Manfaat Menjemur Kasur dan Bantal Bagi Kesehatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Orang Indonesia sudah terbiasa menjemur bantal, kasur, dan barang-barang berbahan kain lainnya ketika matahari sedang bersinar terik. Sejak dulu, dipercaya bahwa sinar matahari bisa menghilangkan bakteri dan jamur yang ada dalam benda-benda ini.

Lalu, apakah kebiasaan ini hanya sekedar sesuatu yang dilakukan turun temurun atau memang ada manfaatnya secara ilmiah? Berikut manfaat menjemur kasur dan bantal bagi kesehatan yang telah terbukti secara medis:

Mengurangi Bakteri

Sinar matahari mengandung ultraviolet (UV) yang telah diketahui bisa mengurangi jumlah bakteri dalam berbagai penelitian. Salah satunya adalah yang dilakukan di Universitas Oregon, dimana mereka membandingkan dua ruangan. Satu ruangan dibiarkan terpapar cahaya matahari, sementara yang lainnya dibiarkan gelap.

Hasilnya, ruangan yang terpapar sinar matahari mengandung lebih sedikit kuman. Bahkan, studi tersebut menunjukkan bahwa ruangan yang terkena sinar hanya memiliki setengah dari jumlah bakteri yang bisa terus hidup dibandingkan dengan ruangan yang gelap. [3]

Hal ini menunjukkan bahwa jika jumlah kuman dii ruangan yang terpapar matahari tidak langsung saja bisa menurun, bayangkan kasur dan bantal yang dijemur langsung dibawah sinar matahari yang terik.

Menariknya lagi, bakteri yang mampu dihilangkan oleh sinar UV dari matahari adalah bakteri yang berkaitan dengan kulit manusia yang pasti terlepas saat tidur dan menempel di bantal, kasur, atau selimut.

Beberapa spesies bakteri, yang berhubungan dengan manusia, yang mati dibawah terik matahari adalah bakteri yang diketahui bisa menyebabkan gangguan pernafasan. [3]

Membasmi jamur

Penelitian lain mengenai manfaat sinar UV dari matahari dilakukan dengan menggunakan 52 kaus kaki yang mengandung jamur bekas digunakan oleh pasien yang menderita tinea pedis akibat infeksi jamur.

Sampel kaus kaki ini dipisah menjadi dua kelompok; kelompok A dijemur dibawah sinar matahari selama 3 hari berturut-turut sementara kelompok B tetap diletakkan di dalam ruangan. Setiap hari, menjelang sore, kultur jamur dari tiap-tiap sampel diambil untuk diperiksa.

Hasilnya, kaus kaki yang diletakkan dibawah sinar matahari mengalami lebih banyak penurunan kultur positif, yang artinya lebih banyak jamur yang mati karena terpapar sinar UV, bila dibandingkan dengan kaus kaki yang dibiarkan di dalam ruangan. [1]

Kasur dan bantal yang dipakai setiap hari rentan menjadi lembab karena keringat dan cairan-cairan lainnya. Kasur yang diletakkan langsung di lantai lebih berisiko mengalami kelembaban. Bila dibiarkan, jamur bisa berkembang biak disana dan menyebabkan penyakit.

Menjemur kasur, disamping juga menggunakan vacuum cleaner dan menyemprotkan disinfektan, bisa menjadi cara yang efektif untuk membasmi jamur di kasur dan bantal, serta juga mencegah perkembangbiakannya sebelum terlanjur banyak.

Sebagai disinfektan yang aman

Ada banyak bahan di rumah yang bisa dijadikan disinfektan, misalnya pemutih pakaian (bleach), cuka, atau baking soda. Tetapi, pemutih pakaian bisa berbahaya karena menyebabkan iritasi pada mata, mulut, paru-paru, serta kulit.

Cuka adalah bahan yang aman, tetapi aromanya membuat bahan ini tidak ideal untuk membersihkan kasur atau bantal. Maka para ahli menyebutkan bahwa sinar matahari bisa dijadikan pilihan disinfektan yang aman dan tidak meninggalkan bau pada kasur atau bantal.

Manfaat disinfeksi yang diberikan sinar matahari sangat berguna untuk digunakan di sekitar rumah. Jika ada barang yang bisa dijemur di luar, maka ia bisa dibersihkan oleh sinar matahari. Baju putih yang terkena noda bisa kembali putih dan bersih bila disemprot jus lemon atau cuka kemudian dijemur dibawah sinar matahari. [4]

Di negara-negara berkembang, sinar ultraviolet digunakan untuk memurnikan air agar bisa dikonsumsi oleh masyarakat luas dengan mudah.

Sinar matahari juga pernah digunakan untuk membersihkan rumah sakit dan membantu menyembuhkan tentara yang terluka. Saat ini, cara tersebut diadaptasi menggunakan robot serta lampu pintar yang memancarkan sinar UV untuk membersihkan ruangan dengan efektif. [2, 3, 4]

Bahkan, telah sangat lama diketahui bahwa sinar matahari adalah disinfektan serta bakterisida yang kuat. Pada tahun 1877, para peneliti menemukan bahwa air gula yang dibiarkan di tempat teduh akan perlahan menjadi keruh, menandakan adanya pertumbuhan bakteri, tetapi bila dibiarkan berada di bawah sinar matahari akan tetap jernih. [4]

Di tahun 1890, seorang mikrobiologis dari Jerman, Robert Koch menemukan bahwa sinar matahari bisa membunuh bakteri penyebab TBC. Kemudian, penelitian juga menunjukkan bahwa matahari bisa membunuh bakteri E. coli yang berada di air laut serta kolam pembuangan limbah.

Dengan semua manfaat yang bisa didapat dari sinar matahari ini, manfaatkan musim kemarau untuk menjemur kasur, bantal, dan barang-barang lain di rumah yang terbuat dari kain dan busa untuk menjaganya tetap bersih dan sehat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment