Tinjauan Medis : drg. Jefrianto Wololy
Menggunakan kawat gigi (behel) berarti turut berkomitmen untuk melakukan usaha ekstra demi menjaga kebersihan rongga mulut. Penggunaan kawat gigi, diluar sisi positifnya, dapat meningkatkan risiko masalah-masalah... lain di rongga mulut yang dapat di awali oleh karang gigi dan gigi berlubang. Sehingga, penting untuk melakukan modifikasi dalam cara menyikat gigi, flossing, dan diet. Read more
Seseorang menggunakan kawat gigi pada umumnya untuk meluruskan gigi yang tidak rapi atau meningkatkan penampilan agar lebih baik.
Namun secara medis atau kesehatan, kawat gigi atau behel dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan gusi dalam jangka panjang.
Selain itu dengan menggunakan kawat gigi atau behel saat mengonsumsi makanan akan lebih nyaman karena hal ini bisa memberikan efek gigitan lebih menyeluruh pada seluruh permukaan gigi. Berikut ini adalah kriteria gigi yang memerlukan behel atau kawat gigi. [1]
- Gigi yang terlalu penuh atau bengkok, dan jarak antara gigi yang satu dengan yang lainnya terlalu banyak atau rapat sekali.
- Gigi bagian depan atas yang terlalu menonjol atau istilahnya overjet.
- Gigi bagian bawah yang gigitannya terlalu jauh di belakang gigi bagian atas atau istilahnya overbite.
- Gigi bagian depan atas yang menggigit atau tumpang tindih dengan gigi bagian bawah dengan istilah underbite.
Kawat gigi atau behel sebenarnya sangat dianjurkan bagi orang yang memiliki gigi sehat, tetapi cenderung tidak sejajar, tidak rapi atau terkesan berantakan.[2]
Alasannya adalah proses mengunyah yang buruk dapat disebabkan oleh ketidaksejajaran gigi yang disebut maloklusi yang artinya gigi atas dan bawah tidak sejajar dengan benar.
Kemudian permasalahan ini bisa berlanjut hingga mengarah pada gigi yang lebih serius misalnya gigi lebih ke dalam atau ke luar. Maka dari itu untuk memperbaiki masalah tersebut, dianjurkan menggunakan kawat gigi atau behel.[2]
Bagi yang sudah memasang behel, maka sebaiknya lebih memperhatikan perawatan gigi, agar tidak menimbulkan plak gigi. Berikut ini cara merawat gigi behel dengan baik:
1. Teknik Menyikat Gigi Harus Benar
Menyikat gigi dengan pasta gigi yang berfluoride sangat penting untuk melindungi gigi dari kerusakan. Berikut ini teknik dalam menyikat gigi yang benar dan harus diperhatikan:[3,4]
- Saat Anda menggunakan kawat gigi, sisa makanan dan plak bisa menyebabkan masalah pada gigi. Jadi sebaiknya gunakan sikat gigi dengan kepala yang lembut agar bisa mengakses daerah-daerah yang sulit dijangkau. Saat ini sudah banyak tersedia sikat gigi Orthodontic untuk pengguna behel gigi.
- Mulailah menyikat dari atas brace atau braket dan arahkan tepat ke arah gigi dan usahakan untuk menyikat gigi secara maju mundur.
- Bersihkan area di bawah braket dengan benar, menggunakan gerakan maju mundur untuk memastikan semua area benar-benar bersih.
- Menyikat oklusal (permukaan gigitan gigi) dan bagian lingual (area gigi yang menghadap ke lidah).
- Sebaiknya gunakan gerakan memutar ringan pada saat menyikat gigi untuk mencegah kerusakan pada kawat gigi atau behel.
2. Menyikat Gigi Setelah Makan
Menyikat gigi umumnya dilakukan dua kali sehari, tetapi jika Anda menggunakan kawat gigi sebaiknya sikatlah gigi Anda setiap setelah makan. [3]
Ketika menggunakan kawat gigi disarankan untuk menyikat setidaknya lima kali sehari, dengan setiap sesi menyikat berlangsung setidaknya lima menit.
Selain itu, menyikat gigi sebaiknya setiap kali sehabis makan di siang hari. Kemudian dianjurkan untuk menyikat gigi sebelum tidur, terutama untuk melawan peningkatan aktivitas bakteri selama jam malam karena berkurangnya aliran saliva selama waktu ini. [4]
3. Melakukan Flossing
Selain menyikat gigi, hal yang harus dilakukan dalam perawatan gigi behel adalah flossing. Flossing ini bertujuan untuk menghilangkan makanan yang terjebak pada kawat gigi. [4]
Berikut adalah teknik flossing yang tepat:[4]
- Potong benang gigi yang panjang sehingga mudah dilipat di sekitar jari telunjuk kedua tangan.
- Tempatkan loop benang diantara kawat gigi dan gigi. Benang harus disesuaikan dengan jarak antara gusi dan gigi.
- Pegang ujung benang dengan kuat yang dilipat di sekitar jari telunjuk. Hal ini dilakukan untuk memastikan cengkeraman yang tepat dan memungkinkan gerakan yang dilakukan tanpa merusak gusi dan kawat gigi.
- Keluarkan dengan hati-hati makanan yang ada/terjebak di antara gigi dan plak.
- Untuk memastikan pembersihan yang lembut, usahakan untuk menahan benang dalam bentuk ‘C’ di sekitar gigi, bukan membiarkan benang pada posisi lurus. Gerakan vertikal ini untuk meminimalisir kerusakan dan pembersihan yang tepat.
4. Hindari Makanan yang Bisa Merusak Kawat Gigi
Berikut adalah beberapa makanan yang harus dihindari apabila Anda menggunakan kawat gigi atau behel: [4]
- Makanan keras yang bisa merusak kawat gigi misalnya roti bagel, roti gulung, apel dan kacang-kacangan yang harus dimakan dalam potongan-potongan kecil.
- Hindari makanan lengket yang bisa menempel pada permukaan gigi dalam jangka waktu yang lama misalnya karamel, permen karet, dan aneka jenis permen lainnya.
- Makanan yang manis dan olahan. Makanan seperti permen atau minuman yang manis dapat meningkatkan demineralisasi (hilangnya mineral dari enamel gigi) dan menyebabkan karies gigi.
- Makanan renyah. Makanan seperti popcorn dan es harus benar-benar dihindari selama perawatan ortodontik, karena makanan ini butuh tenaga yang ekstra dan bisa menyebabkan kerusakan kawat gigi.
Lindungilah gigi dari kerusakan eksternal misalnya aktivitas yang bisa memicu kekerasan fisik atau kecelakaan interpersonal.
Untuk perawatan yang lebih tepat dan pembersihan yang profesional pastikan Anda melakukan perawatan kawat gigi ke dokter gigi.