Keputihan merupakan hal yang normal terjadi pada wanita. Namun apabila keputihan berwarna hijau, hal ini menunjukkan bahwa adanya kemungkinan masalah serius pada tubuh. Keputihan berwarna hijau bisa disebabkan oleh infeksi bakteri maupun jamur[1].
Infeksi tersebut biasanya menyebabkan penyakit tertentu sehingga menjadi penyebab keputihan berwarna hijau. Kondisi tersebut di antaranya trikomoniasis, penyakit menular seksual, gonorrhea, klamidia, bacterial vaginosis, vulvovaginitis, pelvic inflammatory disease, dan adanya benda asing pada vagina [1].
Keputihan yang berwarna hijau disertai bau tidak menyenangkan dan gatal tentu membuat penderita tidak nyaman. Agar terhindar dari kondisi tersebut, tentu bisa dilakukan beberapa tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan yaitu:
Daftar isi
- 1. Menjaga kebersihan area vagina
- 2. Hindari detergen yang kuat
- 3. Hindari douching
- 4. Hindari penggunaan feminim spray
- 5. Gunakan pakaian berbahan katun dan longgar
- 6. Buang air kecil setelah berhubungan intim
- 7. Membatasi partner seks
- 8. Menggunakan kondom saat berhubungan intim
- 9. Hindari kondom dan pelumas yang beraroma
1. Menjaga kebersihan area vagina
Area vagina yang bersih bisa mencegah timbulnya infeksi bakteri. Infeksi bakteri merupakan salah satu penyebab keputihan berwarna hijau, sehingga infeksi bakteri tersebut perlu dicegah. Menjaga kebersihan area vagina bisa dilakukan dengan mandi teratur dengan menggunakan sabun yang lembut dan air[4].
Sebaiknya hindari sabun yang terlalu banyak busa dan hindari juga produk pewangi untuk vagina. Gunakan tisu toilet putih polos. Selain itu, Ketika membersihkan area vagina sebaiknya dibersihkan dari depan ke belakang. Cuci tangan dan tangan dikeringkan sebelum menyentuh area vagina. Beberapa tindakan tersebut merupakan upaya untuk menjaga kebersihan area vagina [4].
2. Hindari detergen yang kuat
Banyak detergen dan pelembut pakaian yang mengandung bahan kimia dan pewangi yang dapat menyebabkan iritasi dan gatal pada vagina. Iritasi ada vagina bisa jadi merupakan salah satu penyebab keputihan tidak normal termasuk keputihan warna hijau[2].
Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya menghindari penggunaan detergen dan pelembut pakaian yang mengandung bahan pewangi yang kuat. Detergen atau pelembut pakaian tanpa pewangi bisa menjadi pilihan [2].
3. Hindari douching
Douching adalah kegiatan membersihkan vagina dengan menggunakan produk pembersih kewanitaan, baik berupa cairan atau spray. Produk tersebut umumnya mengandung antiseptic dan pewangi. Douching bertujuan untuk membersihkan vagina dan membuatnya menjadi lebih kesat[3].
Namun, apabila dilakukan terus-menerus justru menyebabkan ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat. Hal ini justru yang membuat bakteri jahat lebih banyak tumbuh sehingga memicu infeksi bakteri pada vagina. infeksi vagina menyebabkan keputihan berwarna putih, abu-bau, atau kehijauan. Oleh karena itu, sebaiknya douching dihindari untuk mencegah keputihan yang tidak normal [3].
4. Hindari penggunaan feminim spray
Vagina memiliki kondisi alami yang telah dirancang untuk menjaga kondisinya sendiri. Menggunakan pembersih dalam bentuk spray ataupun pewangi justru bisa memberikan dampak buruk bagi vagina[2].
Kandungan pada produk tersebut terkadang bisa menyebabkan iritasi sehingga bisa menimbulkan infeksi. Apabila infeksi tidak segera tertangani maka bisa semakin parah dan memicu keputihan berwarna hijau[2].
5. Gunakan pakaian berbahan katun dan longgar
Pakaian dalam berbahan katun dapat membantu menyerap kelembaban. Area organ wanita yang lembab menjadi salah satu tempat favorit bakteri untuk berkembang biak sehingga bisa menimbulkan infeksi[2].
Pakaian dalam berbahan katun akan mampu menyerap kelembaban sehingga organ genital menjadi lebih kering. Legging dan celana ketat juga perlu dihindari karena dapat membatasi sirkulasi udara. Selain itu, hindari juga pakaian lembab dan berkeringat [2].
6. Buang air kecil setelah berhubungan intim
Keputihan warna hijau umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi bakteri bisa terjadi karena bakteri pada luar vagina masuk ke dalam organ reproduksi wanita ketika melakukan hubungan intim[5].
Agar bakteri tidak semakin masuk ke serviks, maka buang air kecil perlu dilakukan untuk mencegah hal tersebut. Buang air kecil akan mendorong bakteri untuk keluar dari serviks sehingga bisa mencegah infeksi bakteri [5].
7. Membatasi partner seks
Ada sebagian orang yang melakukan seks dengan beberapa orang. Hal ini tentu saja bisa menyebarkan penyakit menular seksual terutama tidak menggunakan pengaman seperti kondom. Berganti-ganti pasangan bisa menyebarkan bakteri dari satu orang ke orang lain sehingga menimbulkan infeksi seperti klamidia, trikomoniasis, dan gonorrhea[6].
Ketiga penyakit tersebut merupakan salah satu penyebab keputihan tidak normal dengan gejala keputihan berwarna hijau. Oleh karena itu, untuk menghindari penularan penyakit menular seksual sebaiknya tidak berganti pasangan seks atau membatasi pasangan seks [6].
8. Menggunakan kondom saat berhubungan intim
Kondom merupakan alat kontrasepsi sekaligus pengaman untuk mencegah penularan infeksi penyakit menular seksual. Berhubungan intim terutama dengan banyak partner bisa saja menimbulkan penularan penyakit menular seksual. Bakteri atau virus dapat menular melalui hubungan seksual. Oleh karena itu, menggunakan kondom merupakan salah satu cara untuk mencegah penularan tersebut [7].
9. Hindari kondom dan pelumas yang beraroma
Kondom atau pelumas beraroma mengandung gula dan bahan kimia yang bisa mempengaruhi kondisi pH vagina. Kondisi pH yang berubah tentu akan mengubah pula kondisi vagina sehingga keseimbangan bakteri baik dan jahat juga berpengaruh[7].
Saat memilih pelumas, sebaiknya dipilih produk yang berbasis air. Pelumas yang berbasis minyak dapat dengan cepat menurunkan ikatan kimia dalam lateks dan menyebabkan kondom rusak. Pemilihan kondom dan pelumas yang tepat diharapkan bisa mencegah terjadinya infeksi sehingga mencegah pula timbulkan keputihan berwarna hijau [7].