Bahaya Tindik Lidah; Risiko dan Tips Tindik Aman

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tindik adalah melubangi bagian tubuh tertentu yang kemudian dipasangi asesoris logam. Diantara bagian tubuh yang sering ditindik, bagian sekitar mulut seperti bibir dan lidah semakin banyak dilakukan terutama oleh remaja saat ini.

Alasan membuat tindik terutama adalah untuk keperluan penampilan. Sayangnya, banyak yang membuat tindik tanpa lebih dulu mengetahui risiko-risiko yang mungkin ditimbulkannya.

Pada artikel ini, kita akan lihat apa saja bahaya yang bisa terjadi bila melakukan tindik lidah.

Tindik Dari Sisi Medis

Dari sudut pandang medis, penggunaan hiasan tindik tidak selalu aman karena bisa menyebabkan dampak lokal maupun menyeluruh pada kondisi tubuh.

Dengan meningkatnya trend tindik lidah, para praktisi kesehatan gigi juga semakin sering menemui pasien yang mengalami komplikasi dan gangguan gigi akibat tindik lidah yang mereka lakukan.

Lidah adalah organ yang penuh syaraf dan pembuluh darah. Melakukan tindik sembarangan tanpa pengetahuan tentang risiko yang mungkin ditimbulkannya tentu akan sangat berbahaya. [1, 2, 3, 4]

Selain itu, penggunaan hiasan tindik juga berarti memasukkan benda asing ke jaringan tubuh yang bisa menimbulkan berbagai reaksi.

Risiko yang Bisa Ditimbulkan Tindik Lidah

Tindik memang sudah umum dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengekspresikan diri, tetapi tindik juga bisa menimbulkan komplikasi dan risiko.

Efek samping tindik lidah bisa dibagi ke dalam tiga kondisi: [1, 2, 3, 4]

1. Komplikasi saat proses tindik lidah dilakukan

Pada tahap ini, komplikasi yang bisa terjadi termasuk cedera pembuluh darah serta perdarahan atau kerusakan syaraf, mati rasa, dan infeksi lokal.

Selain itu, prosedur tindik juga berhubungan dengan risiko penularan penyakit dan infeksi akibat virus yang ada dalam darah seperti HIV, hepatitis B, C, dan D, serta virus papilloma atau bakteri seperti Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, atau Clostridium tetani. [1, 2, 4]

Pada kasus-kasus ini, infeksi lokal bisa menyebar ke bagian-bagian tubuh lainnya.

2. Komplikasi langsung setelah tindik lidah

Tidak lama setelah tindik lidah dilakukan, beberapa komplikasi bisa terjadi, termasuk nyeri dan pembengkakan lidah serta kadang-kadang perdarahan sekunder dan masalah dengan pemulihan luka tindik.

Karena menindik lidah berarti ada benda asing yang akan mengganggu pola pergerakan jaringan lunak di mulut, maka bisa menyebabkan meningkatnya aliran ludah, gangguan bicara, serta trauma pada lidah. Seluruh pola pergerakan lidah dan jaringan lunak mulut dipengaruhi dan bisa berubah akibat tindik lidah. [1, 2, 4]

Gangguan oral yang bisa segera dirasakan setelah tindik lidah termasuk:

  • Kesulitan berbicara, mengunyah, atau menelan
  • Ludah keluar lebih deras dan sulit dikendalikan
  • Nyeri dan bengkak pada lidah

Komplikasi yang lebih berat termasuk gangguan sekunder aliran nafas akibat pembengkakan lidah dan perdarahan yang menyebar.

Sejumlah penelitian menunjukkan terjadinya komplikasi yang mengancam keselamatan jiwa setelah tindik lidah. Pada 5 hingga 20% kasus, tindik menyebabkan infeksi lokal oleh bakteri.

Berkembangnya infeksi akut dan kronik adalah komplikasi tindik lidah yang paling berbahaya.

3. Komplikasi jangka panjang

Efek ini baru akan terjadi selang beberapa waku setelah tindik lidah dilakukan.

Komplikasi pada tahap ini termasuk reaksi alergi atau komplikasi yang disebabkan oleh bahan yang digunakan sebagai hiasan tindik. Bahan tersebut bisa melepaskan ion ke jaringan lidah. [4]

Selain itu, hiasan tindik juga bisa menyebabkan komplikasi pada mulut seperti rusaknya gigi dan jaringan di sekitar gigi. Efek lokal tindik lidah pada gigi termasuk keretakan pada enamel atau pecahnya gigi akibat benturan hiasan tindik yang biasanya berbentuk bola logam.

Semakin besar dan panjang hiasan tindik yang digunakan, serta semakin jauh ke bagian dalam tindik lidah dibuat, semakin besar kemungkinan ia menyebabkan ceruk di langit-langit mulut.

Kebiasaan memainkan hiasan tindik dan menggigitnya diantara gigi depan juga bisa menyebabkan rengganggnya gigi dan pergeseran posisi gigi. Kebiasaan menggigit atau mengunyah hiasan ini juga bisa menyebabkan abrasi pada gigi yang sehat. [2, 4]

Komplikasi jangka panjang lainnya termasuk: [1, 2, 4]

  • Terlepas dan tertelannya hiasan tindik
  • Kerusakan pada tambal gigi
  • Terbentuknya jaringan parut dan keloid
  • Luka pada jaringan lunak mulut
  • Robeknya jaringan lidah

Karena komplikasi dan risiko-risiko diatas, para ahli tidak menyarankan tindik lidah.

Luka tindik juga akan sulit sembuh pada penderita beberapa jenis penyakit seperti sakit jantung, diabetes, hemofilia, dan gangguan autoimun. Kondisi ini tentu akan berdampak lebih jauh pada kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Tindik Lidah yang Aman

Jika memang ingin melakukan tindik lidah, maka pastikan sudah mendapatkan vaksin hepatitis B dan tetanus yang paling akhir.

Pilih tempat tindik yang bersih, memiliki reputasi yang baik dan jelas. Lebih baik lagi bila prosedur tindik dilakukan oleh orang yang memiliki sertifikat dan terlatih.

Sebelum prosedur dilakukan, penindik harus mencuci tangan dengan sabun antiseptik lebih dulu, mengenakan sarung tangan sekali pakai yang baru, serta menggunakan peralatan yang sudah disterilisasi atau yang hanya dipakai satu kali.

Pastikan hal-hal berikut bisa didapatkan di tempat tindik: [1]

  • Petugas yang mau menjelaskan tentang semua prosedur, bahan perhiasan tindik, serta semua risiko yang mungkin terjadi.
  • Penindik sudah divaksinasi hepatitis B (tanyakan bila perlu).
  • Tindik tidak dilakukan menggunakan piercing gun.
  • Jarum yang digunakan masih baru dan belum pernah digunakan.
  • Hiasan tindik terbuat dari logam bedah, emas murni, atau platinum.

Penindik yang terlatih dan bersertifikat akan menanyakan apakah Anda memiliki alergi atau penyakit tertentu sebelum melakukan prosedur. Anda juga bisa menjelaskan sebelum ditanya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment