Johar atau sering dikenal dengan bujuk atau dulang, merupakan salah satu jenis pohon yang dapat digunakan sebagai pengobatan tradisional.
Tanaman ini berasal dari beberapa negara di Asia Tenggara dan sudah tersebar luas di beberapa wilayah lain seperti Afrika Selatan, Ethiopia, Kenya, Amerika Latin, Australia, Fiji, serta Indonesia[1].
Daftar isi
Johar berasal dari keluarga tanaman Fabaceae dan memiliki nama ilmiah yaitu Senna siamea[1].
Tanaman ini memiliki berbagai sebutan di negara lain seperti dalam bahasa Inggris dikenal dengan Cassia siamea, Kassod tree, yellow cassia, Bombay blackwood, Thai cassia, dan Thai copper pod[1].
Johar adalah tanaman hanya dapat tumbuh di daerah tropis dan tidak dapat hidup di iklim dingin. Biasanya, tanaman ini dapat dijumpai di pinggir jalan, hutan, dan daerah pesisir[1].
Johar merupakan sebuah pohon yang berukuran sedang dengan tinggi sekitar 10-20 meter. Tanaman ini memiliki ciri-ciri fisik yaitu[1]:
Hampir semua bagian dari tanaman johar baik daun, bunga, kulit batang, akar, atau biji memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan[1].
Kandungan dari 100 gram daun johar adalah sebagai berikut[1,2,3]:
Nama | Jumlah | Unit |
---|---|---|
Kadar air | 46.01 | gram |
Protein kasar | 4.01 | gram |
Serat kasar | 12.36 | gram |
Kadar abu | 17.93 | gram |
Lemak kasar | 12.02 | gram |
Karbohidrat | 7.67 | gram |
Besi | 6.74 | miligram |
Tembaga | 0.49 | miligram |
Mangan | 0.72 | miligram |
Timbal | 0.06 | miligram |
Kromium | 1.49 | miligram |
Nikel | 2.99 | miligram |
Kalsium | 87.72 | miligram |
Seng (zinc) | 11.08 | miligram |
Magnesium | 126.31 | miligram |
Sodium | 350.88 | miligram |
Kalium | 257.01 | miligram |
Fosfor | 10.84 | miligram |
Senyawa alkaloid | 10.5 | gram |
Senyawa saponin | 8.1 | gram |
Senyawa flavonoid | 19.3 | gram |
Senyawa tannin | 4.8 | gram |
Kandungan dari 100 gram kulit batang johar adalah sebagai berikut[2]:
Nama | Jumlah | Unit |
---|---|---|
Tembaga | 0.69 | miligram |
Besi | 5.51 | miligram |
Mangan | 0.88 | miligram |
Timbal | 0.11 | miligram |
Kromium | 1.05 | miligram |
Nikel | 3.36 | miligram |
Kalsium | 96.49 | miligram |
Seng (zinc) | 17.99 | miligram |
Magnesium | 47.29 | miligram |
Sodium | 263.16 | miligram |
Kalium | 116.82 | miligram |
Senyawa alkaloid | 4.75 | gram |
Senyawa saponin | 4 | gram |
Senyawa flavonoid | 12.4 | gram |
Senyawa tannin | 5.9 | gram |
Kandungan vitamin dari 100 gram biji johar adalah sebagai berikut[1]:
Nama | Jumlah | Unit |
---|---|---|
Vitamin B1 (Tiamin) | 0.72 | miligram |
Vitamin B2 (riboflavin) | 0.13 | miligram |
Vitamin B3 (Niasin) | 2.08 | miligram |
Vitamin C (Asam askorbat) | 8.80 | miligram |
Vitamin E (Tokoferol) | 3.60 | miligram |
Kandungan asam lemak dari bunga johar adalah sebagai berikut[4]:
Nama | Jumlah | Unit |
---|---|---|
Asam miristat | 2.91 | persen |
Asam palmitat | 54.43 | persen |
Asam stearat | 13.86 | persen |
Asam oleat | 19.34 | persen |
Asam linoleat | 15.82 | persen |
Asam arakidat | 5.00 | persen |
Beberapa kandungan senyawa aktif nutrisi lainnya yang terdapat dalam tanaman johar selain yang tertera pada tabel adalah sebagai berikut[1,2,5]:
Dari keempat tabel di atas dan kandungan lainnya dapat disimpulkan bahwa daun, kulit batang, biji, akar, dan bunga dari johar mengandung berbagai nutrisi yang dapat diserap dan baik untuk kesehatan tubuh[1].
Beberapa manfaat dari tanaman johar bagi kesehatan tubuh adalah sebagai berikut:
Ekstrak kulit batang, daun, dan bunga dari johar mengandung antioksidan yang tinggi. Ekstrak ini dapat mencegah radikal bebas serta racun yang berbahaya masuk ke dalam tubuh[1,4].
Selain itu, antioksidan tersebut dapat mencegah kerusakan sel dalam tubuh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan melindungi tubuh dari berbagai penyakit[1].
Kandungan antrakuinon dan alkaloid dalam daun, kulit batang, serta bunga dari tanaman johar mampu membunuh parasit plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria[1,6].
Ini berarti bunga, daun, serta kulit batang dari johar dapat digunakan untuk mengatasi penyakit malaria[1,6].
Kandungan antrakuinon pada kulit batang dari johar dapat menurunkan demam secara signifikan. Ini berarti kulit batang dapat digunakan untuk mengobati demam[6].
Ekstrak daun dan bunga dari johar dapat mengatasi berbagai gangguan kecemasan, kegelisahan, depresi, serta insomnia[1,7].
Bunga dan daun dari tanaman ini mampu meningkatkan kualitas tidur, memperpanjang waktu tidur, mengurangi rasa stress, dan memberikan rasa tenang[1,7].
Kandungan barakol pada daun dan antrakuinon pada bunga dari johar memiliki efek pencahar sehingga meningkatkan sekresi klorida pada usus halus dan usus besar dan meningkatkan volume serta frekuensi dari buang air[1,8].
Ini berarti daun, kulit batang, serta akar dari johar dapat digunakan sebagai obat pencahar untuk mengatasi sembelit atau wasir serta nyeri saat buang air besar[8].
Kandungan senyawa aktif seperti flavonoid dan antrakuinon pada daun dan kulit batang dari johar berperan aktif dalam mengurangi penumpukan cairan pada tubuh dan sebagai analgesik[1,9].
Ini sangat bermanfaat untuk mengurangi pembengkakan pada radang dan meredakan nyeri dari radang seperti radang tenggorokan dan radang sendi[1,9].
Selain itu, daun serta kulit batang juga bermanfaat untuk meredakan berbagai nyeri seperti nyeri punggung, sakit kepala, nyeri gigi, dan nyeri perut[1].
Ekstrak daun dari johar dapat membunuh berbagai nyamuk dengan spesies culex quinquefasciatus yang dapat menyebarkan berbagai penyakit. Ini sangat bermanfaat untuk mencegah tubuh dari terkena berbagai parasit yang dibawa oleh nyamuk tersebut[10].
Ekstrak daun dari johar dapat mengatasi berbagai bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan berbagai infeksi dan keracunan makanan pada tubuh. Beberapa bakteri dan jamur yang dapat dilawan adalah E. coli, Salmonella typhi, Shigella disenteriae, serta jamur Aspergillus niger[1,11].
Selain daun, kulit batang dari johar juga dapat melawan berbagai jamur yang menyebabkan infeksi seperti Trichophyton mentagrophyte, Rhizoctonia solani, dan Candida lipolytica[1].
Beberapa infeksi bakteri dan jamur yang dapat disembuhkan dengan tanaman ini adalah disentri, mual, muntah, diare, infeksi usus, dan penyakit tipus[1].
Ekstrak daun dan akar dari johar dapat menurunkan kadar gula darah yang tinggi serta kadar trigliserida dalam darah dan meningkatkan produksi insulin[1,12].
Ini sangat baik digunakan untuk mengatasi penyakit diabetes dan mengendalikan kadar gula darah yang tinggi.
Ekstrak daun dan akar johar dapat menurunkan tekanan darah yang tinggi secara signifikan. Ini sangat baik untuk pasien hipertensi dan mencegah penyakit serangan jantung serta stroke[1].
Ekstrak daun dan akar johar dapat menurunkan kadar lemak jahat serta racun yang dapat merusak jantung. Ekstrak ini juga dapat mengendalikan detak jantung dan berat jantung sehingga mencegah gangguan pada jantung seperti angina dan gagal jantung[13].
Ekstrak kulit batang, bunga muda, dan biji dari johar juga dapat melindungi ginjal serta mengatasi nyeri saat buang air kecil atau dikenal dengan disuria[1].
Ekstrak daun dan akar dari johar dapat dikonsumsi oleh pasien obesitas untuk menurunkan berat badan, kadar lemak dalam tubuh, serta kadar gula dalam tubuh. Ini sangat baik untuk membantu proses diet dari pasien obesitas[1,14].
Ekstrak daun dan kulit batang dari johar dapat merusak sel kanker serta tumor dan mencegah pertumbuhan dari sel kanker dan tumor secara signifikan, seperti kanker payudara dan kanker usus[1,15].
Ekstrak daun dan kulit batang dari johar dapat mengatasi gangguan serta infeksi dari kulit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur seperti bakteri Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis serta jamur candida albicans[1].
Beberapa infeksi dan gangguan kulit yang dapat diatasi adalah jerawat, kudis, bisul, dermatitis, kulit bernanah, herpes, serta radang kulit[1].
Ekstrak biji johar dapat melawan parasit atau cacing yang dapat menyebabkan infeksi pada usus atau sering dikenal dengan penyakit cacingan[1].
Selain itu, biji dan akar johar juga dapat digunakan untuk mengeluarkan racun atau bisa dari gigitan ular serta kalajengking[1].
Ekstrak daun dari johar dapat digunakan untuk menambah darah pada penderita anemia dan ini telah banyak digunakan di beberapa negara seperti India[1].
Ekstrak bunga dan daun dari johar dapat digunakan untuk mengurangi sesak napas dan memperlancar saluran pernapasan.
Ini baik untuk penderita asma dan telah digunakan di beberapa negara sebagai pengobatan tradisional untuk mengatasi asma dan batuk[1].
Johar tidak disarankan untuk digunakan dalam jangka panjang dan secara berlebihan karena memberikan beberapa efek samping, yaitu:
Ekstrak daun dari johar yang digunakan secara berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi seperti demam, kesulitan bernapas, mual, muntah, iritasi mulut, iritasi mata, dan sakit pada tenggorokan[1].
Ekstrak daun johar dapat menurunkan kadar sel darah merah dan sel darah putih sehingga dapat menyebabkan penyakit anemia, leukopenia, serta mengurangi sistem kekebalan tubuh karena kekurangan sel darah putih[1].
Kandungan barakol dalam johar yang terlalu banyak dalam tubuh dapat menyebabkan keracunan dan kerusakan hati karena penumpukan barakol dapat menjadi racun[1].
Ekstrak akar, kulit batang, dan daun yang terlalu banyak juga dapat meningkatkan kadar bilirubin, AST, dan ALT dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan hati[1,16,17].
Kandungan barakol dalam johar yang berlebihan juga dapat menyebabkan hepatitis akut pada seseorang. Jadi, pemantauan fungsi hati sangat diperlukan bila mengkonsumsi johar[18].
Beberapa cara penggunaan johar adalah sebagai berikut:
Daun, bunga muda, serta polong muda dari johar dapat digunakan sebagai sayuran dan dimasak dalam berbagai bentuk seperti kari, tumisan, atau dicampur menjadi sup[1,5].
Daun johar juga dapat dikunyah dan dikonsumsi langsung untuk mengurangi nyeri perut. Namun, daun tersebut disarankan untuk dicuci 2-3 kali untuk mengurangi rasa pahitnya[5].
Bunga muda dan polong muda yang dikonsumsi dapat bermanfaat untuk mengatasi insomnia serta gangguan tidur, penyakit disuria, sebagai obat pencahar, dan obat penenang[1].
Campuran kulit batang, daun, bunga, dan biji dari johar direbus dengan air hingga mendidih. Ini disaring dan diminum untuk mengatasi, radang tenggorokan, diabetes dan sebagai obat pencahar[1].
Campuran kulit batang dan daun johar direbus dengan air hingga mendidih dan disaring. Rebusan ini diminum untuk mengatasi radang sendi atau rematik, pembengkakan pada tenggorokan, demam, dan malaria[1].
Daun johar yang masih segar dicuci dan direbus dengan 1 liter air hingga mendidih atau selama 20 menit. Rebusan ini disaring dan dapat dicampur dengan jus lemon atau madu[1].
Rebusan daun bermanfaat untuk mengatasi malaria, nyeri perut, batuk, anti bakteri, anti jamur, anemia, demam, sembelit, hipertensi, dan nyeri pada gigi[1].
Kulit batang dari johar (dapat dikeringkan terlebih dahulu) dicuci dan direbus dengan air hingga mendidih, lalu ini disaring.
Rebusan ini diminum atau dapat dimandikan untuk mengatasi malaria, gangguan ginjal, herpes, infeksi kulit, diabetes, serta kudis[1].
Akar dari johar dicuci bersih dan direbus dengan air hingga mendidih, kemudian rebusan ini disaring.
Rebusan akar dapat diminum untuk mengatasi sembelit, hipertensi, insomnia, racun dari gigitan ular atau kalajengking, diabetes, angina, serta malaria[1].
Bunga atau biji johar dicuci bersih dan direbus dengan air hingga mendidih, lalu disaring untuk mendapatkan air rebusan.
Rebusan bunga dapat dimandikan atau diminum untuk mengatasi insomnia, gangguan ginjal, malaria, serta asma.
Sedangkan, rebusan biji digunakan untuk mengatasi racun dari gigitan ular atau kalajengking dan cacingan[1].
Daun johar dicuci bersih dan dikeringkan dengan sinar matahari atau bantuan oven dan dapat membeli daun yang telah kering. Daun kering ini dicampur dengan daun lemon kering, daun jeruk nipis kering, serta daun pepaya kering[1].
Campuran daun ini direbus dengan air selama 1 jam dan disaring. Ini diminum untuk mengatasi penyakit malaria[1].
Daun kering johar juga dapat direbus dengan air hingga mendidih, lalu dapat disaring dan ditambahkan madu untuk mengatasi malaria, demam, serta hipertensi[1].
Daun johar yang telah dikeringkan telah tersedia dalam bentuk kapsul dan dapat dibeli serta dikonsumsi sesuai aturan pemakaian dan anjuran dokter sebagai obat pencahar dan obat tidur[1].
Daun, akar, bunga, kulit batang, serta biji johar yang masih segar dapat disimpan dalam wadah terbuka dan diletakkan pada suhu ruangan serta dijauhkan dari panas dan sinar matahari[1].
Daun atau kulit batang kering dapat disimpan dalam wadah tertutup serta kering dan disimpan pada suhu ruangan[1].
Johar merupakan sebuah pohon dimana kulit batang, daun, biji, bunga, dan akar memiliki berbagai manfaat yang baik untuk kesehatan, tetapi memiliki berbagai efek samping yang berbahaya bila digunakan secara berlebihan.
1) Mamadou Kamagaté, Camille Koffi*, N’goran Mathieu Kouamé, Aminata Akoubet, N’guessan Alain Roland Yao & Henri Maxime Die-Kakou. Ethnobotany, phytochemistry, pharmacology and toxicology profiles of Cassia siamea Lam. The Journal of Phytopharmacology. 2014.
2) Mohammed, A., Liman, M. L & Atiku, M. K. Chemical composition of the methanolic leaf and stem bark extracts of Senna siamea Lam. Academic Journals - Journal of Pharmacognosy and Phytotherapy. 2013.
3) Y.R. Alli Smith. Determination of Chemical Composition of Senna-siamea (Cassia Leaves). Pakistan Journal of Nutrition 8. 2009.
4) Andrea Goldson Barnaby, Raymond Reid & Dane Warren. Antioxidant Activity, Total Phenolics and Fatty Acid Profile of Delonix Regia, Cassia Fistula, Spathodea Campanulata, Senna Siamea and Tibouchina Granulosa. Journal of Analytical & Pharmaceutical Research - MedCrave. 2016.
5) Tanit Padumanonda & Wandee Gritsanapan. Barakol contents in fresh and cooked Senna siamea leaves. National Institute of Health. 2006.
6) E O Ajaiyeoba, J S Ashidi, L C Okpako, P J Houghton & C W Wright. Antiplasmodial compounds from Cassia siamea stem bark extract. Phytotherapy Research - Wiley Online Library. 2008.
7) Monrudee Sukma, Chaiyo Chaichantipyuth, Yukihisa Murakami, Michihisa Tohda, Kinzo Matsumoto & Hiroshi Watanabe. CNS inhibitory effects of barakol, a constituent of Cassia siamia Lamk. Elsevier. 2002.
8) Aurapa Sakulpanich & Wandee Gritsanapan. Laxative anthraquinone contents in fresh and cooked Senna siamea leaves. National Institute of Health. 2009.
9) G F Nsonde Ntandou, J T Banzouzi, B Mbatchi, R D G Elion-Itou, A W Etou-Ossibi, S Ramos, F Benoit-Vical, A A Abena & J M Ouamba. Analgesic and anti-inflammatory effects of Cassia siamea Lam. stem bark extracts. Elsevier. 2010.
10) Kanitta Jiraungkoorskul & Wannee Jiraungkoorskul. Larvicidal and Histopathological Effects of Cassia siamea Leaf Extract against Culex quinquefasciatus. Tropical Life Science Research. 2015.
11) Rajendrabhai D. Vasait. Screening of Antibacterial Properties of Crude Leaves Extracts of Plant Cassia siamea Collected from Baglan Region. Indian Journal of Applied Research. 2016.
12) Ravi Kumar Jangiti, Ganga Rao Battu, Lakshmi Narayana Majji & Mallikarjun Rao Talluri. Evaluation Of Antidiabetic Activity Of Cassia Siamea Leaves In Alloxan Induced Diabetic Rats. International Journal of Phytopharmacology. 2013.
13) F.N. Momin ,B.R. Kalai,N.S. Patole,V.S. Godse,T.S. Shikalgar & N.S. Naikwade. Cardioprotective Effect of Ethanolic Extract of Cassia siamea Lamk. Leaves on Doxorubicin Induced Cardiac Toxicity in Rats. Journal of Biologically Active Products from Nature - Taylor & Francis Online. 2011.
14) Satyajit Patra, S Nithya, B Srinithya & Meenakshi SM. Review of Medicinal Plants for Anti-Obesity Activity. iMedPub Journals. 2015.
15) Richard Simo Tagne, Bruno Phelix Telefo, Jean Noel Nyemb, Didiane Mefokou Yemele, Sylvain Nguedia Njina, Stéphanie Marie Chekem Goka, Landry Lienou Lienou, Armel Hervé Nwabo Kamdje, Paul Fewou Moundipa & Ahsana Dar Farooq. Anticancer and antioxidant activities of methanol extracts and fractions of some Cameroonian medicinal plants. Elsevier. 2014.
16) Alli Smith. Effect of Aqueous Extract of Senna siamea (Cassia Leaves) on the Liver and Kidney of Albino Rats. sian Journal of Pharmaceutical and Health Sciences. 2011.
17) A. Mohammed, S.B. Mada & H.M. Yakasai. Sub-chronic Study of Aqueous Stem Bark Extract of Senna siamea in Rats. Science Alert. 2012.
18) Hongsirinirachorn M., Threeprasertsuk S., and Chutaputti A. Acute hepatitis associated with barakol. Journal of the Medical Association of Thailand. 2003.