Apakah Hewan Peliharaan Bisa Menularkan Virus Korona?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Hadian Widyatmojo, SpPK
Sebelum nCOV (Novel coronavirus) atau covid-19, Infeksi virus korona sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu dengan nama MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dan juga SARS (Severe Acute Respiratory... Syndrome) yang juga mewabah. Pada awal kemunculannya, virus ini diyakini dibawa oleh hewan liar seperti kelelawar dan musang, namun kemudian penularannya saat ini bisa terjadi dari manusia ke manusia. Dengan kabar keterlibatan hewan terhadap penularan virus korona, tentu menyebabkan pecinta hewan, khususnya hewan peliharaan menjadi gusar. Saat ini, belum ada laporan mengenai penularan virus korona dari hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Meskipun begitu, penting untuk tetap menjaga kesehatan hewan peliharaan agar tidak menjadi sumber penyakit lainnya selain infeksi virus korona. Anda dapat menjaga kesehatan hewan dengan memberikan vaksinasi yang diperlukan dan periksakan hewan jika didapatkan keluhan tertentu. Read more

Telah diyakini bahwa virus korona (SARS-CoV-2) penyebab covid-19 yang tengah mewabah saat ini berasal dari pasar seafood di Wuhan, dimana berbagai spesies hewan liar dijual dan dipotong secara ilegal. Para ahli dari Pusat Kontrol Penyakit di Cina sudah berhasil mengisolasi virus dari sample yang diambil dari pasar tersebut. [6]

Dengan adanya pernyataan tersebut, pemilik hewan peliharaan kemudian bertanya-tanya apakah covid-19 bisa menulari dan disebarkan oleh hewan peliharaan seperti anjing dan kucing?

Fakta Tentang Hewan dan Virus Korona

Ada beberapa hal yang harus diketahui mengenai virus korona penyebab covid-19 ini: [6]

  • Istilah virus korona sebetulnya mengacu pada sekelompok besar keluarga virus yang bisa menyebabkan penyakit pada binatang dan manusia.
  • Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, yaitu virus korona jenis baru yang masih harus dipelajari lebih lanjut
  • Para ahli juga menyebut bahwa virus korona ini sebagai novel coronavirus, yang artinya adalah jenis virus korona baru yang belum pernah ditemukan atau dikenali sebelumnya
  • Contoh dari virus korona yang pernah ada sebelumnya, yaitu MERS-CoV (penyebab penyakit MERS/Middle East Respiratory Syndrome) dan SARS-CoV (penyebab penyakit SARS/Severe Acute Respiratory Syndrome)

Ketika epidemi SARS terjadi pada tahun 2003, virus berasal dari kelelawar yang berpindah pada musang, yang kemudian menjadi perantara, sebelum akhirnya menularkan virus tersebut pada manusia. [6]

Para peneliti di Cina telah menyimpulkan bahwa jenis virus corona yang baru ini, atau SARS-CoV-2 , awalnya juga datang dari kelelawar yang kemudian berpindah ke hewan liar lain sebagai perantara, dan akhirnya menulari manusia dalam lingkungan pasar di Wuhan. [6]

Tetapi, hingga saat ini, masih belum ada laporan mengenai hewan peliharaan seperti anjing, kucing, maupun binatang lain yang sakit karena covid-19. WHO dan CDC (Centers for Disease Control) sudah menyatakan bahwa binatang peliharaan tidak menyebarkan atau menularkan virus corona. [1, 4]

Di akhir bulan Februari 2020, seorang warga di Hong Kong yang positif terinfeksi covid-19 meminta supaya anjing peliharaannya diperiksa walaupun tidak menunjukkan tanda-tanda sakit. Setelah dilakukan swap pada mulut dan hidung anjing tersebut, hasilnya adalah “weakly positive” – artinya belum bisa dipastikan apakah benar terinfeksi dan bisa menularkan virus. [4, 5]

Karantina 14 hari kemudian diberlakukan pada anjing Pomeranian tersebut, dan pemeriksaan lanjutan menunjukkan bahwa hasilnya negatif. Virus yang ditemukan pada hidung dan mulutnya kemungkinan hanyalah akibat ia menghirup droplet yang ada di udara. Para ahli percaya bahwa kasus di atas adalah penularan dari manusia ke hewan, namun bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan. [5]

Perlu diingat bahwa virus bisa menginfeksi suatu spesies namun tidak menyebabkannya sakit atau bisa menulari spesies lainnya. Sekali lagi, masih belum ada data yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan seperti kucing atau anjing bisa menularkan covid-19 pada manusia. [4]

Mencegah Infeksi Pada Hewan Peliharaan

Meskipun sejauh ini tidak ada bukti bahwa hewan apapun, termasuk peliharaan dan ternak, bisa menjadi sumber infeksi virus corona, namun pemiliknya harus tetap waspada dan menjaga kesehatan hewan yang hidup bersama mereka. [1]

Terlepas dari covid-19, semua binatang bisa membawa bakteri yang bisa menyebabkan pemiliknya sakit. Karena itu, jika ada hewan peliharaan di rumah, kebiasaan hidup sehat di sekitar mereka dan hewan lainnya harus selalu dijaga. [1, 2, 4]

  • Cuci tangan setelah memegang hewan, makanannya, kotorannya, atau benda-benda yang mereka gunakan seperti mangkuk, leash, dan sebagainya.
  • Jaga kebersihan hewan peliharaan dengan membersihkan kandang serta semua peralatan mereka dan memandikannya secara berkala.
  • Bawa peliharaan ke dokter hewan secara rutin dan tanyakan hal-hal yang masih belum jelas atau membuat khawatir tentang kesehatannya.
  • Jika pemilik positif terinfeksi covid-19, maka ia harus membatasi kontak dengan hewan peliharaan dan binatang lainnya, seperti juga dengan manusia. Jika memungkinkan, minta orang lain yang sehat yang mengurus hewan peliharaan untuk sementara waktu.
  • Pemilik yang sakit harus menghindari kontak langsung dengan hewan peliharaannya seperti memeluk, mencium, atau berbagi makanan. Jika memang harus tetap mengurus peliharaannya, maka wajib mencuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan hewan dan memakai masker mulut.
  • Untuk mencegah hewan peliharaan terinfeksi penyakit pernafasan, mereka bisa diberi vaksinasi seperti Bordetella, parainfluenza dan canine influenza sesuai petunjuk dokter. Harus dicatat, vaksin-vaksin tersebut bukan untuk mencegah covid-19, namun untuk penyakit pernafasan pada hewan peliharaan.

WHO sangat menekankan pentingnya mencuci tangan dengan benar setelah bermain atau memegang hewan peliharaan. Hal ini dilakukan untuk melindungi diri dari berbagai bakteri seperti E.coli dan Salmonella yang bisa disebarkan dari hewan ke manusia. [4]

Hal lain yang bisa mengurangi risiko penularan adalah, jika hewan peliharaan selalu ada di dalam rumah dan tidak kontak dengan hewan atau manusia lain yang ada di luar, serta tidak ada orang di rumah yang terinfeksi covid-19, maka kemungkinannya untuk tertular sangatlah kecil. [4]

Yang Harus Dilakukan Jika Hewan Peliharaan Dirasa Membutuhkan Perawatan

Jika pemilik terinfeksi atau menunjukkan gejala-gejala terinfeksi dan hewan peliharaannya dirasa membutuhkan perawatan dari dokter hewan, maka hubungi klinik segera. Pihak klinik hewan mungkin akan mengirimkan tenaga medisnya untuk menjemput hewan peliharaan tersebut. [4]

Komunikasi selanjutnya dengan pemilik bisa dilakukan melalui telepon. Atau, jika ternyata tidak terlalu serius, maka pihak klinik bisa mengirimkan obat yang diperlukan dan memberikan instruksi melalui telepon atau e-mail agar pemiliknya bisa merawat di rumah dengan benar. [4]

Pemilik hewan peliharaan tidak perlu panik, khawatir apalagi ketakutan bahwa kucing, anjing atau hewan lainnya yang tinggal bersama mereka bisa menularkan virus corona karena setelah sejauh ini, masih belum ada fakta atau data yang menunjukkan hewan bisa terinfeksi apalagi menyebarkannya.

Tetap jaga kesehatan diri dan hewan peliharaan saat masa-masa karantina ini. Jangan buang atau menelantarkan hewan peliharaan karena rasa takut yang tidak beralasan.

youtube
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment