penyakit di balik xanthoma dan rencana bedah

Pemeriksaan darah bertujuan untuk menentukan penyebab xanthoma seperti hiperkolesterolemia atau diabetes. Pengujian ini mengukur: [1]

  • Trigliserida plasma
  • Kolesterol plasma
  • LDL dalam serum darah
  • HDL
  • Glukosa darah
  • Hemoglobin A1c

Pengobatan Xanthoma

Pada beberapa kasus, xanthoma akan hilang dengan sendirinya ketika kadar lemak dalam darah Anda turun dan kembali normal. Jika tidak hilang, Anda dapat berkonsultasi pada dokter untuk rencana menghilangkan xanthoma. [4]

Jika Anda memiliki penyakit yang menyebabkan timbulnya xanthoma maka mengobati penyakit tersebut akan mengurangi pertumbuhan xanthoma. Bila Anda merasa terganggu dengan xanthoma, dokter akan menyarankan pembedahan. [2]

Selain pembedahan, xanthoma juga dapat dihilangkan dengan metode laser dan pemberian asam trikloroasetat. Akan tetapi, xanthoma akan kembali setelah prosedur pengobatan. [2,3]

Pengobatan penyakit yang ada di balik xanthoma sering kali menghilangkan xanthoma dan menurunkan kemungkinan kelainan ini untuk kambuh. Diabetes dan kadar kolesterol yang dikendalikan memiliki keumungkinan kecil untuk menyebabkan timbulnya xanthoma. [3]

Pemberian obat-obatan seperti penghambat HMG-CoA reduktase berhasil mengendalikan kadar profil lemak dalam darah sehingga tidak berujung pada hiperlipidemia. Selain itu, pemberian obat ini berpotensi mengurangi ukuran dari xanthoma. [1]

Ada pula, laporan yang menyebutkan bahwa xanthoma berukuran kecil mereda setelah pasien menjalani transplantasi hati dan plasmaferesis (penukaran plasma darah). Pemberian antibodi monoklonal juga efektif melawan xanthoma yang ditimbulkan oleh hiperkolesterolemia turunan. [1]

Berikut ini beberapa pengobatan xanthoma berdasarkan penyakit yang ada di baliknya: [4]

  • Diabetes

Pengobatan xanthoma dengan sebab diabetes termasuk melakukan perubahan pada gaya hidup seperti pola makan, meningkatkan jumlah latihan, dan mengonsumsi insulin untuk menjaga kadar gula darah. [4]

  • Penyakit Hati

Pengobatan xanthoma dengan sebab penyakit hati termasuk melakukan perubahan pada pola makan dan olahraga. Bila kecanduan alkohol menjadi penyebab penyakit hati, Anda harus menghentikan konsumsi alkohol. Ada juga beberapa obat yang dapat digunakan untuk menanangani penyakit hati. [4]

  • Hipotiroidisme

Hipotiroidisme dapat dengan efektif diatasi dengan konsumsi hormon tiroid sintetis. Dokter akan menganjurkan perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengendalikan gejala. [4]

  • Masalah Kardiovaskular

Jika tingginya lemak dalam darah merupakan diagnosis utama dari xanthoma Anda maka dokter akan menyarankan untuk melakukan perubahan pada gaya hidup yang dapat mengembalikan kadar lemak dalam darah kembali normal. Anda juga membutuhkan obat untuk mengendalikan kadar lemak tersebut. [4]

Pencegahan Xanthoma

Untuk mengurangi perkembangan xanthoma, Anda harus mengendalikan kadar trigliserida dan kolesterol dalam darah. [2] Kondisi xanthoma tidak dapat dicegah sepenuhnya. Anda hanya dapat melakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi resiko berkembangnya xanthoma. [3]

Langkah-langkah tersebut meliputi: [3]

  • Mengonsumsi makanan yang sehat
  • Berolahraga secara teratur
  • Mengonsumsi obat yang diperlukan tubuh
  • Melakukan pemeriksaan darah secara berkala juga merupakan langkah untuk menjaga kadar lemak dan kolesterol dalam kendali
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment