Kelenjar tiroid merupakan salah satu organ endokrin. Kelenjar tiroid terletak di leher depan bagian bawah. Kelenjar tiroid berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroid. Hormon tiroid berfungsi untuk mengatur proses metabolisme, seperti memanfaatkan energi dan membuat berbagai organ agar bekerja sebagaimana mestinya [4][9].
Gondok merupakan pembesaran yang terjadi pada kelenjar tiroid. Adanya pembesaran kelenjar tiroid berhubungan dengan fungsi dari kelenjar tiroid tersebut [8]. Pada penyakit gondok, kelenjar tiroid dapat memproduksi hormon tiroid yang terlalu banyak atau sebaliknya, kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid yang terlalu sedikit [5]. Gejala penyakit gondok adalah:
Daftar isi
1. Bengkak
Terdapat banyak penderita gondok yang tidak mengalami gejala kecuali terjadi pembengkakan tiroid pada area leher. Ukuran kelenjar tiroid atau gondok bervariasi, mulai dari yang kecil sehingga tidak terlihat oleh mata, hingga yang berukuran sangat besar [5].
Adanya pembesaran pada kelenjar tiroid merupakan salah satu gejala dari penyakit gondok [1][2]. Pembengkakan terjadi pada leher depan bagian bawah, dapat berupa benjolan kecil, beberapa benjolan, atau pembesaran pada satu atau kedua sisi leher [1][4].
Ada berbagai penyebab terjadinya pembengkakan pada kelenjar tiroid, yaitu masalah produksi hormon tiroid, inflamasi pada kelenjar tiroid, dan tumor pada kelenjar tiroid [2].
Tubuh membutuhkan iodin untuk memproduksi hormon tiroid. Jika asupan iodin kurang, maka tubuh akan mengkompensasinya sehingga kelenjar tiroid berukuran lebih besar dari ukuran normal. Tujuan kelenjar tiroid yang membesar yaitu agar jumlah hormon tiroid yang dibutuhkan oleh tubuh menjadi tercukupi [2][4].
Selain itu, penyebab rendahnya produksi hormon tiroid karena adanya kecacatan pada genetik misalnya mutasi genetik. Penggunaan obat-obatan tertentu contohnya litium karbonat, juga bisa mengganggu produksi hormon tiroid sehingga kelenjar tiroid menjadi berukuran besar [2].
Adanya inflamasi pada kelenjar tiroid juga menjadi penyebab terjadinya pembengkakakn pada kelenjar tiroid. Inflamasi pada kelenjar tiroid disebabkan reaksi autoimun. Penyebab reaksi autoimun adalah reaksi sel darah putih yang berlebihan dan menyerang sel tubuh normal, dimana pada kasus ini menyerang kelenjar tiroid[2].
Hal inilah yang mengakibatkan kelenjar tiroid menjadi berukuran lebih besar. Bengkak pada kelenjar tiroid juga bisa disebabkan adanya tumor pada kelenjar tiroid [2].
2. Nyeri
Pada umumya, bengkak pada penyakit gondok tidak terasa nyeri. Namun, bengkak yang terjadi pada kelenjar tiroid akibat adanya reaksi inflamasi atau tiroiditis akan menimbulkan keluhan nyeri pada penderitanya [5]. Adanya penbengkakan pada kelenjar tiroid menyebabkan rasa nyeri pada leher bagian depan [2][4].
Adanya peradangan tiroiditis pasca melahirkan umumnya tidak terasa sakit dan biasanya dapat sembuh sendiri tanpa memerlukan pengobatan. Sedangkan pada peradangan tiroiditis subakut disebabkan oleh infeksi virus sehingga akan menimbulkan rasa nyeri pada area yang bengkak [2].
Kadang-kadang, rasa nyeri tersebut tidak hanya dirasakan pada bagian leher yang bengkak saja, namun bisa menyebar hingga ke telinga dan rahang. Rasa nyeri dan bengkak tersebut dapat muncul selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan [6].
3. Batuk
Gejala yang dialami pada penderita gondok adalah batuk [1][2][4]. Ukuran tiroid yang membesar mengakibatkan trakea menjadi tertekan. Tertekannya trakea inilah yang menyebabkan penderita penyakit gondok mengeluhkan batuk [2].
4. Suara serak
Suara yang berubah menjadi serak merupakan salah satu keluhan yang dirasakan pada penderita gondok. Ukuran kelenjar tiroid yang semakin besar akan menekan trakea sehingga mengakibatkan suara menjadi serak [4].
5. Sulit bernafas atau napas pendek
Keluhan lain yang dirasakan pada penyakit gondok yaitu sulit bernapas atau napas pendek [1][2]. Pembengkakakn pada kelenjar tiroid menyebabkan kelenjar tiroid akan menekan trakea. Trakea yang tertekan mengakibatkan rasa sulit bernapas dan napas menjadi pendek [2].
Kesulitan bernapas tersebut terutama terjadi jika ukuran kelenjar tiroid sudah sangat besar. Kesulitan bernapas juga lebih sering dialami saat penderita tidur berbaring dan ketika mengulurkan tangan [4].
6. Sulit menelan atau disfagia
Kesulitan saat menelan juga merupakan salah satu tanda penyakit gondok [1][2][3][4]. Kesulitan menelan merupakan gejala yang sering dikeluhkan pada penyakit gondok, terutama pada orang tua [3]. Kelenjar tiroid yang membesar mengakibatkan kelenjar tiroid menekan saluran esofagus, sehingga akan terjadi keluhan kesulitan saat menelan makanan [2][3]. Kesulitan menelan yang dialami terutama pada makanan dalam bentuk padat [4].
Tanda awal mengalami kesulitan menelan atau disfagia adalah batuk dan tersedak saat sedang makan atau minum. Karena terjadi kesulitan dalam proses menelan, maka keluhan ini dapat menyebabkan dehidrasi hingga malnutrisi [7]. Karena makan termasuk aktifitas sosial yang penting, keluhan sulit menelan dapat menurunkan kualitas hidup [3].
7. Pembengkakan pembuluh darah leher
Tanda yang terlihat pada penyakit gondok adalah pembengkakan vena pada leher [1][2]. Kelenjar tiroid yang semakin membesar dapat mencapai area dada. Pembengkakan tersebut mengakibatkan aliran darah menjadi terhambat. Terhambatnya aliran darah inilah yang mengakibatkan pembuluh darah di area leher terlihat menonjol [2].
8. Terasa sesak di tenggorokan
Gejala lain yang bisa timbul yaitu adanya rasa sesak di tenggorokan [1][2]. Adanya keluhan rasa sesak pada bagian tenggorokan disebabkan adanya pembesaran pada kelenjar tiroid yang menekan tenggorokan [2].
9. Tidur mendengkur
Gejala lain yang dialami pada penyakit gondok yaitu mendengkur saat tidur. Adanya kelenjar tiroid yang membesar mengakibatkan saluran pernafasan menjadi tertekan. Saluran nafas yang tertekan akan membuat penderitanya menjadi kesulitan bernafas sehingga mendengkur saat sedang terlelap [8].
Untuk memastikan gejala yang dialami merupakan penyakit gondok, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut di fasilitas kesehatan sehingga penanganan dan pengobatan lebih tepat [1][2][5].