Sesak Napas Setelah Vaksinasi Covid-19

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Vaksin sebagai pencegahan Covid-19, mungkin, saat ini adalah harapan paling besar untuk mengakhiri pandemi yang masih berlangsung.

Meskipun sudah banyak masyarakat Indonesia yang menerima vaksin dan membuktikan bahwa perlindungannya terhadap virus corona sangat efektif, pertanyaan-pertanyaan mengenai vaksin masih terus ada, terutama yang berkaitan dengan KIPI atau keluhan ikutan pasca imunisasi.

Saat ini, ada 6 jenis vaksin yang digunakan di Indonesia, yaitu Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Novavax. [6]

Masing-masing vaksin ini memiliki efek samping yang berbeda dan reaksinya pada masing-masing orang pun bisa berlainan. Tetapi, secara umum, efek samping dari vaksin Covid-19 adalah: [1, 2, 4, 5]

  • Nyeri di lengan serta kemerahan di bagian yang disuntik
  • Kelenjar getah bening bengkak di bagian bawah lengan di sisi yang disuntik
  • Demam atau meriang
  • Nyeri otot dan persendian
  • Sakit kepala
  • Kelelahan dan mengantuk
  • Tidak enak badan
  • Mual, muntah atau diare dalam 72 jam pertama setelah vaksinasi

Reaksi-reaksi tersebut adalah wajar dan bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang membangun respon kekebalan tubuh terhadap vaksin yang disuntikkan. Keluhan-keluhan ini akan hilang sendiri dalam 1 hingga 2 hari, kecuali kelenjar getah bening yang bengkak. Kondisi ini bisa berlangsung hingga 10 hari.

Tetapi, selain efek samping umum diatas, beberapa reaksi lain juga bisa terjadi meskipun kejadiannya sangat jarang. Salah satunya adalah sesak napas.

Ini sebabnya, setelah vaksinasi, penerima vaksin diminta untuk tidak pulang dulu selama 15 menit untuk diobservasi kalau-kalau ada KIPI yang cukup serius, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat alergi berat.

Seperti yang telah disebutkan, sesak napas bukanlah efek samping yang umum setelah pemberian vaksin Covid-19. Gejala ini termasuk yang harus diwaspadai dan harus segera dibawa ke UGD.

Anaphylaxis

Pada kasus yang sangat jarang terjadi, vaksin Pfizer dan Moderna bisa memicu terjadinya anaphylaxis, suatu reaksi berat yang bisa diatasi dengan pemberian epinephrine. [1, 5]

Anaphylaxis menyebabkan sistem kekebalan tubuh melepaskan sejumlah besar zat kimia yang menyebabkan tubuh mengalami shock. Reaksi ini umumnya terjadi dalam beberapa menit hingga setengah jam setelah tubuh terpapar alergen.

Salah satu gejala anaphylaxis adalah sesak nafas karena jalan napas tertutup tenggorokan atau lidah yang membengkak akibat reaksi alergi.

Ini sebabnya orang dengan riwayat alergi berat diminta untuk tetap ada di tempat vaksinasi 30 menit setelah pemberian vaksin untuk berjaga-jaga jika tubuhnya mengalami reaksi alergi berat tersebut.

Myocarditis dan Pericarditis

Sama seperti pada kasus anaphylaxis, vaksin mRNA seperti Pfizer dan Moderna juga memiliki potensi untuk menimbulkan reaksi berat lain, yaitu peradangan jantung yang disebut myocarditis dan pericarditis.

Myocarditis adalah peradangan pada otot jantung, sementara pericarditis adalah peradangan dinding luar jantung. Kedua kondisi ini, pada sebagain besar kasus, membaik sendiri tanpa pemberian obat.

Gejala-gejala kondisi ini adalah: [1, 3, 4]

  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Jantung berdebar

Kasus yang pernah dilaporkan terjadi pada:

  • Kebanyakan pria usia dewasa muda
  • Lebih banyak mengalami kondisi ini setelah suntikan dosis kedua dibandingkan setelah dosis pertama
  • Gejala mulai terasa beberapa hari setelah vaksinasi

Sebagian besar orang yang melaporkan kondisi ini, kemudian mendapat perawatan dan beristirahat, keadaannya membaik dengan cepat. Mereka bisa kembali melakukan aktivitas normal setelah gejala-gejalanya mulai membaik, tetapi masih harus berhati-hati bila ingin kembali berolahraga. [3]

Myocarditis dan pericarditis pada kasus pemberian vaksinasi ini disebabkan oleh reaksi terhadap virus, maka perawatannya pun serupa dengan keluhan infeksi virus lainnya, yaitu beristirahat dan minum ibuprofen untuk meredakan nyeri dan peradangan.

Jutaan orang Indonesia telah menerima vaksin Covid-19 dan mereka telah terbukti terlindungi dari efek berat Covid-19. Beberapa orang tidak mengalami efek samping setelah vaksinasi, tetapi banyak juga yang mengalami gejala ringan seperti nyeri, pembengkakan di bagian yang disuntik, sakit kepala, demam atau meriang.

Sejumlah kecil orang bisa mengalami reaksi alergi berat terhadap bahan yang terdapat dalam vaksin, tetapi ini sangat jarang terjadi dan bisa ditangani dengan segera setelah reaksi muncul.

Setiap kali muncul keluhan yang tidak umum setelah menerima vaksin Covid-19, segera periksakan diri ke dokter.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment