Klitoris sakit dapat diakibatkan dari cedera atau kerusakan pada struktur vulva (kemaluan bagian luar), termasuk labia luar dan dalam, mulut vagina, dan klitoris. Anda mungkin akan merasakan gatal, sensasi tersengat, sensasi terbakar yang intensitasnya dari ringan sampai sedang. [1]
Adanya rasa sakit pada klitoris dapat membuat Anda tidak nyaman dalam melakukan kegiatan seperti mandi, olahraga, mengemudi, dan berhubungan seksual. Selain cedera atau kerusakan, klitoris sakit dapat pula ditimbulkan oleh infeksi atau masalah kesehatan di baliknya. [2]
Sakit pada klitoris berbeda pada setiap orang. Kadang kala, dapat hilang dengan sendirinya namun ada juga yang merasakan nyeri secara terus-menerus. Sakit pada klitoris juga dapat berupa nyeri yang menusuk-nusuk atau hanya rasa tak nyaman. [3]
Daftar isi
Gejala Klitoris Sakit
Gejala sakit pada klitoris dapat berbeda pada setiap orang yang mengalaminya. Berikut ini adalah gejala yang dirasakan yaitu: [4]
- Sensasi seperti terbakar atau tersengat
- Nyeri seperti tertusuk atau berdenyut-denyut
- Gatal
- Rasa tidak nyaman pada kemaluan
- Sakit saat berhubungan seksual
Gejala dapat muncul secara terus-menerus atau datang dan pergi ketika kemaluan disentuh, saat berolahraga, atau setelah buang air kecil. [4]
Penyebab Klitoris Sakit
Infeksi dan masalah kulit dapat menimbulkan sakit pada klitoris. Penyakit atau cedera pada bagian di daerah vulva juga dapat berakibat sakit pada klitoris. Selain itu, kondisi medis lain juga dapat menjadi penyebab dari klitoris sakit, misalnya diabetes. [1]
Neuropati periferal (suatu kelainan yang menyebabkan kerusakan fungsi saraf yang terdapat di luar otak dan sumsum tulang) yang dikaitkan dengan diabetes dapat berujung pada kerusakan satu atau beberapa saraf pada daerah vulva. Hasilnya adalah sensasi terbakar, menyengat, terbakar, dan sakit pada klitoris. [1]
Penyebab umum dari klitoris sakit termasuk: [1,2]
- Adanya riwayat pembedahan pada bagian vulva
- Cedera akibat pelecehan seksual (bahkan bila cedera telah sembuh, sakit pada klitoris dapat tertinggal akibat trauma dan efek psikologis)
- Iritasi saraf pada daerah vulva
- Ruam pada bagian vulva
- Infeksi jamur kambuhan (infeksi ini dapat menimbulkan keluar cairan vagina, gatal, serta sensasi terbakar selama buang air kecil atau berhubungan seksual)
- Infeksi menular seksual yang berulang kali terjadi (misalnya herpes, klamidia, sifilis, gonnorhea)
- Iritasi kulit akibat bahan kimia seperti deterjen, sabun, dan produk pembersih kewanitaan
- Infeksi saluran kemih (infeksi ini sangat umum terjadi dan menimbulkan gejala seperti nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil yang muncul di bagian vulva)
Pada beberapa kasus, klitoris sakit dapat menjadi gejala kondisi serius atau yang mengancam nyawa sehingga harus diperiksa segera oleh tenaga kesehatan. Kondisi semacam ini termasuk: [1,2]
- Kanker. Misalnya kanker vagina. Kanker ini merupakan kanker langka. Gejalanya berupa nyeri pada bagian vulva termasuk sakit pada klitoris.
- Infeksi serius seperti vaginosis bakteri. Penyakit ini merupakan infeksi umum yang menyebabkan cairan keluaran vagina berbau tajam dan juga dapat berujung pada klitoris sakit.
Faktor Resiko Klitoris Sakit
Ada beragam penyebab klitoris sakit. Oleh karena itu, terdapat beberapa faktor resiko. Faktor ini tidak berhubungan dengan setiap penyebab yang mungkin membuat klitoris sakit namun faktor ini dapat meningkatkan resiko Anda secara keseluruhan untuk mengalami klitoris sakit. [2]
Faktor resiko ini termasuk: [2]
- Aktivitas seksual tanpa menggunakan kondom atau metode penghalang lainnya
- Aktivitas seksual dalam pengaruh obat atau alkohol
- Tidak menangani kebersihan diri dengan baik
- Sistem kekebalan tubuh yang melemah
- Diabetes
Komplikasi Klitoris Sakit
Komplikasi potensial dari klitoris sakit bergantung pada penyebabnya. Mendapatkan penanganan segera bila penyebab klitoris sakit adalah cedera atau infeksi dapat membantu Anda terhindar dari komplikasi serius seperti kerusakan pada bagian kemaluan atau infeksi yang menyebar ke bagian tubuh yang lain. [1]
Klitoris sakit yang dikaitkan dengan masalah kesehatan serius seperti infeksi atau diabetes akan mempunyai komplikasi jangka panjang dan mengancam nyawa. Jika tidak ditangani, klitoris sakit dapat berujung pada: [1]
- Abses
- Sepsis (infeksi bakteri dalam darah yang membahayakan jiwa)
- Disfungsi seksual
- Penyebaran kanker
- Penyebaran infeksi
Cara Mengatasi Klitoris Sakit
Cara mengatasi klitoris sakit bergantung pada penyebabnya. Berikut ini beberapa pilihannya: [2]
- Antibiotik. Bila infeksi disebabkan oleh organisme selain virus, Anda akan diberikan antibiotik. Pada umumnya, rasa sakit pada klitoris akan menghilang bila infeksi ditangani.
- Antivirus. Pengobatan antivirus dapat mencegah penyakit seperti herpes untuk kambuh dan menimbulkan klitoris sakit.
- Antijamur. Bila penyebabnya adalah infeksi jamur maka dokter akan memberikan obat antijamur untuk menangani beberapa jenis ruam dan infeksi.
- Pereda Nyeri. Obat pereda nyeri seperti obat anti inflamasi non steroid (OAINS) dapat membantu mengurangi peradangan dan meringankan nyeri.
- Antikolvusan. Obat antikolvusan dapat membantu menangani sakit pada saraf.
- Antidepresan. Obat antidepresan dapat membantu menangani sakit pada saraf dan nyeri kronis.
- Terapi fisik dasar panggul. Terapi fisik dasar panggul merupakan terapi fisik khusus yang dapat membantu menguatkan otot panggul dan meredakan nyeri di bagian vulva.
- Terapi seksual dan konseling. Terapis dapat membantu Anda membangun hubungan yang sehat antara seks dan tubuh. Hal ini termasuk menangani topik sulit dan sensitif seperti pelecehan seksual di masa lalu.
Cara Mencegah Klitoris Sakit
Ada beberapa langkah yang dapat meringankan rasa sakit klitoris. Salah satunya hindari penggunaan produk yang dapat menyebabkan iritasi. Berikut ini beberapa cara yang dapat membantu mencegah klitoris sakit: [4]
- Hindari menggunakan pakaian dalam yang ketat
- Gunakan pakaian dalam yang terbuat dari katun
- Bersihkan area kemaluan dengan air saja
- Hindari penggunaan sabun berpewangi, deodoran, bubble bath, dan vaginal wipe
- Gunakan pelumas saat berhubungan seksual (namun hindari pelumas dengan aroma atau produk yang memberikan sensasi hangat atau dingin)
- Tempelkan kompres pada vulva untuk mengurangi nyeri dan gatal
- Hindari penggunaan pembalut atau tampon dengan aroma
- Hindari olahraga atau latihan yang menempatkan tekanan secara langsung pada bagian vulva misalnya bersepeda atau berkuda
- Lakukan sitz bath (terapi air hangat) kemudian lembabkan area dengan lapisan tipis petroleum jelly