9 Bahaya Alkohol Bagi Ibu Hamil Wajib Diketahui

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Konsumsi alkohol yang dilakukan selama kehamilan mempunyai dampak buruk pada kesehatan bayi Anda. Minuman beralkohol termasuk bir, wine dan lain-lain. [1]

Jika Anda sedang hamil, berencana hamil atau mengira hamil, Anda tidak boleh mengkonsumsi alkohol. Sebab bayi dalam kandungan yang terpapar alkohol memiliki kemungkinan yang lebih tinggi mengalami kelahiran prematur, cacat lahir maupun gangguan lainnya. [1]

Tidak ada jumlah aman alkohol yang dapat dikonsumsi ketika hamil. Bahkan mengkonsumsi segelas wine saja setiap hari selama kehamilan dapat menyebabkan resiko pada perkembangan, mental dan emosional pada bayi. [2]

Untuk mengetahui bahaya yang mengancam bayi akibat mengkonsumsi alkohol, mari kita simak ulasan berikut.

1. Lahir Prematur

Kelahiran prematur terjadi ketika bayi lahir sebelum waktu 37 minggu kehamilan. Bayi yang terlahir prematur mungkin memiliki masalah kesehatan serius saat lahir maupun pada kehidupan setelahnya. [1]

2. Cacat Lahir

Cacat lahir termasuk cacat jantung, masalah pendengaran dan masalah penglihatan. Cacat lahir merupakan kondisi kesehatan yang terlihat sejak lahir. Cacat lahir mengubah fungsi atau bentuk satu atau lebih bagian tubuh. [1]

Cacat ini dapat menyebabkan masalah kesehatan secara keseluruhan misalnya dalam perkembangan tubuh atau bagaimana tubuh menjalankan fungsinya. [1]

3. Fetal Alcohol Spectrum Disorder (FASD)

Anak-anak dengan gangguan ini memiliki masalah yang bermacam-macam termasuk masalah dalam perkembangan dan kecerdasan. Masalah-masalah ini berkaitan dengan bagaimana otak seharusnya bekerja yang dapat menyebabkan seseorang mengalami masalah dalam belajar, berkomunikasi, merawat diri atau bergaul dengan orang lain. [1]

Selain masalah kecerdasan, anak-anak dengan FASD juga memiliki masalah atau keterlambatan dalam perkembangan fisik. Biasanya, FASD dialami seumur hidup. [1]

Perempuan hamil yang minum alkohol berlebihan (binge drinking) memiliki resiko yang lebih besar melahirkan anak dengan FASD. Minum alkohol berlebihan yang dimaksud adalah ketika Anda meminum alkohol minimal 4 kali dalam rentang 2-3 jam. [1]

Diperkirakan sebanyak 0,2-7 bayi mengalami FASD setiap 1000 kelahiran di Amerika Serikat. Sindrom ini dikaitkan dengan kurangnya kecerdasan, gangguan perhatian, kekurangan neuropsikologis, dan keabnormalan fisik termasuk cacat bentuk wajah, gangguan tidur, dan masalah perilaku. [3]

Di bawah ini merupakan daftar tanda dan gejala anak dengan FASD: [3]

  • Ciri wajah abnormal mis. filatrum tanpa lekukan
  • Ukuran kepala kecil
  • Tinggi badan di bawah rata-rata
  • Berat badan rendah
  • Keseimbangan tubuh buruk
  • Perilaku hiperaktif
  • Kesulitan memusatkan perhatian
  • Ingatan yang buruk
  • Kesulitan dalam pelajaran di sekolah (terutama matematika)
  • Kesulitan belajar
  • Perlambatan bicara dan bahasa
  • Keterbelakangan kecerdasan atau IQ rendah
  • Rendahnya kemampuan berpikir logis dan membuat keputusan
  • Masalah tidur dan menghisap saat bayi
  • Masalah penglihatan atau pendengaran

4. Rendahnya Berat Lahir

Rendahnya berat lahir adalah kondisi berat badan bayi yang terlahir kurang dari 2500 gram. [1] Studi yang dilakukan pada 2714 pasangan ibu dan anak di Amerika menunjukkan bahwa konsumsi alkohol < 2,8 gram per hari menyebabkan rendahnya berat badan bayi saat lahir. [4]

5. Keguguran dan Lahir Mati

Keguguran adalah kondisi ketika bayi meninggal dalam kandungan dalam usia kehamilan kurang dari 20 minggu. Selain keguguran, terdapat istilah lain untuk bayi yang meninggal dalam kandungan yakni kelahiran mati. Kondisi ini terjadi saat bayi meninggal setelah kandungan mencapai 20 minggu atau lebih. [1]

6. Gangguan Bentuk Tubuh

Paparan alkohol selama masa kehamilan telah dikaitkan dengan berbagai keabnormalan bentuk tubuh janin. Keabnormalan ini termasuk malformasi ginjal, jantung, wajah dan tengkorak serta gangguan bentuk tubuh utama lain. [3]

Beberapa ciri keabnormalan kraniofasial (wajah dan tengkorak) yakni sempitnya celah kelopak mata, filtrum (lekukan yang ada di bawah hidung sampai bibir bagian atas) yang tidak berlekuk, batas tipis berwarna merah cerah pada bagian atas bibir. [3]

7. Efek pada Perkembangan Saraf

Konsumsi alkohol dalam jumlah sedikit juga mempengaruhi kemampuan kognitif dan perilaku. Efek ini bersifat jangka panjang dan samar. Kemampuan kognitif dan perilaku ini termasuk masalah pemusatan perhatian, kesehatan mental, kesulitan yang dihadapi ingatan jangka pendek. [3]

Paparan janin terhadap alkohol dimulai pada minggu paling awal kehamilan. Pada minggu ketiga, alkohol mempengaruhi jantung janin, dan sistem saraf pusatnya. Jika ibu terus mengkonsumsi alkohol, organ lain juga akan mengalami dampak negatif seperti mata, lengan, tungkai dan jantung. [2]

Pada minggu ke-12 dan seterusnya sampai bayi lahir jika ibu tetap mengkonsumsi alkohol maka otak bayi akan terkena dampak negatif akibat sering terpapar alkohol. Dampak ini berujung pada masalah kognitif, belajar dan tingkah laku. [2]

8. Fetal Alcohol Syndrome (FAS)

FAS merupakan spektrum akhir dari FASD. Orang dengan FAS mungkin memiliki kelainan pada ciri wajah, masalah pertumbuhan, keabnormalan sistem saraf pusat, dan mengalami kesulitan dalam hal belajar, ingatan, memusatkan perhatian dalam jangka waktu tertentu, komunikasi, penglihatan dan pendengaran. [3]

Orang dengan FAS sering engalami kesulitan di sekolah dan bergaul dengan orang lain. Prevalensi global terjadinya FAS pada anak-anak dan remaja adalah 7,7 setiap 1000 orang. [3]

Sebuah studi menemukan faktor resiko yang paling diperhitungkan selama kehamilan terkait masalah kognitif, perilaku dan perkembangan saraf. Faktor resiko itu antara lain: [3]

  • Terlambat mengetahui kehamilan
  • Banyaknya jumlah alkohol yang dikonsumsi 3 bulan sebelum kehamilan
  • Banyaknya jumlah alkohol yang dikonsumsi ayah bayi

9. Kurang Gizi pada Ibu

Alkohol juga memiliki pengaruh buruk terhadap wanita hamil tidak hanya pada bayi dalam kandungan saja. Pengaruh ini terutama jika wanita tersebut mempunyai masalah ketergantungan. [2]

Ibu hamil dengan masalah ketergantungan alkohol mungkin menderita gizi buruk, merokok dan kehilangan berat badan lebih dari seharusnya. Dan juga menempatkan anak-anaknya pada resiko FAS. [2]

Kebiasaan minum alkohol juga mempengaruhi pola asuhnya dan kemampuan merawat anak. Hal ini berakibat negatif pada keduanya baik ibu maupun anaknya. [2]

Berapa Jumlah Konsumsi Alkohol pada Ibu Hamil?

Wanita hamil, yang berencana hamil maupun yang mencurigai dirinya hamil harus berhenti mengkonsumsi alkohol. [2]

Pada wanita hamil, tidak ada jumlah aman untuk alkohol yang dikonsumsi. Selain jumlahnya, waktu aman untuk mengkonsumsi alkohol juga tidaklah ada. Semua jenis alkohol sama berbahayanya termasuk bir dan wine. [5]

Sindrom FASD dapat dicegah jika wanita yang hamil tidak mengkonsumsi alkohol. Alkohol dapat menyebabkan masalah pada perkembangan bayi selama kehamilan, termasuk saat wanita tersebut belum mengetahui jika dia mengandung. [5]

Jika seorang wanita mengkonsumsi alkohol saat hamil, tidak ada kata terlambat untuk berhenti mengkonsumsinya. Semakin cepat Anda berhenti mengkonsumsi alkohol, maka semakin bagus untuk kesehatan Anda dan bayi. [5]

Tips Berhenti Mengkonsumsi Alkohol

Berikut ini beberapa tips untuk berhenti mengkonsumsi alkohol yaitu: [1,6]

  • Jauhi tempat atau situasi yang membuat Anda mengkonsumsi alkohol
  • Rencanakan untuk meminum minuman lain misalnya air atau jus buah
  • Anda juga bisa menggunakan sedotan lucu atau meletakkan payung hias ke dalam gelas minuman agar minum terasa lebih menyenangkan
  • Bersihkan semua persediaan alkohol di rumah
  • Beritahu pasangan dan teman bahwa Anda mengandung dan tidak mengkonsumsi alkohol. Mintalah bantuan dan dukungan mereka
  • Berkumpulah bersama orang yang membantu Anda untuk tidak minum alkohol. Minta mereka agar tidak minum alkohol di sekitar Anda.
  • Di pesta, jauhi meja minuman dan teruslah berada dis sekitar orang yang tidak minum alkohol

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment