Beberapa orang tua merasa tidak tenang ketika harus membiarkan anak bermain sendiri, terutama pada usia anak yang masih balita [1].
Berbagai risiko anak mencelakai dirinya sendiri ketika bermain memang cukup mengkhawatirkan [1].
Namun, anak juga perlu menggunakan waktunya untuk bermain sendiri [1].
Para orang tua perlu mengetahui apakah membiarkan anak bermain sendiri akan aman dan apa saja manfaatnya bagi anak.
Bolehkah membiarkan anak bermain sendiri?
Boleh, sebab anak bermain sendiri juga penting untuk perkembangan struktur dan fungsi otaknya [2].
Bermain merupakan proses belajar bagi anak, baik saat bermain dengan orang tua maupun bermain sendiri [2].
Bermain bersama orang tua tetap diperlukan, sebab interaksi antara anak dan orang tua dapat meningkatkan kemampuan berbicara, kognitif, dan belajar mengenai batasan-batasan pada anak [3].
Hanya saja, orang tua juga perlu membiarkan anak bermain sendiri agar anak dapat meningkatkan berbagai sisi dan kemampuan positif di dalam dirinya [3].
Ada kalanya orang tua perlu meluangkan waktu bagi anak, namun ada waktunya juga anak bisa dibiarkan menikmati bermain sendiri [1,3,4,5,6].
Berikut ini adalah beberapa alasan dan manfaat anak boleh bermain sendiri namun tetap di bawah pengawasan orang tua [4,5,6].
- Meningkatkan Kreativitas dan Menumbuhkan Imajinasi
Anak saat dibiarkan bermain sendiri biasanya akan jauh lebih kreatif dengan berbagai imajinasinya [4,5,6].
Ketika bersama dengan orang tua, permainan menjadi lebih terbatas karena kemungkinan anak merasa malu dengan imajinasinya [4,5,6].
Saat bermain sendiri, anak dapat berperan sesuai dengan imajinasinya, seperti misalnya menirukan para pahlawan yang ia sering tonton di dalam film-film [4,5,6].
Anak juga kerap menciptakan sebuah situasi berdasarkan imajinasinya dan akan tenggelam di dalam ceritanya sendiri [4,5,6].
- Belajar Mendapatkan Hiburan secara Mandiri
Anak dibiarkan bermain sendiri merupakan satu cara bagi orang tua mengajarkannya untuk mencari hiburan sendiri secara mandiri [4,5,6].
Orang tua tidak selalu ada dan sempat untuk bermain dengan anak setiap saat, maka anak perlu bisa menggunakan waktunya untuk bermain sendiri [4,5,6].
Anak yang senang bermain sendiri pun tandanya tidak terlalu mengandalkan orang lain [4,5,6].
- Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Orang tua yang membiarkan anak bermain sendiri juga membantu anak untuk merasa lebih percaya diri [4,5,6].
Kemampuan anak berkreasi akan semakin meningkat, begitu pula kemampuan menghibur dan menyenangkan dirinya sendiri [4,5,6].
Jadi, tidak sekadar membuat anak lebih mandiri tapi bermain sendiri juga membuat anak lebih percaya diri [4,5,6].
- Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Memecahkan Masalah
Anak boleh bermain sendiri untuk menumbuhkan atau meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah [4,5,6].
Dengan kemandirian dan kepercayaan diri yang terus tumbuh, keduanya akan menyertai peningkatan kemampuan anak dalam hal pemecahan masalah [4,5,6].
Anak dapat membuat keputusan terhadap suatu hal secara lebih percaya diri dan tidak mudah takut-takut [4,5,6].
Kekuatan kognitif anak semakin tinggi saat ia terlatih untuk bermain secara mandiri [4,5,6].
Dengan peningkatan kemampuan kognitif, cara berpikir logis anak juga dapat tumbuh [4,5,6].
Namun, tentunya orang tua tetap berperan besar dalam membantu mengidentifikasi masalah dan mengarahkan anak untuk menyelesaikan dengan benar [4,5,6].
- Menenangkan Anak
Memiliki waktu sendiri untuk bermain juga bermanfaat menenangkan anak agar tidak terlalu bersemangat [5,6].
Tidak semua anak langsung merasa senang saat harus bermain sendiri, sebab ada kalanya mereka justru frustrasi karena tidak ada yang menemani [5,6].
Namun hal ini bukan masalah besar, anak akan segera bisa beradaptasi dengan lingkungan yang lebih tenang [5,6].
Saat terbiasa memiliki waktu bermain sendiri, anak yang lebih tenang juga akan mampu menghadapi masalah di sekitarnya dengan tenang [5,6].
- Meningkatkan dan Mengendalikan Fokus Anak
Anak saat dibiarkan bermain sendiri juga otomatis memiliki kemampuan yang lebih baik untuk fokus dan berkonsentrasi [4].
Anak lama-kelamaan tidak hanya menjadi lebih tenang, tapi juga mudah mengendalikan fokusnya pada kegiatan tertentu [4].
Ketika anak memiliki fokus yang baik, anak dapat belajar menyaring informasi yang ia peroleh [4].
- Menawarkan Keamanan pada Anak
Orang tua yang memberikan waktu kepada anak untuk bermain sendiri bukan berarti sama sekali tidak peduli [6].
Bahkan orang tua pun tidak perlu berinteraksi dengan anak 24 jam nonstop [6].
Selama orang tua mengerjakan pekerjaan rumah maupun pekerjaan lain, anak bisa tetap berada dalam pengawasan saat ia bermain sendiri [6].
Saat itu pun anak juga akan merasa bahwa orang tua mereka tidak mengabaikan karena tidak bermain dengan mereka dan mulai memahami bahwa mereka tetap merasa aman selama bermain sendiri [6].
- Mempersiapkan Anak ke Sekolah
Bila anak sudah cukup besar dan sudah hampir waktunya masuk sekolah, salah satu cara orang tua dalam mempersiapkannya adalah dengan memberi waktu sendiri untuk bermain [6].
Orang tua dapat mundur sedikit agar saat anak ke sekolah ia tidak lagi kaget ketika orang tua tidak hadir menemani setiap saat [6].
Jadi, anak bermain sendiri justru sangat bermanfaat tidak hanya bagi orang tua yang cukup sibuk, tapi juga untuk kebaikan anak-anak sendiri.
Demi perkembangan kemampuan kognitif, sosial, fokus, kreativitas, pemecahan masalah, hingga kemampuan-kemampuan baru, anak dapat bermain secara mandiri namun tetap dalam pemantauan orang tua.