Infeksi Tali Pusat: Penyebab, Pengobatan dan Cara Merawat

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Infeksi Tali Pusat?

Tali pusat adalah sebuah jaringan kuat dan fleksibel, yang membawa nutrisi dan darah dari ibu ke janin selama kehamilan. Setelah bayi lahir, tali pusat akan dipotong dan dijepit (untuk menghentikan darah), meninggalkan sedikit saja ujung tali pusat. Tali pusat tidak mengandung saraf sehingga prosedur ini tidak sakit. Ujung tali pusat akan lepas dengan sendirinya dalam waktu 2-3 minggu dan menyebabkan pusar perut sepenuhnya tertutup. [1]

Selama proses pemotongan dan penjepitan, kuman dapat menginvasi tali pusat dan menyebabkan infeksi. Infeksi pada tali pusat disebut ompalitis. Infeksi ompalitis pada bayi yang baru lahir dapat menyebabkan kematian. Laju kematian, atau mortality rate, dari infeksi ini adalah 7 hingga 15 persen. [1,2,3]

Infeksi tali pusat adalah penyakit yang jarang terjadi pada negara maju, dengan insidensi hanya 0,7%. Namun, di negara berkembang, insidensi infeksi tali pusat pada bayi yang dilahirkan di rumah sakit masih mencapai 8%. Insidensi yang lebih tinggi dapat ditemukan pada bayi yang lahir di rumah, yaitu sekitar 22%. [3]

Cara Mengidentifikasi Infeksi Tali Pusat

Merupakan hal yang normal untuk tali pusat yang telah dijeput untuk mengalami luka dibagian ujungnya. Tali pusat bahkan mungkin sedikit berdarah, terutama di sekitar ujung pangkal tali pusat saat sudah mulai ingin lepas. Seharusnya, pendarahan terjadi dengan ringan dan cepat berhenti saat anda memberikan tekanan lembut. [1]

Gejala dari infeksi tal pusat umumnya dimulai pada hari ke 3 setelah pemotongan tali pusat. Beberapa tanda dari infeksi tali pusat adalah [1,3] :

  • Bengkak, kemerahan, dan hangat pada kulit disekitar tali pusat
  • Nanah (cairan berwarna putih kehijauan) keluar dari kulit sekitar tali pusat
  • Bau tidak sedap keluar dari tali pusat
  • Demam
  • Bayi sulit tidur dan tidak nyaman

Penyebab Infeksi Tali Pusat

Setelah lahir, tali pusat dapat langsung terkontaminasi dengan beragam jenis bakteri. Bakteri kokus gram positif hadir dalam waktu beberapa jam dan disusul dengan keberadaan beragam mikroorganisme enterik. Jaringan tali pusat dapat memberikan tempat untuk bakteri ini tumbuh dengan cepat. Bila ada pembuluh darah yang terbuka, bakteri dapat masuk ke seluruh tubuh dan menyebabkan infeksi sistemik. [3]

Bakteri kulit dan pencernaan dapat berkoloni pada jaringan tali pusat dan menyebabkan infeksi. Beberapa jenis bakteri yang sering menyebabkan infeksi tali pusat adalah [3] :

  • Staphylococcus aureus
  • Streptococcus pyogenes
  • Escherichia coli
  • Klebsiella pneumoniae
  • Proteus mirabilis
  • Bacteriodes fragilis
  • Clostridium perfrigens
  • Clostridium tetani

Risiko infeksi tali pusat dapat menjadi lebih besar dengan faktor berikut [2,3] :

  • Berat lahir rendah
  • Ruptur membran amnion yang berkepanjangan, atau lebih dari 24 jam sebelum proses persalinan
  • Infeksi selama kehamilan (maternal), termasuk infeksi korioamnionitis
  • Kateterisasi tali pusat
  • Proses kelahiran yang tidak steril
  • Waktu persalinan yang terlalu lama
  • Persalinan dilakukan di rumah
  • Perawatan tali pusat yang tidak sesuai dan tidak steril

Sebagai tambahan, abnormalitas sistem imun juga memiliki hubungan dengan peningkatan risiko dari infeksi tali pusat, termasuk [3] :

  • Adesi leukosit defektif
  • Mobilitas neutrofil yang buruk
  • Fungi sel natural killer kurang baik
  • Produksi interferon yang terganggu

Kapan Harus ke Dokter?

Infeksi apapun yang menyerang bayi baru lahir dapat tergolong gawat darurat. Infeksi tali pusat memerlukan penanganan yang baik untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. [2]

Seseorang harus segera memberitahu dokter jika bayinya menimbulkan gejala-gejala infeksi. Jika dokter tidak dapat dihubungi, anda harus membawa bayi anda ke ruang gawat darurat terdekat. [2]

Setelah tindakan utama dari infeksi tali pusat, anda harus memberitahu dokter anda jika bayi menimbulkan tanda-tanda [2] :

  • Gejala tidak kunjung membaik dalam waktu 1-2 hari
  • Gejala semakin memburuk
  • Muncul gejala baru

Pengobatan Infeksi Tali Pusat

Bayi yang mengalami infeksi tali pusat memerlukan antibiotik yang diberikan dalam bentuk injeksi intravena. Dokter juga dapat memberikan antibiotik oles (topikal) atau minum bergantung berdasarkan keparahan dari infeksi tali pusat. [2]

Antibiotik yang digunakan juga ditentukan berdasarkan jenis bakteri yang menyebabkan infeksi tali pusat. Dokter dapat melakukan swab pada area yang terinfeksi, membawanya ke lab, dan meminta keterangan jenis bakteri yang menyebabkan infeksi. Beberapa jenis antibiotik yang dapat digunakan dokter adalah sebagai berikut [1,3] :

Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan Untuk Pulih?

Saat infeksi serius diketahui sedari awal, kebanyakan bayi dapat pulih seutuhnya dalam waktu beberapa minggu. Namun, bayi tersebut perlu dirawat inap di rumah sakit karena akan diberikan obat antibiotik secara injeksi intravena. [1]

Jika bayi anda perlu mendapati tindakan operasi untuk mengeluarkan cairan infeksi, luka bekas operasi akan di tutup dengan perban yang banyak. Perban ini akan menjaga luka operasi dari infeksi tambahan dan cairan infeksi tali pusat dapat keluar dengan maksimal. Saat cairan sudah tidak keluar lagi, perban akan di lepas dan bekas luka akan sembuh secara bertahap. [1]

Cara Merawat Tali Pusat

Beberapa tahun yang lalu, rumah sakit selalu menutup tali pusat dengan antiseptik (cairan kimia yang membunuh kuman) setelah tali pusat dipotong. Namun, hari-hari ini, kebanyakan rumah sakit dan dokter anak menggunakan metode kesembuhan luka kering untuk tali pusat. [1]

Metode kesembuhan luka kering akan menjaga tali pusat tetap kering dan paparan udara akan membantu menghindari tali pusat dari infeksi. Menurut salah satu penelitian yang dipublikasi dalam The Journal Medicine, perawatan tali pusat kering adalah sebuah metode yang aman, mudah, dan efektif untuk mencegah infeksi tali pusat pada bayi sehat yang lahir di rumah sakit. [1]

Beberapa tips untuk perawatan tali pusat kering adalah [1] :

  • Bersihkan tangan anda sebelum menyentuh tali pusat
  • Hindari kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan tali pusat menjadi basah. Gunakan spons basah untuk memandikan anak anda sampai tali pusat lepas dengan sendirinya. Hindari pemberian air pada area tali pusat. Jika tali pusat terkena air, segeralah tepuk-tepuk perlahan tali pusat dengan handuk lembut.
  • Pastikan popok bayi anda berada dibawah tali pusat hinga tali pusat lepas. Kondisi ini dapat membuat udara tetap bersirkulasi dan membantu tali pusat untuk mengering.
  • Gunakan spons lembut untuk membersihkan urin dan feses yang berada disekitar tali pusat. Keringkan dengan segera setelah pembersihan.

Selain tips diatas, kontak kulit antara bayi dan ibu saat menyusui dapat mengurangi risiko infeksi. Menurut sebuah studi tahun 2006 yang dipublikasi dalam American Journal of Epidemilogy, bayi yang melakukann kontak kulit dengan ibunya memiliki 36% kemungkinan infeksi tali pusat yang lebih rendah jika dibandingkan dengan bayi lainnya yang tidak melakukan kontak kulit dengan ibu. [1]

Menyusui juga dapat membantu anda untuk menyalurkan antibodi (substansi yang membantu melawan penyakit) dari anda ke anak anda. Antibodi ini dapat membantu menguatkan sistem imun bayi untuk terbentuk dengan kuat. [1]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment