15 Manfaat Sayur Organik bagi Kesehatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Saat ini sedang tren di masyarakat mengenai sayuran organik. Sayuran organik mengacu pada proses penanaman dan perawatan tanpa menggunakan bantuan bahan-bahan kimia seperti pestisida dan pupuk. [1] Lantas, apa sebenarnya manfaat dari sayuran organik tersebut? 

1. Terhindar Risiko Masalah Kesehatan

Sayuran organik merupakan sayuran yang diproses tanpa menggunakan bahan-bahan kimia yang beracun. Dengan begitu, bahan-bahan tersebut tidak masuk ke tubuh manusia dan tidak menyebabkan permasalahan kesehatan. [2]

Sayuran organik ini menggunakan teknik alami dalam proses penanamannya, yaitu dengan menggunakan pupuk hijau demi mendapatkan tambahan zat hara pada tanah. Selain itu, juga terdapat rotasi tanaman sebagai cara efektif untuk mengendalikan hama dan penyakit. [2]

2. Tinggi Antioksidan

Sayuran organik memiliki antioksidan yang baik untuk tubuh. Beberapa penelitian menjelaskan bahwa efek antioksidan di tubuh lebih tinggi jika didapatkan dari makanan organik. [3]

Hal ini kemungkinan disebabkan karena tidak ada interaksi antara bahan kimia dengan vitamin, mineral, maupun senyawa organik lainnya. Maka vitamin, mineral, dan senyawa organik tersebut dapat bekerja untuk mencegah penyakit jantung, penuaan dini, masalah penglihatan, serta kerusakan kognitif. [3]

3. Meningkatkan Kesehatan Jantung Pada Hewan Ternak

Sayuran organik tidak hanya berpengaruh terhadap manusia, namun juga hewan ternak yang mengonsumsinya. Hewan ternak yang mengonsumsi makanan organik lebih tinggi kadar conjugated linoleic acid (CLA). [3]

CLA ini merupakan zat yang dapat menyehatkan jantung serta memberikan perindungan kardiovaskular. Selain itu, kadar CLA juga lebih tinggi pada hewan yang dilepaskan atau dibesarkan secara bebas. [3]

4. Tidak Berbahaya Bagi Petani 

Dalam proses penanaman sayuran konvensional, para petani menggunakan bahan kimia, seperti pestisida. Hal ini berarti bahwa petani tersebut sering terpapar bahan kimia. 

Paparan pestisida tersebut dapat menimbulkan efek dalam jangka pendek seperti mual, muntah, dan juga gejala yang mirip dengan flu. Lebih lanjut, efek panjang yang dapat terjadi adalah cacat lahir, kemandulan, kanker, hingga gangguan neurologis. [4]

5. Lebih Baik untuk Tanah

Pertanian konvensional memiliki sifat memiskinkan unsur hara yang ada di tanah. Padahal, unsur hara tersebut berguna untuk membantu dalam proses penanaman. [4]

Jika unsur hara pada tanah hilang, maka tanah menjadi tandus dan tentunya tidak dapat ditanami lagi. Selain itu, sayuran organik juga dapat membantu untuk menahan air tanah lebih banyak. [4]

6. Tinggi Antioksidan

Tanaman organik dinilai memiliki antioksidan dan mikronutrien seperti vitamin C dan zat besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman konvensional. Bahkan tanaman organik memiliki antioksidan 69 persen lebih tinggi. [5,6]

Sebuah penelitian menjelaskan bahwa mengonsumsi buah dan sayuran organik dapat memberikan ekstra antioksidan untuk tubuh. Antioksidan tersebut juga sebanding dengan mengonsumsi 1-2 porsi ekstra buah dan sayuran yang biasa setiap harinya. [6]

7. Kadar Nitrat yang Lebih Rendah

Sayuran organik memiliki kadar nitrat yang lebih rendah dibandingkan sayuran konvensional. Tingkat rendah nitrat tersebut bisa mencapai 30 persen. [6,7]

Seperti yang kita ketahui, nitrat yang tinggi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker. Selain itu, pada bayi akan memengaruhi kemampuan tubuh untuk membawa oksigen. Kondisi ini disebut dengan methemoglobinemia. [8]

