Apa Itu Lithromantic? – Tanda, Cara Mengatasi dan Dampak

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Lithromantic mungkin terdengar asing, sekalipun ini merupakan sebuah istilah untuk gangguan psikis [1,2].

Lithromantic adalah sebuah kondisi ketika kita menyukai seseorang dan bila seseorang tersebut membalas perasaan kita, kita justru merasa risih dan tidak lagi menyukainya [1,2,3].

Lithromantic adalah saat seseorang bisa memiliki perasaan romantis terhadap orang lain, namun perasaan ini akan hilang ketika rasa suka atau cinta tersebut sudah berbalas, seolah lebih nyaman apabila perasaan itu tidak usah berbalas saja [1,2,3].

Artinya, walau memiliki perasaan romantis, seseorang dengan lithromantic cenderung tidak ingin menjalin hubungan romantis [1,2,3].

Untuk mengetahui lebih jauh, berikut ini adalah tanda-tanda, cara mengatasi, serta dampak lithromantic dalam kehidupan pengidapnya.

Tanda-tanda Lithromantic

Walau hingga kini belum terdapat tanda maupun ciri pasti lithromantic, berikut ini adalah tanda umum yang nampak dari seseorang yang mengidap lithromantic :

  • Hanya Bisa Membayangkan Hal-hal Romantis

Seseorang dengan lithromantic suka membayangkan hal-hal romantis; namun, berbagai sikap romantis tersebut hanya sebatasi di bayangan atau imajinasinya saja [2,4].

Ia tidak dapat bersikap romantis seperti yang selama ini dibayangkan [2,4].

Lithromantic adalah keadaan saat seseorang hanya bisa bicara tentang berbagai keinginan dalam hubungan romantis tapi tidak dapat merealisasikannya [2,4].

  • Merasa Tidak Nyaman untuk Hubungan Lebih Intim

Lithromantic juga dapat ditunjukkan melalui perasaan lebih nyaman untuk memiliki hubungan sebatas teman dengan siapa saja [2,4].

Walau memiliki perasaan lebih terhadap orang lain, seseorang dengan lithromantic justru merasa jauh lebih baik bila tidak ada hubungan romantis di antara mereka [2,4].

  • Mudah Kehilangan Rasa Ketertarikan

Seseorang dengan lithromantic juga kerap ditandai dengan cepatnya kehilangan rasa ketertarikan terhadap lawan jenis yang semula ia sangat sukai [2,4].

Umumnya, saat kita menyukai seseorang tentu kita ingin disukai balik oleh orang tersebut [2].

Merasa perasaan telah terbalas tentu memicu rasa bahagia untuk akhirnya melanjutkan ke tahap hubungan berikutnya [2].

Namun, lithromantic tidak demikian; setelah mengetahui orang yang ditaksir membalas perasaannya, orang dengan lithromantic otomatis mengalami kehilangan ketertarikan [2].

  • Merasa Jijik dengan Kontak Fisik

Seseorang yang sedang jatuh cinta dan kemudian menyadari bahwa orang yang disukai membalas perasaan tentu rata-rata tidak akan menolak adanya kontak fisik (tidak harus selalu berbau seksual) [2,3,4].

Seseorang dengan kondisi lithromantic tidak akan tahan saat orang yang disukainya menyentuh secara romantis [2,3,4].

Bergandengan tangan, berpelukan, atau sekadar berangkulan rupanya dapat memicu rasa jijik pada pengidap lithromantic [2,3,4].

Perasaan jijik dapat timbul sekalipun maksud sentuhan fisik umum tersebut adalah kehangatan, koneksi, maupun berpotensi membangun komitmen [2,3,4].

  • Cenderung Menyembunyikan Perasaan

Seorang lithromantic terbiasa menyembunyikan perasaan romantisnya terhadap si lawan jenis [2,4].

Ini dikarenakan ia takut lawan jenis yang ditaksir akan membalas perasaannya [2,4].

Ketidakinginan untuk menghadapi konsekuensi seperti patah hati maupun hubungan penuh konflik ke depannya dapat menjadi alasan mengapa ia tidak tertarik dengan hubungan romantis yang nyata [2,4].

  • Merasa Tidak Ingin Berkomitmen

Selain menghindari sikap romantis secara nyata dalam suatu hubungan, lithromantic ditandai dengan ketidakinginan berkomitmen [2,3,4].

Sekalipun sedang menyukai seseorang, sosok lithromantic tidak menginginkan jalinan romantis seperti yang dirasakan kebanyakan orang [2,3,4].

Meski demikian, pengidap lithromantic juga tidak bisa menjelaskan alasan dibalik perasaan tersebut [2,3,4].

Sebagian orang tidak ingin berkomitmen terlalu cepat karena memiliki alasan tertentu, entah memrioritaskan keluarga atau pekerjaan [2,3,4].

Namun pada kasus lithromantic, ketidakinginan memiliki hubungan romantis dengan orang yang semula disukai tidak bisa dijelaskan [2,3,4].

Cara Mengatasi Lithromantic

Lithromantic dapat terjadi karena seseorang memiliki trauma masa lalu [4].

Maka seorang pengidap lithromantic dianjurkan untuk berdamai dengan akar masalahnya, terutama bila berhubungan dengan masa lalu yang kurang menyenangkan [4,5].

Dengan cara ini, lithromantic dapat teratasi secara bertahap setelah masalah yang menyebabkannya teridentifikasi dan tertangani dengan benar [4,5].

Apabila kesulitan dalam menangani akar masalah secara mandiri, temui profesional seperti psikolog atau psikiater [5].

Psikoterapi kemungkinan besar dibutuhkan dan pengidap lithromantic dapat melakukan konsultasi dan konseling dengan terapis yang tepat [5].

Dampak Lithromantic

Walau memilih untuk tidak ingin menjalin hubungan romantis dan berkomitmen, pengidap lithromantic rata-rata tetap menyadari dampak yang berpotensi terjadi pada kehidupan mereka di masa mendatang.

Berikut ini adalah dampak-dampak lithromantic yang bisa terjadi dan perlu diwaspadai :

Lithromantic berkaitan dengan rasa cemas dan stres yang berlebih karena pengidap tidak yakin dan cenderung bingung dengan yang dirasakannya [4,6].

Seorang lithromantic dapat mengalami kehilangan perasaan spesial terhadap lawan jenisnya secara tiba-tiba dikarenakan adanya perasaan berbalas atau sentuhan romantis dari orang yang ditaksir [4,6].

Pengidap lithromantic juga dapat diliputi stres hingga rasa bersalah karena keluarga dan teman dekat mulai mendesak untuk ia memiliki pasangan [4,6].

Tekanan seperti ini tidak hanya menyusahkan bagi orang-orang yang tidak mengidap lithromantic, tapi juga menyebabkan kecemasan besar bagi pengidap lithromantic [4,6].

  • Sulit untuk Menikah

Setiap menyukai seseorang dan orang tersebut membalas perasaannya, pengidap lithromantic tidak lagi tertarik [2].

Hal ini meningkatkan risiko sulitnya pengidap menikah atau memperoleh pasangan hidup [2].

Keengganan untuk bersikap romantis secara nyata apalagi berkomitmen menjadi hambatan besar di kemudian hari [2].

Apabila lithromantic cukup meresahkan, pengidapnya perlu segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater agar dampak negatif dari kondisi ini tidak berkembang semakin serius.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment