Kenapa Masih Bisa Kena Covid-19 Setelah Vaksinasi?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Vaksinasi COVID-19 telah terbukti efektif. Namun demikian, sebagian kecil dari orang yang telah menerima vaksinasi penuh tetap dapat terinfeksi COVID-19 jika terpapar dengan virus tersebut. Secara umum... tubuh memerlukan waktu sekitar 2 minggu untuk membangun kekebalan terhadap COVID-19 setelah menerima vaksinasi. Terdapat bukti bahwa vaksinasi dapat membuat keparahan penyakit berkurang pada orang yang telah divaksinasi lengkap. Hal ini menunjukkan bahwa vaksin efektif untuk menurunkan risiko keparahan dan kematian pada orang yang telah terinfeksi COVID-19. Read more

Vaksin Covid-19 efektif untuk melindungi tubuh dari infeksi. Tetapi, sejumlah kecil orang yang sudah divaksinasi lengkap (sudah mendapat dua dosis) masih tetap bisa terinfeksi Covid-19 jika terpapar virus yang menjadi penyebab.

Kondisi ini disebut “kasus penerobosan vaksin”. Ini artinya meskipun orang yang telah divaksinasi memiliki kemungkinan lebih rendah untuk sakit, tetapi masih bisa terinfeksi. Mengapa?

Penyebab Terinfeksi Setelah Vaksinasi

Studi berskala besar menemukan bahwa vaksinasi Covid-19 mampu mencegah sebagian besar orang terinfeksi Covid-19. Namun, meskipun semua vaksin ini efektif, tidak ada vaksin yang bisa 100 persen mencegah terjadinya penyakit bagi semua orang. [1]

Untuk vaksin apapun, sealu ada kasus-kasus dimana “penerobosan” virus ini terjadi.

Dengan efektivitas sebanyak 90 persen atau lebih, sejumlah kecil orang yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 masih tetap bisa terinfeksi dan bahkan harus dirawat di rumah sakit akibat Covid-19. [1, 2, 3]

Ada juga kemungkinan orang yang telah divaksinasi bisa terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala (asimtomatik).

Tertular tidak lama sebelum atau sesudah vaksinasi

Kebanyakan orang yang dirawat akibat infeksi Covid-19 setelah vaksinasi kemungkinan tertular tidak lama sebelum atau sesudah vaksinasi. Umumnya dibutuhkan waktu 2 minggu bagi tubuh untuk membangun perlindungan penuh setelah vaksinasi dosis kedua. [1, 2]

Jadi, orang masih bisa terinfeksi jika terpapar virus sebelum kekebalan tubuh terbangun sempurna.

Sebuah penelitian menemukan bahwa 40% pasien mengalami gejala-gejala Covid-19 dalam 0-7 hari setelah vaksinasi. Sementara 19% mengalami gejala 8-14 hari setelah vaksinasi. [2]

Periode inkubasi median untuk SARS-CoV-2 adalah sekitar 5 hari, ini artinya besar kemungkinan sebagian besar pasien tersebut tertular sebelum imunitasnya berkembang.

Termasuk ke dalam kelompok risiko tinggi

Laporan menyebutkan bahwa ada kemungkinan lansia dan orang-orang yang kekebalan tubuhnya lemah yang selama ini disiplin menjaga diri dari paparan virus secara tidak sengaja terinfeksi saat vaksinasi (di ruang tunggu, di perjalanan, dsb), atau tidak lama setelah menerima vaksin akibat perubahan kebiasaan dimana mereka menganggap dirinya sudah kebal. [2]

Tetapi, 12% kasus menunjukkan gejala-gejala 15-21 hari seteah vaksinasi dan 29% lebih dari 21 hari setelah vaksinasi. Kasus-kasus ini bisa terjadi akibat kegagalan vaksinasi, yang artinya vaksin tidak berhasil menyediakan imunitas bagi kelompok risiko tinggi ini. [2]

Namun, sejauh peneltian yang sudah dilakukan, jumlah ini termasuk sangat kecil bila dibandingkan dengan jumlah keseluruhan orang yang telah divaksinasi.

Terinfeksi virus varian baru

Beberapa varian virus baru yang menyebabkan penyakit Covid-19 saat ini sudah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Data yang tersedia saat ini menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 yang telah diijinkan untuk digunakan di Indonesia mampu memberikan perlindungan dari sebagian besar varian ini. Tetapi, masih ada kemungkinan bahwa beberapa varian tetap bisa menyebabkan penyakit pada beberapa orang meskipun mereka telah mendapat vaksinasi penuh. [1]

Pentingnya Vaksinasi Untuk Melindungi Diri Dari Covid-19

Persentasi kecil dari orang-orang yang terinfeksi setelah mendapat vaksinasi ini tidak seharusnya mengubah pemikiran untuk tidak melakukan imunisasi.

Meskipun sejumlah kecil orang yang telah divaksinasi masih tetap bisa terkena Covid-19, vaksin telah terbukti bisa melindungi orang dalam jumlah yang lebih besar dari risiko terinfeksi. Bukti juga menunjukkan bahwa vaksinasi bisa menurunkan kemungkinan sakit parah bila memang tetap terinfeksi setelah vaksin.

Memang masih ada orang yang, meskipun telah menerima vaksin, tetap harus dirawat di rumah sakit bahkan meninggal akibat terinfeksi. Namun, risiko ini jauh lebih rendah untuk terjadi pada mereka yang telah divaksinasi penuh dibandingkan dengan mereka yang belum divaksinasi. [1]

Semua vaksin Covid-19 bisa membantu melindungi orang yang menerimanya dari infeksi virus penyebab Covid-19 atau sakit parah akibat infeksi tersebut, termasuk menurunkan risiko harus dirawat di rumah sakit serta kematian. [1]

Tetap Jaga Protokol Kesehatan

CDC menyarankan semua orang untuk segera melakukan vaksinasi begitu ada kesempatan. Tetapi, karena orang masih bisa terinfeksi serta menularkannya pada orang lain bahkan setelah divaksinasi penuh, protokol kesehatan masih harus terus dijalankan dengan disiplin. [1, 2, 3]

Ini artinya tetap memakai masker, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, menjaga kebersihan tangan dan benda-benda sekitar. Hanya karena kita sudah divaksinasi, bukan berarti semua orang juga sudah. Jadi, penting untuk tetap menjaga diri dan orang lain saat berada di tempat umum.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment