Para orang tua dapat memutuskan sejak usia berapa anak bisa diberi kamar sendiri untuk tidur sendiri [1,2].
Melatih anak belajar mandiri dapat sedini mungkin jika soal tidur dan kamar sendiri [1,2].
Sebenarnya, membuat anak terbiasa tidur sendiri sangat bermanfaat bagi pribadi si anak sendiri, yakni antara lain [1,2] :
- Anak bisa lebih nyaman dan nyenyak dalam tidur.
- Anak bisa belajar bertanggung jawab.
- Anak bisa belajar lebih disiplin.
- Anak bisa belajar mandiri.
- Anak bisa belajar untuk lebih berani dalam segala hal.
Masalahnya, ketika membiasakan sejak bayi, maka mungkin tidak terlalu sulit, tapi jika anak beranjak balita atau lebih besar tentu membutuhkan penjelasan dan penerapan yang tidak mudah.
Berikut ini adalah beberapa cara agar anak terbiasa tidur sendiri yang bisa para orang tua pertimbangkan maupun coba terapkan.
Daftar isi
- 1. Memisahkan Tempat Tidur tapi Masih di Satu Ruangan
- 2. Membujuk Anak dengan Hal-hal Menyenangkan
- 3. Menciptakan Suasana Ruang Tidur Menyenangkan bagi Anak
- 4. Menerapkan Metode Camping Out
- 5. Mengajak Anak Bermain dan Tidur Siang di Kamarnya Sendiri
- 6. Membacakan Dongeng Tanpa Cerita Seram
- 7. Meminimalisir Gangguan di Sekitar Anak
- 8. Mengajarkan Anak Secara Konsisten
- 9. Menghargai Usaha Anak
1. Memisahkan Tempat Tidur tapi Masih di Satu Ruangan
Meminta anak langsung berpisah kamar dengan orang tuanya seringkali tidak semudah ekspektasi orang tua [3].
Anak bisa saja kaget atau bahkan hanya berani di awal namun prakteknya sama sekali sebaliknya [3].
Oleh karena itu, orang tua bisa membiasakan anak secara pelan-pelan, seperti memisahkan tempat tidur walau masih di dalam satu kamar [3].
Jika biasanya anak tidur bersama orang tua, coba untuk beri tempat tidur sendiri bagi anak secara terpisah dengan sedikit jarak dari tempat tidur orang tua [3].
2. Membujuk Anak dengan Hal-hal Menyenangkan
Anak perempuan mungkin akan tertarik untuk tidur di kamarnya sendiri jika orang tua menjanjikannya tempat tidur bak istana boneka.
Anak laki-laki mungkin akan tertarik untuk tidur sendiri apabila tempat tidurnya memiliki bentuk mobil-mobilan.
Beberapa anak tertarik untuk memiliki tenda di dalam kamarnya yang bisa menjadi tempat bermain sekaligus tempat tidur.
Ada banyak hal yang bisa membuat anak terbujuk untuk memiliki kamar tidur sendiri, salah satunya pun mereka bisa mendekorasi kamar mereka sesuai keinginan mereka [4,5].
Dengan hal-hal tersebut, alih-alih merasa takut, mereka mungkin justru akan bersemangat dan merasa senang dengan pengalaman tidur sendiri [4,5].
3. Menciptakan Suasana Ruang Tidur Menyenangkan bagi Anak
Orang tua juga dapat berinisiatif untuk mendekorasi ruang tidur anak dengan banyak hal yang anak gemari [4,5].
Bila anak suka boneka, maka siapkan dan tata rapi banyak boneka di tempat tidur atau di sekitar tempat tidurnya.
Bila anak suka mainan atau membaca buku, dekor dan tata rapi mainan-mainan atau buku bacaan kesukaannya.
4. Menerapkan Metode Camping Out
Metode camping out diketahui efektif sebagai cara mengajarkan anak tidur sendiri [6].
Orang tua cukup secara teratur duduk atau tidur di atas matras yang terletak di sebelah tempat tidur anak [6].
Temani dan dampingi mereka di beberapa hari atau minggu awal mereka pindah kamar supaya tidak takut [6].
Saat anak sudah tertidur, orang tua dapat beranjak dari kamar anak [6].
5. Mengajak Anak Bermain dan Tidur Siang di Kamarnya Sendiri
Supaya anak mau tidur sendiri di malam hari, orang tua dapat membuat anak nyaman lebih dulu di kamarnya sendiri.
Ajak anak bermain di kamar tersebut sekaligus membiasakan anak tidur siang di sana sendiri.
Jika anak takut tidur sendiri di malam hari, ia bisa belajar perlahan membiasakan diri dengan tidur siang lebih dulu supaya tidak terlalu merasa takut.
6. Membacakan Dongeng Tanpa Cerita Seram
Anak bisa menjadi sangat sulit berpisah dari orang tuanya saat tidur dan enggan tidur sendiri karena rasa takut yang besar [7].
Maka salah satu cara membuat anak nyaman sebelum tidur sendiri adalah dengan membacakan dongeng kesukaannya [7].
Hanya saja, pilih dongeng atau cerita-cerita yang menyenangkan dan membuat anak tenang sebelum tidur [7].
Orang tua perlu menghindari cerita dengan unsur menyeramkan supaya anak bisa tidur lebih cepat.
Bahkan hindari dengan sengaja menakut-nakuti anak menggunakan cerita seram untuk mengancam anak supaya ia mau tidur sendiri [7].
Alih-alih efektif, cara ini justru bisa membuat anak semakin tidak mau berpisah kamar/tempat tidur dari orang tuanya.
7. Meminimalisir Gangguan di Sekitar Anak
Minimalisir atau kurang berbagai gangguan yang menyebabkan anak sulit atau enggan tidur sendiri [3,4,5,7].
Pastikan tidak ada suara berisik yang berpotensi mengganggu tidur anak, begitu pula dengan pengaturan cahaya ruang tidur yang pas bisa dilakukan [3,4,5,7].
Jauhkan alat-alat elektronik, termasuk ponsel pintar dari anak pada jam-jam tidurnya [3,4,5,7].
8. Mengajarkan Anak Secara Konsisten
Orang tua perlu menghadapi dengan sabar ketika anak suka datang ke kamar orang tuanya lagi dan lagi untuk minta tidur bersama [3,4,5,7].
Namun, para orang tua sebaiknya mengeraskan hati dan tetap antar anak ke kamarnya lagi.
Temani sampai ia terlelap, namun lama-kelamaan orang tua tetap perlu meninggalkan anak tidur sendiri secara konsisten [3,4,5,7].
Bila ia merengek atau merayu ingin tidur bersama karena baru saja bermimpi buruk, temani anak dan yakinkan bahwa semua mimpi itu tidak nyata [3,4,5,7].
Bila orang tua juga cukup kreatif, ceritakan lagi mimpi buruk anak dengan memberi akhir cerita yang lucu atau menyenangkan supaya anak tidak lagi merasa terancam atau takut.
9. Menghargai Usaha Anak
Hargai keberanian dan usaha anak yang mau belajar tidur sendiri dengan ucapan terima kasih, pujian, pelukan, ciuman, atau hadiah imbalan lainnya [3,4,5,7].
Penghargaan dalam bentuk apapun pasti akan lebih memotivasi anak untuk berusaha lebih berani tidur sendiri [3,4,5,7].
Dalam menerapkan sejumlah cara agar anak terbiasa tidur sendiri, orang tua perlu sabar, telaten dan tegas di waktu yang sama.