Besifloxacin: Manfaat, Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Besifloxacin merupakan obat mata untuk mengatasi konjungtivitis bakteri yaitu infeksi pada mata yang disebabkan oleh bakteri [5].

Besifloxacin hanya untuk infeksi mata yang disebabkan oleh bakteri saja, besifloxacin tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi mata yang disebabkan oleh virus atau jamur.

Berdasarkan kelasnya, Besifloxacin termasuk dalam obat-obatan yang tergolong dalam kelas antibiotik sehingga penggunaannya harus sangat hati-hati, karena penggunaan antiobiotik yang tidak tepat justru akan mempengaruhi efektifitasnya [1].

Apa Itu Besifloxacin?

Tabel berikut akan menjelaskan lebih detail tentang apa itu besifloxacin mulai dari indikasi sampai peringatan pemakaiannya [1, 2, 5].

IndikasiKonjungtivitis bakteri
KategoriObat Resep
KonsumsiDewasa dan anak-anak
KelasAnti infektif mata dan antiseptik
BentukDrop dan suspensi
KontraindikasiSignifikan: Hipersensitif, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan infeksi akut oleh bakteri dan jamur.
Penyakit mata: mata merah, mata kabur, mata sakit, mata iritasi, mata gatal.
Masalah pada sistem saraf: sakit kepala.
Peringatan KhususSaat sedang dalam masa terapi, pasien harus steril dari lensa kontak.
Bakteri yang menyebabkan infeksi pada mata sangat mudah sekali menyebar, sebaiknya cuci tangan setiap kali bersentuhan dengan mata yang terinfeksi agar tidak menyebar.
Sebaiknya juga mengganti semua peralatan yang berkaitan dengan mata seperti lensa kontak, make up mata yang pernah bersentuhan dengan mata yang terinfeksi untuk mencegah bakteri menginfeksi kembali mata yang sudah sehat.
Kategori Obat pada Kehamilan & MenyusuiUntuk penggunaan saat hamil atau menyusui Besifloxacin termasuk dalam obat kategori C di mana walaupun belum ada studi memadai pada manusia namun pada studi pada hewan menunjukkan adanya pengaruh pada janin. Gunakan berdasarkan rekomendasi dokter dan obat ini dilarang digunakan jika risikonya lebih tinggi terhadap janin dari pada manfaat yang diberikan.

Manfaat Besifloxacin

Besifloxacinmerupakan obat anti bakteri untuk mengatasi infeksi pada mata seperti [2]:

  • Penyakit mata yang disebabkan oleh infeksi bakteri;
  • Mata merah karena infeksi bakteri pada membran yang mengelilingi bola mata;
  • Mata merah karena infeksi bakteri pada bagian dalam kelopak mata;
  • Sebagai agen anti bakteri membunuh bakteri yang menginfeksi mata secara optimal.

Catatan khusus:

Tidak semua penyakit mata bisa diatasi dengan menggunakan besifloxacin, hanya penyakit mata yang disebabkan oleh bakteri yang bisa diatasi dengan besifloxacin [1]. Adapun bakteri-bakteri yang efektif diatasi dengan besifloxacin adalah:[3,4]

  • CDC coryneform grup G;
  • Corynebacterium pseudodiphtheriticum;
  • Corynebacterium striatum;
  • Haemophilus influenzae;
  • Moraxella lacunata;
  • Staphylococcus aureus;
  • Staphylococcus epidermidis;
  • Staphylococcus hominis;
  • Staphylococcus lugdunensis;
  • Streptococcus mitis group;
  • Streptococcus oralis;
  • Streptococcus pneumoniae;
  • Streptococcus salivarius.

Penggunaan besifloxacin yang kurang tepat dapat menyebabkan infeksi berkepanjangan karena besifloxacin tidak efektif mengobati penyakti mata selain yang disebabkan oleh bakteri.

Cara Penggunaan Besifloxacin

Penggunaan yang tidak tepat juga dapat berpengaruh pada efektifitas besifloxacin dalam mengatasi infeksi pada mata. Berikut adalah langkah-langkah yang tepat ketika menggunakan besifloxacin [2]:

  • Pastikan tangan dalam keadaan bersih dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun sebelum mengaplikasikan besifloxacin;
  • Kemudian pastikan bahwa bagian ujung penetes besifloxacin dalam keadaan baik/tidak bocor tanpa menyentuhnya untuk menghindari kontaminasi;
  • Posisikan kepala dengan wajah menghadap ke atas sambil menarik kelopak mata bagian bawah;
  • Lalu posisikan penetes mata besifloxacin sedekat mungkin dengan mata tanpa menyentuhnya;
  • Pencet penetes mata perlahan sehingga cukup setetes besifloxacin saja yang masuk ke kelopak mata bagian bawah;
  • Pejamkan mata selama 2-3 menit sambil memposisikan kembali kepala sehingga menatap lantai;
  • Walaupun mata akan sedikit terasa gatal jangan sekalipun mengedipkan atau mengucek mata;
  • Setelah 2-3 menit boleh lakukan pijatan ringan di sekitar mata;
  • Jika terdapat tetesan obat yang keluar segera bersihkan menggunakan tisu yang lembut;
  • Apabila berdasarkan resep harus mengaplikasikan lebih dari satu tetes besifloxacin, tunggu setidaknya selama 5 menit sebelum mengaplikasikan tetes berikutnya.

Setelah selesai jangan lupa menutup kemasan obat tetes segera namun jangan mengelap bagian ujungnya. Cuci tangan kembali agar tangan bersih dari obat-obatan.

Dosis Besifloxacin

Besifloxacin bisa diberikan untuk dewasa dan anak-anak dengan dosis yang dibedakan sebagai berikut [1]:

Dosis Besifloxacin Dewasa

Penggunaan suspensi 0,6 %
Dosis dewasa: 1 tetes Besifloxacin untuk satu mata yang terinfeksi.
Aplikasikan dengan rentang waktu 4 – 12 jam selama 7 hari atau sesuai resep dokter.

Dosis Besifloxacin Anak

Penggunaan suspensi 0,6 %
Dosis dewasa: 1 tetes Besifloxacin untuk satu mata yang terinfeksi.
Aplikasikan dengan rentang waktu 4 – 12 jam selama 7 hari atau sesuai resep dokter.

Efek Samping Besifloxacin

Penting untuk mengetahui tentang efek samping besifloxacin sebelum setuju untuk menerima terapi obat ini walaupun pemberiannya sudah berdasarkan resep dokter karena akan selalu ada kontra indikasi yang dapat muncul [1,2,5]:

  • Mata merah sebentar setelah penggunaan;
  • Mata terasa gatal;
  • Mata terasa sakit sebentar setelah penggunaan;
  • Beberapa kasus juga menyebutkan efek samping seperti mata kabur tapi tidak permanen.

Namun jika gejala tersebut muncul terus menerus setelah penggunaan harus segera menghubungi dokter.

Secara umum besifloxacin relatif aman digunakan asal berdasarkan resep dokter namun perlu juga diwaspadai adanya reaksi alergi seperti:

  • Muncul kemerahan pada kulit sekitar mata, wajah dan leher;
  • Pembengkakan dan terasa gatal pada bagian wajah, lidah, tenggorokan, leher, mata dan kelopak mata;
  • Sakit kepala akut;
  • Mengalami masalah pada sistem pernapasan/sulit bernapas.

Jika hal tersebut di atas terjadi, segera hubungi dokter walaupun kasus alergi pada besifloxacin relatif jarang terjadi.

Detail Besifloxacin

Untuk memahami lebih jauh tentang besifloxacin tabel berikut akan menjelaskan tentang detail besifloxacin seperti anjuran penyimpanan, cara kerja serta adanya kemungkinan interaksi negatif dengan obat lain [1, 2, 5].

PenyimpananSaran penyimpanan:
→ Pastikan tutup kemasan tertutup rapat.
→ Simpan pada wadah yang bersih dengan suhu 15 – 25°C
→ Lindungi kemasan dari cahaya langsung yang berlebih.
→ Letakkan di tempat dengan suhu ruang namun sebaiknya jangan di tempat yang lembab seperti di kamar mandi.
Tidak boleh menggunakan besifloxacin bersamaan dengan orang lain [2].
Cara KerjaPenjelasan umum: cara kerja besifloxacin adalah dengan cara menghambat sintesis DNA pada organisme yaitu pada kedua topoisomerase IV (DNA yang sangat penting bagi pembelahan sel) dan DNA gyrase (DNA yang sangat penting untuk sistem reproduksi bakteri).
Durasi: jika pemakaian lebih dari satu tes untuk setiap aplikasi pastikan diberi jarak minimal selama lima menit sebelum mengaplikasikan tetes berikutnya.
Ekskresi: kurang lebih 7 jam.
Interaksi dengan obat lain→ Interaksi akan muncul jika penggunaan besifloxacin juga bersamaan dengan penggunaan obat mata lain. Pastikan konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter jika sedang melakukan terapi obat mata selain besifloxacin.
→ Untuk berjaga-jaga sebaiknya informasi seluruh penggunaan obat-obatan kepada dokter untuk menghindarkan adanya interkasi negatif. Oleh karena itu penting untuk memiliki catatan medis pribadi yang bisa selalu Anda bawa ketika berkonsultasi dengan dokter.
OverdosisBesifloxacin bisa berbahaya jika tertelan [1]
⇔ Gejala: Overdosis besifloxacin bisa menyebabkan seseorang mengalami masalah kesehatan yang serius seperti kehilangan kesadaran dan sesak nafas
⇔ Cara Mengatasi: Jika overdosis terjadi segera hubungi dokter agar dapat segera ditangani.

Pertanyaan Seputar Besifloxacin

Apakah boleh menggunakan besifloxacin saat hamil dan menyusui?

Jika Anda sedang hamil dan mendapatkan resep besifloxacin sebaiknya informasikan kepada dokter. Namun, pada umumnya besifloxacin termasuk dalam kategori obat C bagi ibu hamil dimana belum ada penelitian khusus mengenai pengaruh penggunaan besifloxacin terhadap janin namun obat ini boleh diberikan jika pertimbangannya adalah risiko terhadap janin jauh lebih kecil daripada manfaat yang akan didapat [1]. Sementara untuk ibu menyusui, penggunaan besifloxacin sama sekali tidak mempengaruhi kualitas atau produksi ASI [4].

Bolehkah menggunakan besifloxacin ketika pengobatan telah selesai namun kemudian kambuh kembali?

Dokter meresepkan besifloxacin sesuai kondisi yang dialami saat itu [1, 2]. Sebaiknya langsung buang besifloxacin setelah pengobatan selesai dan kalaupun penyakit mata kambuh lagi maka harus dilakukan diagnosa ulang.

Apa yang harus saya lakukan jika saya melewatkan satu dosis besifloxacin?

Jika satu dosis besifloxacin terlewat segera aplikasikan sesegera mungkin namun pastikan untuk tidak mengaplikasn dosis dobel hanya agar sesuai dengan jadwal yang dianjurkan dokter. Besifloxacin termasuk dalam kategori obat antibiotik, itu artinya pengaplikasiannya harus terus dilanjutkan sesuai dengan anjuran dokter walaupun pada kenyataannya Anda sudah merasa lebih baik atau infeksi mata sudah sembuh. Hal ini untuk mencegah mata kembali terinfeksi dan bakteri menjadi lebih kebal sehingga harus dilakukan penambahan dosis [1, 2].

Bolehkah menggunakan lensa kontak saat menerima perawatan mata dengan besifloxacin?

Tidak boleh. Pada dasarnya setiap orang yang sedang mengalami infeksi pada mata baik itu karena bakteri, virus atau jamur tidak diperkenankan untuk menggunakan lensa kontak untuk sementara sampai infeksi sembuh total [1, 2, 5].
Setelah sembuh, sebaiknya pasien tidak lagi menggunakan lensa kontak yang lama karena dikhawatirkan sudah terkontaminasi dengan bakteri penyebab infeksi. Sebaiknya ganti lensa kontak dengan lensa yang baru untuk memastikan bakteri tidak lagi kembali menginfeksi mata [1, 2].

Apa yang harus saya lakukan jika setelah masa penggunaan besifloxacin sesuai anjuran dokter selesai namun infeksi masih belum sembuh?

Sebaiknya segera hubungi dokter jika penggunaan besifloxacin tidak memberikan efek membaik. Terdapat beberapa skenario yang mungkin menyebabkan besifloxacin tidak efektif [1, 2, 5]:
– Penyebab infeksi mata tidak disebabkan oleh bakteri;
– Penggunaan antibiotik yang salah sebelumnya dapat menyebabkan bakteri menjadi kebal sehingga diperlukan penyesuaian dosis;
– Penggunaan atau aplikasi besifloxacin yang salah dimana kemasan obat sudah terkontaminasi sehingga penting untuk memperhatikan cara yang benar untuk menjaga kemasan obat tetap dalam kondisi bebas dari bakteri.
Selalu konsultasikan kepada dokter setiap perkembangan ketika mendapatkan terapi besifkoxacin untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Contoh obat Besifloxacin (merek dagang) di pasaran adalah Besivance.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment