Tinjauan Medis : dr. Jessica S. Raditia, MDCH, RPSGT
Sleep hygiene adalah beberapa kebiasaan baik yang dapat membantu penderita insomnia, seperti memiliki jam tidur dan jam bangun yang sama setiap harinya, memastikan bahwa kamar tidur memiliki suasana yang
Insomnia merupakan suatu jenis gangguan tidur yang membuat seseorang tidak hanya sulit tidur di malam hari.
Kondisi ketika seseorang sering terbangun di malam hari atau bangun terlalu dini tapi tak bisa tidur kembali juga adalah kondisi yang disebut dengan insomnia.
Saat mengalami insomnia, seseorang akan memiliki suasana hati yang buruk karena tenaga dalam tubuh ikut menurun.
Kondisi seperti ini jika berlangsung dalam jangka panjang mampu menurunkan kualitas kerja, kesehatan dan keseluruhan hidup penderitanya.
Daftar isi
Kondisi insomnia terdiri dari beberapa jenis untuk dipahami dan diwaspadai, yaitu antara lain :
Pada kondisi insomnia akut, penderita akan mengalami sulit tidur namun hanya dalam episode yang singkat dan tidak berkepanjangan.
Stres dalam pekerjaan, bepergian ke daerah yang belum pernah dikunjungi sehingga belum terbiasa, lalu juga mendapat berita buruk dapat menjadi penyebab insomnia akut.
Ketika beberapa peristiwa kehidupan tersebut telah lewat dan berhasil diatasi, maka insomnia akut akan hilang dengan sendirinya, bahkan tanpa memperoleh pengobatan apapun.
Insomnia kronis menyebabkan penderitanya mengalami pola sulit tidur dalam jangka waktu yang lama yang biasanya sampai berbulan-bulan.
Insomnia kronis biasanya ditandai dengan kondisi terjaga setiap malam dan berlangsung selama minimal 3 malam setiap minggu berturut-turut.
Penderitanya akan sulit untuk terlelap walau sudah berbaring di tempat tidur dan memejamkan matanya mencoba untuk tertidur.
Insomnia kronis biasanya disebabkan oleh berbagai faktor yang juga terjadi dalam jangka panjang sehingga mengganggu pola tidur dalam waktu yang lama.
Jenis insomnia ini ditandai dengan kondisi sering bangun di malam hari. Seseorang yang sudah tertidur tapi tak bisa tetap terlelap sampai pagi juga termasuk insomnia.
Bahkan bila seseorang sudah berhasil tidur namun kemudian terbangun lalu tak dapat tidur kembali, hal ini disebut dengan maintenance insomnia.
Orang-orang yang mengalami onset insomnia mengalami kesulitan untuk terlelap khususnya di awal malam hari.
Insomnia yang timbul bersamaan dengan kondisi lain seperti depresi dan kecemasan adalah insomnia komordibitas.
Pola tidur seseorang dapat juga berubah karena beberapa kondisi medis sehingga pada malam harinya tak nyaman ketika berbaring di atas tempat tidur.
Sakit punggung dan arthritis adalah contoh kondisi lain yang berkaitan dengan gangguan tidur seperti insomnia.
Penyebab kondisi gangguan tidur seperti insomnia dapat berupa banyak faktor, khususnya meliputi faktor psikologis dan fisik.
1. Peristiwa Mengecewakan
Insomnia akut atau jangka pendek lebih sering disebabkan oleh kejadian menyedihkan atau mengecewakan yang membuat seseorang alami stres sesaat.
2. Stres Problema Kehidupan
Masalah sekolah, pekerjaan, keuangan, keluarga, sosial, dan kesehatan dapat menjadikan seseorang mudah untuk kepikiran dan stres.
Hal-hal inilah yang dapat mengganggu pola tidur setiap malam. Insomnia akut hingga kronis dapat terjadi tergantung dari lamanya stres yang dialami.
3. Perubahan Hormonal
Hormon wanita kerap berubah pada waktu memasuki masa menstruasi. Faktor perubahan hormon estrogen inilah yang paling sering menjadi alasan seorang wanita jadi susah tidur di malam hari.
4. Jadwal Pekerjaan
Memiliki pekerjaan dengan sistem berganti-ganti shift dapat mengganggu pola tidur, suhu tubuh hingga sistem metabolisme karena irama sirkadian menjadi bermasalah.
5. Makan Terlalu Banyak Sebelum Tidur
Ada beberapa orang yang suka atau tergoda untuk mengemil di malam hari, khususnya di jam tidur.
Mengonsumsi kudapan ringan sebelum tidur tak akan menyebabkan insomnia. Namun jika mengonsumsinya terlalu banyak dan jenis makanannya terlalu berat, susah tidur bisa terjadi.
6. Penggunaan Gadget
Beberapa orang dengan insomnia dapat disebabkan oleh paparan cahaya dari barang-barang elektronik, khususnya ponsel pintar.
Umumnya, orang zaman sekarang akan bermain ponsel dulu sebelum tidur. Namun sebagai efeknya, bisa jadi malah sulit tidur karena kadar melatonin alami terpengaruh.
Melatonin adalah hormon yang memicu timbulnya rasa kantuk. Ketika hormon ini terganggu oleh cahaya yang berasal dari gadget, dampaknya adalah sulit tidur di malam hari.
7. Penggunaan Obat Tertentu
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan insomnia pada penggunanya, yaitu :
8. Gangguan Psikologis
Beberapa masalah kondisi mental seperti gangguan kecemasan, depresi dan juga bipolar pun mampu menyebabkan insomnia.
9. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa penyakit serius berikut ini pun dapat memicu gangguan tidur di malam hari berupa insomnia, yaitu :
10. Faktor Usia
Siapapun dapat mengalami insomnia, namun seiring bertambah tuanya usia, pola tidur dapat berubah.
Aktivitas harian pun dapat menurun atau bahkan meningkat secara sosial maupun secara fisik yang berpotensi mengganggu kualitas tidur.
Datangnya sejumlah gangguan kesehatan ditambah dengan penggunaan obat untuk mengatasinya pun dapat berdampak pada kualitas tidur.
Tak hanya itu, berusia 60 tahun ke atas lebih rentan mengalami insomnia di mana sebagian besar disebabkan oleh masalah kesehatan.
11. Faktor Lainnya
Insomnia dapat disebabkan oleh beberapa faktor lain, seperti :
Sementara itu, untuk insomnia pada anak, biasanya beberapa penyebabnya antara lain adalah :
Gejala insomnia terdiri dari sejumlah kondisi, kenali satu per satu agar dapat menanganinya segera :
Untuk insomnia pada anak, gejala-gejala yang timbul biasanya antara lain adalah :
Bila gejala sudah sampai pada tahap mengganggu fungsi tubuh di siang hari, periksakan dan dapatkan pertolongan dari dokter.
Saat menemui dokter, ada sejumlah langkah pemeriksaan yang perlu pasien tempuh. Hal ini akan memudahkan dokter dalam menentukan perawatan yang tepat.
Pasien dapat positif terdiagnosa insomnia apabila gangguan tidur sudah berlangsung selama sebulan lebih.
Pasien yang didiagnosa dengan insomnia pun diketahui telah mengalami gejala yang merugikan kehidupan sehari-harinya. Dokter pun kemungkinan meminta pasien mengisi buku harian tidur supaya pola tidur pasien dapat dideteksi.
Insomnia dapat ditangani melalui pemberian obat-obatan, terapi dan juga perubahan gaya hidup yang lebih baik serta sehat.
Dokter akan menyarankan beberapa cara untuk menangani insomnia dan pasien dapat mengonsultasikan beberapa hal terkait pengobatan.
1. Obat Tidur
Umumnya, dokter akan memberikan resep pil tidur untuk penggunaan beberapa minggu atau dalam jangka panjang sesuai dengan pengawasan dokter.
Obat pil tidur yang diberikan kepada pasien untuk mengatasi insomnia antara lain, seperti :
Pasien perlu menanyakan lebih jauh mengenai efek samping dari pil tidur yang diberikan oleh dokter untuk bisa mewaspadainya.
2. Obat Tanpa Resep
Beberapa orang dengan insomnia membeli obat tanpa resep, seperti obat berkandungan antihistamin yang akan memicu timbulnya rasa kantuk.
Namun, penggunaan obat ini tidak untuk setiap hari apalagi jangka panjang secara rutin. Karena dikhawatirkan terdapat efek samping, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan.
Karena kondisi kesehatan mental tertentu berkaitan erat dengan insomnia, sejumlah pasien diharapkan dapat menempuh terapi lain selain obat-obatan.
Terapi perilaku kognitif adalah salah satu jenis terapi yang akan sangat membantu dalam menghilangkan pikiran-pikiran negatif pasien.
Dengan bantuan terapis profesional, pasien akan jauh lebih mudah dalam mengeliminasi atau mengendalikan segala kekhawatiran yang menghalangi tidur di malam hari.
Akupresur adalah jenis pengobatan alternatif yang bisa dicoba untuk menjadi solusi insomnia selain terapi perilaku kognitif.
Untuk menangani insomnia pada anak, cara-cara yang diterapkan pada orang dewasa juga bisa diterapkan pada anak, terutama dalam hal membuat jadwal tidur yang konsisten.
Insomnia yang berkepanjangan apapun penyebabnya dapat berpengaruh buruk bagi kelangsungan hidup penderitanya.
Insomnia pada tahap serius akan memengaruhi fisik sekaligus mental dan berakibat pada :
Insomnia selalu dapat dicegah dengan memperbaiki pola tidur yang sudah dirasa kurang tepat.
Insomnia kerap dianggap sebagai masalah tidur yang sepele, namun penting untuk memeriksakannya segera jika sudah sampai berbulan-bulan dan mengurangi kualitas hidup.
Peter Crosta & Daniel Murrell, M.D. 2017. Medical News Today. Insomnia: Everything you need to know.
Anonim. 2016. Mayo Clinic. Insomnia.
Healthline Editorial Team, Karen Lamoreux, & Timothy J. Legg, PhD, PsyD. 2018. Healthline. Everything You Need to Know About Insomnia.
Anonim. 2020. The National Sleep Foundation. What are Different Types of Insomnia?
Jennifer Hines. 2018. Alaska Sleep Education Center. Insomnia Facts: Symptoms, Causes, & Treatment of Poor Quality Sleep.
Anonim. 2020. Rush University Medical Center. 5 Facts About Insomnia.
Anonim. 2016. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Akupresur dan Fisioterapi Puskesmas Padang Bulan Medan Layanan Kesehatan Kolaborasi yang Cukup Digemari.
Anonim. 2017. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tempat Kerja Rawan Bikin Stres