Gondok adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus sehingga terjadi pembengkakan pada kelenjar ludah yang terletak di bagian samping wajah. Penyakit gondok pada umumnya terjadi di masa kanak-kanak. Namun bukan berarti orang dewasa dapat sepenuhnya terbebas dari ancaman infeksi virus ini.[1]
Infeksi pada penyakit gondok disebabkan oleh Rubulavirus. Peradangan kelenjar akibat virus ini umumnya akan mereda dalam waktu satu minggu.[2] Meskipun sering dianggap sebagai penyakit ringan, faktanya virus pada penyakit gondok dapat memicu komplikasi meningitis pada penderitanya.[3]
Yaitu radang pada selaput pembungkus otak, hingga pada kondisi terburuk akan memicu penyakit lain yang lebih fatal yaitu ensefalitis. Di titik ini peradangan sudah menyerang organ otak secara langsung. Pada konsisi ini kemungkinan besar penderitanya akan mengalami kejang, sulit menggerakan tubuh bahkan kehilangan kemampuan bicara.[3]
Selain itu, penyakit gondok juga dapat menyebabkan masalah peradangan pada berbagai fungsi organ penting dalam tubuh.[4]Untuk pencegahan terjadinya gondok, berikut beberapa cara mencegah penyakit gondok yang dapat dilakukan :
Daftar isi
1. Melakukan Vaksinasi
Hal pertama yang perlu dilakukan untuk mencegah penyakit gondok adalah dengan melakukan vaksinasi gondok secara lengkap. Perindungan maksimal dari virus gondok baru bisa dicapai dengan dua kali suntikan vaksin.[7]
Untuk mencegah penyakit gondok pada anak, dosis pertama vaksinasi harus dilakukan pada usia 12 hingga 15 bulan. Dilanjutkan dengan dosis kedua saat anak berumur 4 hingga 6 tahun. Bagi remaja dan orang dewasa yang belum divaksin, juga sangat dianjurkan untuk melakukan vaksinasi dengan jarak antar dosis vaksin selama 28 hari.[6]
2. Menjaga kebersihan
Menjaga kebersihan menjadi salah satu hal yang sangat penting sebagai upaya untuk mencegah penyakit gondok. Pastikan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap kali selesai beraktifitas dan sebelum menyentuh makanan.[8]
Dan yang tidak kalah penting berikutnya adalah dengan menjaga kebersihan peralatan makan dan minum, serta menghindari penggunaan perlengkapan makan secara bersama-sama tanpa dicuci terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menghindari masuknya virus pembawa penyakit gondok yang menempel pada tangan dan peralatan makan.[8]
3. Tidak batuk dan bersin sembarangan
Menjaga etika batuk dan bersin dilakukan untuk mencegah penyebaran virus gondok melalui udara dengan cara menutup hidung dan mulut menggunakan tisu atau lengan. Cairan yang keluar dari hidung dan mulut membawa virus gondok yang apabila tanpa sengaja terhirup dapat menyebabkan terjadinya penularan penyakit radang kelenjar air liur ini.[8]
4. Menjaga kebersihan makanan
Menghindari konsumsi makanan dan minuman dari satu wadah adalah cara selanjutnya dalam mencegah penyakit gondok. Sebaiknya, jangan pernah makan dan minum menggunakan sendok dan gelas yang sama bersama orang yang tidak dapat dipastikan kondisi kesehatannya. Air liur yang menempel pada gelas dan sendok dikhaatirkan akan menjadi sarana perpindahan virus penyebab penyakit gondok.[8]
5. Menjaga jarak aman saat beraktivitas
Membatasi aktivitas fisik yang dikhawatirkan dapat menyebab pertukaran air liur baik secara langsung ataupun melalui partikel udara. Berolahraga, menari, berciuman dan kegiatan lain yang memerlukan kontak fisik dalam jarak dekat juga perlu dibatasi sebagai cara lain untuk mencegah penyakit gondok.[8]
Hal ini karena kemungkinan terjadinya pertukaran saliva baik secara langsung maupun melalui partikel udara dapat menjadi penyebab tertularnya penyakit gondok dengan sangat cepat.[8]
6. Membatasi kegiatan di luar rumah
Selain beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit gondok, upaya lain yang perlu diperhatikan adalah mencegah agar tidak menularkan penyakit gondok dan memutus mata rantai penyebarannya. Anak-anak menjadi salah satu golongan yang paling rentan terinfeksi virus gondok. Hindari untuk datang ke pusat penitipan anak, arena bermain, sekolah atau tempat keramaian lain yang dikunjungi banyak orang guna mencegah penularan lebih lanjut virus penyakit gondok.[9]
Lansia, orang yang tidak pernah divaksin, serta orang yang sering melakukan perjalanan ke luar negeri memiliki resiko tertular penyakit gondong yang sangat tinggi. Hal ini karena sifat virus yang sangan mudah menjangkit orang-orang dengan kondisi rentan dan imun yang rendah.[1]
Setelah terinfeksi virus gondok, butuh waktu tujuh hingga dua puluh satu hari hingga virus ini menunjukkan gejala. Tingkat penyebaran yang paling kuat adalah satu atau dua hari setelah seseorang terserang penyakit gondok atau sebelum tubuh sempat menunjukkan tanda-tanda adanya virus.[2]
Setelah terinveksi virus gondok pada dasarnya penyakit ini tidak memerlukan metode khusus dalam perawatan dan proses penyembuhannya. Yang menjadi perhatian utama ketika terserang penyakit gondok adalah cara untuk meredakan gejala agar tidak menimbulkan komplikasi dan menularkan kembali penyakti tersebut kepada orang lain.[5]
Penerapan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan pada dasarnya adalah rutinitas yang harus diterapkan setiap hari, tidak hanya semata-mata demi mencegah penyakit gondok namun juga beragam penyakit lain yang jauh lebih membahayakan. Dan sudah sewajarnya hal ini dijadikan budaya kapanpun dan dimanapun dalam beraktifitas.[8]