8. Rasa yang Lebih Enak

Beberapa orang menganggap bahwa makanan organik memiliki rasa yang lebih enak dibandingkan dengan makanan non-organik. Hal ini dikaitkan dengan proses penanamannya, dimana tanaman organik tumbuh lebih lambat dibandingkan tanaman non-organik. [9]

9. Bebas GMO

Genetically Modified Organisms (GMO) atau rekayasa genetika merupakan hal yang terjadi saat ini. Rekayasa ini juga terjadi pada tanaman sehingga tanaman tersebut dapat tahan terhadap pestisida. [1]

Tentunya rekayasa ini tidak dapat terjadi di alam maupun perkawinan silang biasanya. Butuh ahli dalam melakukan hal tersebut. [1]

10. Bebas Racun

Sayuran organik merupakan sayuran yang tidak menggunakan bahan kimia berbahaya untuk mengusir hama serta penyakit. Hal ini menguntungkan bagi konsumen karena konsumen mengonsumsi sayuran yang bebas dari racun. [2]

11. Mengonsumsi Makanan Segar

Tanaman organik merupakan tanaman yang memiliki standar produksi yang sangat ketat. Selain itu, biasanya sayuran organik di jual di dekat lokasi produksinya. 

Hal ini ditujukan untuk menjaga kesegaran dari sayuran, terlebih sayuran tersebut tidak menggunakan bahan pengawet. [2]

12. Mengurangi Kemungkinan Penyakit yang Ditularkan Melalui Makanan

Terdapat beberapa kasus bahwa makanan dapat menularkan penyakit. Hal ini disebabkan karena makanan tersebut diberikan obat-obatan selama proses perawatannya. Cara yang tepat untuk mencegah penularan penyakit dari makanan adalah dengan mengonsumsi makanan organik. [2]

13. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Beberapa waktu belakangan, para ilmuwan berusaha untuk memodifikasi genetika sebuah tanaman. Seperti contohnya membuat tomat enam kali lebih besar. 

Hal itu mungkin saja terjadi, dan merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan masalah kelaparan di dunia. Namun, modifikasi genetika ini masih baru sehingga belum diketahui efek sampingnya. [3]

Walaupun begitu, dalam pengujian pada hewan, hewan yang mengonsumsi makanan yang dimodifikasi mengalami penurunan dalam sistem kekebalannya. Lebih lanjut, terjadi peningkatan angka kematian, disfungsi seksual, kanker, dan kepekaan terhadap alergen. [3]

14. Tidak Menggunakan Lumpur Limbah

Lumpur limbah merupakan produk dari pengolahan air limbah yang biasanya mengandung banyak bahaya. Produk tersebut dialirkan ke saluran pembuangan dan air yang berada di saluran pembuangan tersebut diaplikasikan ke lahan pertanian. 

Lumpur tersebut memang sudah diolah terlebih dahulu, namun sering kali masih terdapat senyawa beracun, bahan nano, serta patogen yang berbahaya. Jika dialirkan ke lahan pertanian, maka produk pertanian akan menggunakannya dan tentu kita akan mengonsumsi zat tersebut. [10]

Hal ini tidak akan terjadi ketika Anda mengonsumsi makanan organik. Dengan begitu, Anda tidak mengonsumsi zat-zat hasil olahan tersebut. [10]

15.Melindungi Serangga Penyerbuk

Pertanian organik merupakan pertanian yang dapat melindungi lebah, serangga penyerbuk, serta satwa liar dari bahan kimia beracun. Hal ini karena pada pertanian konvensional, lebah terancam keberadaannya efek dari penggunaan pestisida sintetis. [10]

Tips Mengonsumsi Sayuran Organik

Sayuran dan makanan organik lainnya identik lebih mahal dibandingkan dengan harga makanan non organik. Ada beberapa tips yang dapat Anda terapkan untuk tetap mengonsumsi makanan organik dengan menekan biaya, yaitu: [11]

  1. Beli dalam jumlah banyak 
  2. Buat rencana makanan dalam seminggu sesuai dengan penawaran di toko makanan organik. 
  3. Bandingkan harga makanan organik segar, beku, kering, dan kalengan. Pilih yang paling terjangkau, dan rasanya akan tetap enak jika disajikan dengan benar. 
  4. Bergabung dengan koperasi makanan organik. 
  5. Tanam sayuran organik sendiri. 
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment