Cacingan merupakan salah satu gangguan kesehatan paling umum yang terjadi di sebagian besar populasi dunia dan banyak menyerang anak anak. Gangguan kesehatan ini disebabkan oleh berkembangnya cacing parasit yang menyerang bagian tubuh manusia. Umumnya cacing parasit ini hidup di saluran pencernaan namun juga bisa ditemukan di organ lain seperti hati.[2][5]
Penyebab utama cacingan adalah tingkat sanitasi yang rendah karena infeksi cacing umumnya ditularkan melalui tanah. Ketika seseorang terinfeksi cacing, telur cacing akan ikut keluar bersama kotoran yang kemudian mencemari area tanah di sekitarnya.[2]
Telur cacing yang telah mengkontaminasi area tanah ini selanjutnya akan masuk ke dalam tubuh melalui mulut, kemudian akan hidup dan berkembang di organ tubuh manusia. Siklus ini akan terus berlanjut dan menginfeksi yang lainnya jika tingkat sanitasi dan kebersihan rendah.[2]
Penyakit yang disebabkan oleh cacing berkaitan erat dengan kondisi sosio ekonomi masyarakat, sanitasI lingkungan dan kebersihan diri. Beberapa faktor penyebab cacingan adalah tingkat sanitasi yang buruk, kebersihan lingkungan yang tidak terjaga, urbanisasi yang tidak terencana, kebiasaan atau perilaku seseorang, cara mengkonsumsi dan mengolah makanan yang tidak benar, tidak menjaga kebersihan diri, serta pengaruh musim dan cuaca.[2][3]
Daftar isi
1. Sanitasi
Sanitasi lingkungan merupakan upaya pengendalian terhadap faktor-faktor lingkungan fisik manusia yang dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Sanitasi yang buruk menjadi penyebab utama penyakit cacingan. Kurangnya ketersediaan jamban yang memadai serta tidak tersedianya air bersih menjadi faktor yang menurunkan kualitas kesehatan di daerah tersebut. [3] Kurangnya sanitasi yang memadai menyebabkan lingkungan tercemar dengan tinja yang mengandung telur cacing.
Pengelolaan pembuangan kotoran dan ketersediaan air harus sangat diperhatikan agar terhindar dari kuman dan penyakit. Infeksi cacing dapat ditularkan melalui feses atau kotoran sehingga jika ketersediaan fasilitas pendukung kesehatan lingkungan di daerah tersebut tidak memadai, akan meningkatkan resiko terkena infeksi cacing.[4] Sanitasi lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya infeksi cacing terutama anak anak yang sering kontak dengan tanah.
2. Kondisi Lingkungan
Sejalan dengan sanitasi, kondisi lingkungan yang kotor dan kebersihan yang tidak terjaga menjadi salah satu penyebab cacingan yang paling umum dan sering ditemukan. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan akan menyediakan lingkungan yang ramah untuk perkembangan cacing parasit. Akibatnya, penularan infeksi cacing ini akan mudah menyerang orang-orang dalam lingkup komunitas tersebut.[3]
3. Urbaninasi
Adanya pergerakan perpindahan orang dari desa ke kota juga menjadi salah satu faktor penyebab cacingan. Dengan adanya urbanisasi yang tidak terencana akan menyebabkan wilayah perkotaan kekurangan lahan untuk tempat tinggal yang layak. Akibatnya, banyak pemukiman padat dan kumuh bermunculan.
Kondisi lingkungan di kawasan tersebut akan menjadi tempat ideal untuk keberadaan dan perkembangan cacing parasit ini. Kualitas lingkungan tempat tinggal akan sangat berpengaruh terhadap status kesehatan orang yang tinggal di lingkungan tersebut.[4]
4. Kebiasaan dan Perilaku
Perilaku seseorang dalam mengabaikan kebersihan menjadi penyebab cacingan yang paling umum terjadi. Salah satunya adalah kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan. Kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan akan meningkatkan peluang telur cacing masuk ke dalam tubuh. [4]
Tangan menjadi media yang paling banyak menyentuh benda apapun dalam menjalankan aktivitas sehari-hari tidak peduli bersih atau kotor. Besar kemungkinan ketika menyentuh benda apapun telur cacing ikut menempel di tangan. Apabila seseorang memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan, maka telur cacing akan ikut tertelan dan masuk ke dalam tubuh. [4]
Selain tangan, kaki juga menjadi salah satu bagian tubuh yang kerap membawa penyakit. Kebiasaan tidak menggunakan alas kaki akan membuat bagian tubuh bersentuhan langsung dengan tanah yang mana jika tanah yang diinjak terkontaminasi oleh telur dan larva cacing maka cacing parasit ini bisa masuk ke dalam tubuh dan mulai menginfeksi orang tersebut. [4]
5. Cara Mengkonsumsi dan Mengolah Makanan
Telur cacing juga bisa ikut menempel pada makanan yang akan dikonsumsi, terutama pada makanan yang menggunakan tanah sebagai media tanam. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan untuk mencuci bersih sayuran dan segala jenis makanan yang akan dikonsumsi.[3]
Makanan yang tidak dimasak dengan matang juga menjadi penyebab seseorang terkena cacingan. Pasalnya, telur cacing yang masih menempel pada makanan tidak mati dan berkembang ketika masuk ke dalam tubuh. Jadi pastikan semua bahan makanan dicuci bersih dan dimasak dengan matang sebelum mengkonsumsinya.[3]
6. Air
Mengkonsumsi minuman yang tercemar telur cacing menjadi salah satu penyebab seseorang terinfeksi cacingan. Pengaruh air secara langsung terhadap kesehatan sangat tergantung pada kualitas air karena menjadi media penyalur atau penyebar penyebab penyakit. Air yang sudah tercemar telur cacing akan ikut masuk ke dalam tubuh dan berkembang.[4]
7. Cuaca dan Musim
Temperatur dan kelembaban suatu daerah menjadi kunci dalam perkembangan dan penyebaran cacing parasit. Seperti diketahui, kasus penyakit cacingan banyak ditemukan di daerah beriklim tropis dan subtropis. Lingkungan ini menjadi tempat ideal yang membantu perkembangan dan pertumbuhan cacing parasit tersebut karena telur dan larva cacing dapat berkembang dengan baik di tanah yang basah dan hangat.[4]
Cara mengatasi Cacingan
Spesies utama yang menginfeksi manusia adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale).[6] Gejala cacingan sering kali tidak terlihat hingga jumlah cacing parasit berkembang dan mengalami peningkatan dalam tubuh. Beberapa gejala cacingan diantaranya adalah anemia, kekurangan nutrisi, demam, perut terllihat buncit, daya tahan tubuh rendah sehingga sering merasa lemah, lesu dan tidak bersemangat.[1][2][5]
Cara mengatasi cacingan dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan mengkonsumsi obat cacing. Obat cacing yang dikonsumsi berupa Pyrantel pamoate, Mebendazole, Albendazole, Praziquantel dan Ivermectin. [1]
Obat obatan ini dapat dengan mudah ditemukan di apotik dengan berbagai merk dagang. Pengobatan lainnya dapat dilakukan dengan cara pemberian analgesik, antikonvulsan dan operasi pengangkatan cacing dari dalam tubuh jika infeksi cacing sudah sangat berat.[1][2][3]
Meski cacingan dapat disembuhkan, kemungkinan teinfeksi kembali tetap ada. Oleh sebab itu, cara lain mengatasi cacingan adalah dengan melakukan tindak pencegahan berupa menerapkan gaya hidup sehat dan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Pastikan makanan dan minuman sudah benar benar bersih dan matang sebelum dikonsumsi.[3]