5 Akibat Terlalu Sering Mencuci Muka dan Tips Mencuci Muka

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Mencuci muka saat ini menjadi salah satu rutinitas yang wajib dilakukan setiap harinya, entah itu untuk kaum wanita maupun laki-laki. Hal itu dikarenakan mencuci muka dapat menghilangkan kotoran yang menempel di muka akibat polusi terlalu lama berada di luar ruangan, atau sekedar membersihkan dari residu make up.

Kotoran dan minyak yang menempel sepanjang hari memang penting untuk dibersihkan supaya tidak menyebabkan masalah kulit, jerawat dan komedo menjadi masalah serius yang akan datang apabila terlalu malas untuk membersihkan muka pada pagi dan malam.

Umumnya mencuci muka dilakukan dua kali sehari, yaitu di pagi hari saat akan memulai aktivitas keluar rumah, dan malam hari ketika hendak pergi tidur. Namun, meskipun mencuci muka memberikan dampak yang baik bagi kesehatan kulit, jika dilakukan secara berlebihan juga akan menimbulkan efek samping.

Contohnya adalah kulit akan kehilangan minyak alaminya dan munculnya gejala iritasi. Oleh sebab itu tiap-tiap orang harus memahami tipe kulitnya masing-masing supaya lebih bisa menerapkan berapa kali mereka seharusnya mencuci muka dalam satu hari [1]. Berikut adalah beberapa dampak yang kurang baik apabila terlalu sering mencuci muka. Sehingga bisa menjadi pertimbangan lebih bijak lagi untuk merawat muka supaya tetap sehat dan normal.

Dampak Terlalu Sering Mencuci Muka

  • Mempengaruhi Produksi Minyak Alami

Hal pertama yang langsung berefek adalah hilangnya minyak alami pada kulit muka apabila terlalu sering mencuci muka. Kandungan busa dan kombinasi air yang terdapat pada sabun cuci muka membuat muka akan terasa kesat. Jika dilakukan secara teratur dan sesuai kebutuhan memang akan berdampak baik, namun apabila terlalu sering muka dibasuh dengan sabun, minyak alaminya akan turun dengan drastis, dilanjutkan dengan produksi minyak alami yang tidak terkontrol akan berpengaruh pada muka. Minyak alami pada kulit muka disebut dengan “sebum,” di mana sebum ini mempunyai fungsi dan berperan penting sebagai pelembab, pelindung, serta penjaga kekenyalan kulit muka [2].

  • Menyebabkan Iritasi

Dampak kedua yang timbul apabila mencuci muka secara berlebihan adalah akan timbul iritasi. Poin ini masih berkesinambungan dengan hilangnya minyak alami pada muka apabila terlalu sering mencuci muka. Saat minyak alami pada muka hilang akibat sabun dan air, kulit akan menjadi teriritasi bahkan jika terlalu parah akan timbul alergi sampai ruam, saat kulit teriritasi dan kurang produksi minyak yang normal, secara otomatis kulit akan merespon dengan memproduksi minyak tidak terkontrol [1].

  • Kulit Menjadi Kering

Umumnya kandungan pH dalam produk sabun pembersih muka memiliki tingkatan yang cukup tinggi. Sedangkan kadar pH yang normal pada setiap kulit muka manusia berkisar di angka 4,2 sampai 5,5 saja. Mencuci muka dengan cukup sering akan menyebabkan kadar pH di kulit menjadi tidak seimbang dari angka normal. [1]

Dampaknya kulit akan kering dan seakan tertarik, itu karena lipid barrier pada kulit mengalami gejala kerusakan. Kulit yang sehat seharusnya memang mempunyai kadar pH dan hidrasi yang seimbang, sehingga muka akan tampak kenyal, cerah dan bercahaya [1].

  • Merusak Lapisan Asam Kulit

Ini sering dialami oleh penderita yang sedang berjerawat. Mereka beranggapan jika sering mencuci muka saat berjerawat akan membantu proses penyembuhannya. Padahal faktanya justru itu akan merusak lapisan asam pada kulit muka. Justru lapisan asam yang terdiri dari minyak alami serta bakteri yang baik dapat membantu menjaga kesehatan kulit [2].

Kulit kering yang disebabkan karena terlalu sering mencuci muka, juga akan diiringi dengan terkelupasnya kulit muka apabila sudah mencapai level yang lebih parah. Setiap kulit muka mempunyai lapisan penghalang alami yang dapat mempertahankan kelembapannya. Terkelupasnya kulit juga akan menimbulkan hipersensitivitas sehingga akan terasa perih saat mencuci muka. [3]

Beberapa produk sabun pembersih muka memang mengandung bahan pengelupasan kulit, contohnya adalah alfa-hidriksi dan asam beta-hidroksi. Dua bahan itu harus diperhatikan persentasenya, apabila berlebihan akan sangat kuat dalam mengelupaskan kulit terluar [3].

Tips Mencuci Muka yang Benar

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut, ada baiknya lebih hati-hati lagi dalam perawatan kulit, apalagi kulit muka yang memiliki sensitivitas yang tinggi. Beberapa tips ini mungkin bisa diterapkan untuk membantu supaya perawatan kulit muka lebih maksimal melalui langkah mencuci muka.

  • Memahami Tipe Kulit

Setiap orang mempunyai tipe kulit yang berbeda-beda. Ada yang bertipe kulit berminyak, kering, berjerawat sampai tipe kulit kombinasi. Penting adanya mengetahui tipe kulit masing-masing sebelum memutuskan memilih produk dan pengaplikasiannya.

Seperti contohnya jika kulit muka bertipe kering dan sensitif, pilih produk pembersih muka yang teksturnya lembut di malam hari dan cukup basuh dengan air hangat saat pagi hari. Pembersih muka yang dapat menghidrasi kulit adalah penawaran terbaik untuk tipe kulit kering dan sensitif. Sama dengan tipe kulit berminyak dan berjerawat, pemilihan dan pengaplikasiannya dalam mencuci muka juga berpengaruh. [1]

Biasanya orang-orang yang bertipe kulit berminyak dan berjerawat cenderung memilih untuk sering-sering mencuci mukanya, padahal untuk tipe kulit ini tidak perlu mencuci muka sampai lebih dari dua kali sehari. Pilihlah pembersih yang mengandung asam hidroksi bagi yang kulitnya berminyak atau berjerawat, karena itu dapat membantu mengontrol produksi minyak supaya tidak berlebihan dan tidak menimbulkan iritasi [1].

  • Menggunakan Pembersih Khusus Make-up

Ini yang sering kali luput dari perhatian. Orang-orang yang sudah bekerja lebih dari 8 jam sehari akan langsung memanjakan diri mereka dengan mandi dan mencuci muka, tanpa melakukan pembersihan pada make up yang menempel di mukanya. [3]

Membersihkan muka terlebih dahulu dengan make up remover adalah hal yang sangat penting sebelum mencucinya dengan sabun pembersih. Membersihkan muka hanya dengan mencuci muka tidak akan cukup untuk menghilangkan seluruh make up, pasti akan tersisa residu yang dapat menyumbat pori-pori [3].

  • Menggunakan Air Hangat

Penggunaan air untuk mencuci muka juga berpengaruh terhadap kesehatan kulit. Apabila suhu air yang dipakai terlalu ekstrem dapat menyebabkan iritasi dan menjadi merah apabila memakai air yang terlalu panas. Jalan tengahnya adalah menggunakan air hangat. Air hangat dapat membantu melindungi kulit yang sensitif supaya tidak teriritasi. Namun pastikan suhu air tidak terlalu tinggi supaya tidak menimbulkan ruam merah pada muka [3].

  • Menggunakan Bantuan Sikat Pembersih Muka

Untuk poin yang terakhir ini sifatnya adalah opsional, yaitu hanya dipakai jika memang membutuhkan saja. Tipe kulit muka yang berminyak akan cukup terbantu menggunakan sikat pembersih muka Sonik ini, karena teknologi yang diterapkan adalah memberikan denyut yang lembut untuk membersihkan kotoran di pori-pori. [3]

Namun, pembersih sonik ini tidak dianjurkan untuk orang yang bertipe kulit sensitif, jika ingin memakainya maka harus ekstra dibatasi karena akan menimbulkan iritasi pada kulit mereka [3].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment