Apa Itu Hubungan Parasosial? – Pengertian, Bentuk dan Dampak

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Menjadi penggemar selebriti bukan suatu hal yang salah dan sebenarnya merupakan hal yang sangat umum.

Memiliki idola sangat wajar, terutama biasanya terjadi pada anak-anak remaja, walaupun anak-anak dan orang dewasa sekalipun juga sah-sah saja untuk menggemari figur publik.

Ketika idola menjadi salah satu motivasi bagi penggemarnya untuk menjadi lebih baik dan maju secara positif, maka tentu pengaruh ini tidak mengkhawatirkan.

Masalahnya, hubungan parasosial atau parasocial relationship kini eksis, khususnya di kalangan anak muda yang memiliki idola.

Pengertian Hubungan Parasosial

Hubungan parasosial adalah sebuah istilah untuk sebuah kondisi hubungan satu sisi saja antara penggemar dan idolanya [1,2].

Idola atau persona media yang dimaksud bisa siapa saja dan biasanya meliputi selebritas, karakter animasi, karakter dalam games, hingga influencer di media sosial [1,2,3].

Hubungan parasosial adalah sebuah hubungan ketika seorang penggemar merasa telah memiliki ikatan emosional dengan idolanya sehingga kerap merasa paling mengenal idolanya [1,2,3].

Padahal, sang idola belum tentu tahu bahwa diri sang penggemar itu ada atau eksis [1].

Penggemar yang terjebak di dalam hubungan parasosial ini biasanya merasa telah mengenal personal idolanya sehingga akan mudah bagi penggemar tersebt untuk membela sang idola secara berlebihan ketika ada orang-orang yang tidak menyukainya [1].

Hubungan parasosial adalah istilah yang sebenarnya sudah ada sejak 1956 di mana terdapat dua orang peneliti yang mengamati dan meneliti tentang pembentukan hubungan baru antara audiens atau penonton dengan bintang program pembawa berita, bintang film dan bintang televisi lainnya [4].

Salah satu contoh hubungan parasosial yang ditemukan pada zaman itu adalah ketika seorang penonton begitu memercayai seorang pembawa berita setiap kali pembawa berita ini membawakan ramalan cuaca [1].

Kepercayaan dan keintiman mendalam dan cenderung berlebihan ini hanya terjadi satu sisi saja dan ini kemudian disebut sebagai hubungan parasosial [1,2,3].

Pada zaman ini, hubungan parasosial kemudian lebih menjamur karena siapapun bisa menggunakan media sosial, baik sang figur publik maupun para penggemarnya [1,2,3].

Kemudahan dalam berinteraksi bagi sang figur publik dengan para pengikut dan penggemarnya di media sosial ini kemudian seringkali dianggap sebagai sebuah keakraban seperti hubungan yang terjalin di antara anggota keluarga maupun teman di dunia nyata [1,2,3].

Hubungan parasosial kemudian diperburuk dengan masa pandemi Covid-19 dikarenakan social distancing atau penjagaan jarak sehingga orang-orang kesulitan untuk berinteraksi secara langsung atau tatap muka [5].

Protokol kesehatan kemudian menjadi alasan dibalik interaksi virtual yang meningkat [5].

Bentuk Hubungan Parasosial

Orang-orang bisa mengalami hubungan parasosial yang berbeda satu sama lain.

Hanya saja, berikut ini adalah bentuk hubungan parasosial yang paling umum dan banyak dijumpai [6,7] :

  • Sering mempertanyakan apa yang idolanya sedang lakukan, pikirkan dan rasakan.
  • Merasa bahwa ada hubungan istimewa antara diri sendiri dan sang idola; tidak jarang hubungan tersebut dianggap romantis.
  • Mencari tahu kehidupan pribadi sang idola sedetail mungkin.
  • Mengecek media sosial hampir sepanjang waktu agar tidak tertinggal dalam mengetahui kabar terbaru sang idola.

Apakah hubungan parasosial itu normal dan sehat?

Hubungan parasosial secara umum adalah hal yang wajar dan normal karena cukup umum [1].

Karena manusia pun adalah makhluk sosial, normal apabila satu manusia ingin berhubungan dan berinteraksi dengan manusia lainnya [1].

Meski wajar, normal dan umum, hubungan parasosial tetap memiliki sisi positif dan negatif [1].

Hubungan parasosial akan dianggap sebagai hubungan yang sehat, yakni ketika penggemar merasa terinspirasi dan termotivasi untuk menjadi lebih baik, termasuk dalam mencapai mimpi-mimpinya [1].

Hubungan parasosial yang juga sehat adalah ketika penggemar dari seorang influencer media sosial di bidang kesehatan menginspirasinya untuk hidup menjadi lebih sehat [1].

Hubungan parasosial menjadi dampak yang baik atau bermanfaat karena sehat, ketika :

  • Mendukung proses pencarian jati diri dan pengembangan diri bagi orang muda

Bagi para orang muda, khususnya remaja pada masa pencarian jati diri mereka, hubungan parasosial dapat menolong [1,2].

Sebuah hasil studi tahun 2017 menunjukkan bahwa para orang muda mampu membentuk identitas dan mengembangkan otonom mereka karena adanya hubungan parasosial [2].

Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa orang-orang di kelompok usia lainnya juga dapat terbantu dengan memiliki role model atau idola [2].

  • Menyediakan tempat aman bagi yang tidak nyaman di tengah situasi sosial

Hubungan parasosial atau hubungan yang lebih kepada satu arah ini juga baik bagi orang-orang yang merasa canggung dan tidak nyaman berada di dalam situasi sosial [1,2,5].

Tidak ada risiko dalam bentuk hubungan seperti ini, terutama risiko ditolak dan dihakimi [1,2,5].

Bagi orang-orang yang tidak percaya diri serta merasa malu berinteraksi dengan orang lain, bentuk hubungan parasosial merupakan penyelamat [1].

  • Meningkatkan rasa percaya diri

Selain menjadi tempat aman bagi orang-orang yang tidak percaya diri dalam interaksi sosial, sebenarnya hubungan parasosial juga bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri tersebut [1,2].

Dari hubungan parasosial, orang-orang bisa melatih diri untuk melakukan interaksi tanpa tatap muka, khususnya di media sosial untuk kemudian berinteraksi di dunia nyata [1,2].

Apa saja tanda bahwa hubungan parasosial sudah tidak sehat?

Hubungan parasosial sudah tidak lagi sehat ketika seseorang mulai berperilaku seperti penguntit atau stalker [1,7].

Saat seorang penggemar sudah sangat terobsesi dengan idolanya, seringkali dapat melakukan hal-hal berisiko, nekat dan di luar nalar, salah satunya adalah menguntit demi mengetahui kehidupan pribadi sang idola [1,7].

Saat seorang penggemar sudah mulai menaruh idolanya menjadi sebuah prioritas, tidak lagi memedulikan hal-hal dan orang-orang di sekitarnya, dan tidak lagi peduli pada apapun yang terjadi dalam dunia nyata, sudah waktunya untuk memperoleh bantuan profesional, khususnya terkait kesehatan mental [1,7].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment