Anestesi atau obat bius terdiri dari dua jenis, yakni obat bius lokal dan obat bius umum [1].
Obat bius lokal digunakan oleh dokter dengan menyuntikkannya ke bagian tubuh tertentu pasien yang hendak ditangani (biasanya untuk prosedur bedah) agar bagian tersebut tidak terasa sakit [1].
Sedangkan pada obat bius umum, dokter menggunakannya untuk membuat pasien tidak sadarkan diri atau tertidur sementara supaya tidak merasakan sakit ketika menjalani prosedur bedah [1].
Walau umumnya aman, anestesi pada beberapa orang dapat menimbulkan efek samping, bisa saat proses operasi sedang berlangsung atau setelah operasi selesai, yakni sebagai berikut.
Daftar isi
1. Mulut Kering
Mulut kering pasca proses bedah tidak hanya bisa terjadi karena pasien berpuasa sebelumnya [2].
Mulut kering juga menjadi salah satu efek samping dari penggunaan obat bius umum [2,3].
Efek ini tergolong ringan dan biasanya bahkan tidak sampai lebih 24 jam dialami oleh pasien [2,3].
Bila ingin meredakan mulut kering, usai operasi konsultasikan dengan dokter mengenai asupan air minum dan bila sudah diperbolehkan minumlah sedikit demi sedikit [2].
2. Mual dan Muntah
Risiko efek samping yang umum terjadi pada pasien yang diberi obat bius umum adalah timbulnya rasa mual dan juga muntah-muntah [2].
Kedua efek samping tersebut dapat dialami pasien usai menjalani prosedur bedah [2].
Bila pasien sebelumnya pernah menjalani prosedur bedah dan mengalami mual sekaligus muntah setelahnya, maka pasien dapat mengalaminya kembali saat menempuh prosedur bedah lagi [2].
Beri tahu dokter mengenai riwayat mual dan muntah pasca operasi sebelumnya supaya dokter bisa memberi obat antimual sebelum pasien menjalani proses bedah saat ini [2].
Bila ini pertama kali mengalami mual dan muntah pasca operasi, tetap informasikan kepada dokter supaya dokter memberi penanganan yang tepat secepatnya.
3. Kulit Gatal
Obat bius umum bisa memberi efek gatal pada kulit di mana efek seperti ini tergolong umum [2,4].
Jika tidak nyaman karena merasa kulit gatal akibat pengaruh obat bius, segera beri tahu dokter supaya lebih cepat ditangani [2,4].
4. Nyeri Otot
Pemberian obat bius umum bersamaan dengan relaksan otot yang bersifat kuat mampu memicu efek samping berupa nyeri atau pegal di otot pasien [2].
Meskipun nyeri pada otot bisa terjadi karena efek berbaring cukup lama selama menjalani prosedur bedah, nyeri juga bisa ditimbulkan oleh efek obat bius [5].
Bila ada keluhan seperti itu dan merasa tidak nyaman, konsultasikan dengan dokter agar jika memang perlu dokter segera memberikan penanganan yang sesuai.
5. Suara Parau dan Sakit Tenggorokan
Obat bius umum juga dapat menimbulkan efek berupa perubahan suara hingga rasa sakit di tenggorokan [2].
Hal tersebut bisa berkaitan juga dengan durasi proses bedah yang cukup lama serta kondisi mulut kering [2,3].
Perubahan suara menjadi parau dan ketidaknyamanan di tenggorokan umumnya tidak dapat dicegah, namun usai operasi pasien bisa menggunakan obat semprot untuk sakit tenggorokan atau pelega tenggorokan [6].
Tanyakan kepada dokter segera setelah menjalani proses bedah apabila merasa tenggorokan sakit dan suara berubah.
6. Rasa Kantuk
Efek obat bius umum lainnya adalah rasa kantuk yang berlebihan di mana ini menyebabkan pasien bisa tertidur lebih lama bahkan setelah usai menempuh operasi [2].
Namun efek seperti ini tidak bertahan lama; setelah mendapatkan tidur yang nyaman, lelap dan berkualitas, tubuh akan segera terasa segar bugar [2].
7. Kegagalan Anestesi
Efek yang sangat jarang namun juga mengerikan adalah kegagalan obat bius umum dalam membuat pasien tertidur atau tidak sadarkan diri [2].
Dalam hal ini, dokter sudah memberi obat bius umum ke tubuh pasien, namun pasien tetap dalam kondisi setengah sadar; biasanya hal ini karena proses pemberian anestesi yang kurang benar [7].
Pasien masih bisa mendengar percakapan di sekitarnya, melihat, dan bahkan merasakan yang sedang terjadi selama dioperasi [2].
8. Hipertermia Maligna
Efek samping mengancam jiwa dari obat bius umum adalah hipertermia maligna, yakni reaksi tubuh terhadap obat bius yang kemudian membuat pasien mengalami kontraksi otot serta demam tinggi [8].
Jika tidak terdiagnosa dan bahkan tidak mendapat penanganan secepatnya, risiko gagal organ pada pasien sangat tinggi [5,8].
9. Gangguan Pencernaan
Meski jarang dijumpai, kasus gangguan pencernaan sebagai efek samping obat bius umum dapat dialami pasien [2].
Fungsi sistem pencernaan dalam menggerakkan makanan yang masuk tidak berjalan semestinya usai operasi [2,9].
Ileus adalah istilah medis untuk menyebut kondisi ini, namun biasanya kondisi ini akan hilang setelah beberapa hari sejak usai menempuh operasi [2,9].
10. Gangguan Kemih
Otot kandung kemih paling dapat terpengaruh oleh obat bius umum, salah satunya yang paling sering terjadi adalah kelumpuhan [2].
Sebagai akibatnya, pasien sulit untuk buang air kecil dan tidak dapat menyadari keinginannya untuk buang air kecil [2].
Oleh sebab itu, dokter akan memasangkan kateter Foley, selang untuk membantu proses pembuangan urine dari kandung kemih [2].
11. Linglung
Bagi pasien bedah dengan riwayat gangguan kognitif, demensia, penyakit Alzheimer atau semacamnya, terutama dengan usia yang sudah cukup berumur, risiko linglung cukup tinggi [5].
Efek samping obat bius umum ini akan hilang ketika obat bius benar-benar sudah hilang dari dalam tubuh pasien [5].
Sebelum menjalani prosedur operasi/bedah apapun, bila memiliki riwayat penyakit tertentu, informasikan kepada dokter supaya setidaknya mampu meminimalisir efek samping obat bius umum.