Storytelling atau mendongeng menurut National Storytelling Network (NSN) merupakan suatu seni interaktif menggunakan kata-kata dan tindakan untuk mengungkapkan suatu kisah atau gambaran sebuah cerita hingga membuat pendengarnya menjadi berimajinasi [1].
Storytelling ini tidak sama dengan membaca buku bergambar karena penggambaran ceritanya dilakukan dengan suara dan tindakan seperti kontak mata [1].
Storytelling ini diketahui sangat bermanfaat khususnya bagi anak anak. Adapun manfaat storytelling antara lain [2, 3]:
Daftar isi
- 1. Storytelling Dapat Membantu Seseorang Lebih Memahami Budaya
- 2. Storytelling Dapat Memberikan Wawasan Tradisi
- 3. Storytelling Dapat Meningkatkan Kemauan Mengekspresikan Diri
- 4. Storytelling Dapat Memperluas Kosakata Baru
- 5. Storytelling Dapat Meningkatkan Kreatifitas dan Imajinasi Anak
- 6. Storytelling Dapat Membantu Mengembangkan Rasa Empati
- 7. Storytelling Dapat Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan Dan Fokus
- 8. Storytelling Dapat Mengasah Kesabaran Dan Pemahaman
- 9. Storytelling Dapat Memberikan Relaksasi
- 10. Storytelling Dapat Membantu Meningkatkan Kemampuan Mengingat
- Tips Storytelling
1. Storytelling Dapat Membantu Seseorang Lebih Memahami Budaya
Cerita yang beragam yang disampaikan melalui storytelling umumnya juga berasal atau memuat beragam budaya yang berbeda beda.
Jika seseorang mendengarkan banyak cerita dari budaya yang beragam maka mereka secara otomatis mulai mengenal beragam budaya.
Dengan storytelling, seseorang dapat terbantu memahami akar budayanya sendiri dan bahkan juga mengenal budaya lain.
Bahkan seseorang kemudian dapat juga mulai mengetahui persamaan atau perbedaan budaya negaranya dengan negara lain di seluruh dunia.
Cerita yang disampaikan melalui storytelling dapat memberikan benang merah yang membantu menyatukan budaya dan menjembatani kesenjangan budaya.
2. Storytelling Dapat Memberikan Wawasan Tradisi
Nilai-nilai tradisi dalam masyarakat umumnya juga banyak ditemukan dalam berbagai jenis cerita yang disampaikan melalui metode storytelling.
Dengan metode storytelling, seseorang akan dapat mengetahui berbagai nilai-nilai tradisi yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, anak-anak dapat mengetahui wawasan tradisi dari lelulurnya sekalipun tidak pernah hidup pada jaman tersebut.
3. Storytelling Dapat Meningkatkan Kemauan Mengekspresikan Diri
Orang tua yang melakukan Storytelling dengan anak diketahui dapat meningkatkan kemauan anak untuk mengekspresikan diri dan mengkomunikasikan pikiran dan perasaannya.
Hal ini dapat terjadi jika orang tua menstimulasi anak untuk berbicara terkait plot dan karakter dalam cerita yang telah disampaikan.
Dengan demikian, anak akan dapat membagikan pikiran dan pandangannya tentang masing-masing karakter dalam cerita. Tidak hanya itu, kemungkinan anak juga dapat memperlihatkan rasa suka atau tidak suka pada karakter tokoh dalam cerita.
4. Storytelling Dapat Memperluas Kosakata Baru
Dengan mendengar banyak kosakata melalui storytelling, seseorang dapat menambah dan memperluas kosakata yang dimilikinya.
Untuk anak-anak sendiri jika menemui kosakata baru umumnya akan meminta penjelasan pada orang yang lebih dewasa. Dengan demikian, rasa keingintahuan dan keaktifan anak juga akan meningkat. Oleh karena itu, orang dewasa harus pandai mendorong anak untuk memunculkan pertanyaan-pertanyaan tersebut.
5. Storytelling Dapat Meningkatkan Kreatifitas dan Imajinasi Anak
Penggambaran cerita dengan menggunakan metode storytelling ini anak-anak dapat dipicu untuk menggambarkan larat, karakter dan cerita dalam pikirannya.
Dengan kata lain, daya imajinasi anak-anak dapat dipicu dengan storytelling ini. Selain itu, anak-anak bahkan juga dapat membangun dunia ceritanya sendiri dalam pikirannya. Hal ini menandakan daya kreatifitas anak pun juga dapat meningkat.
6. Storytelling Dapat Membantu Mengembangkan Rasa Empati
Umumnya, storytelling akan membuat seseorang khususnya anak-anak terdorong untuk menempatkan dirinya pada posisi protagonis cerita.
Dengan demikian, storytelling secara tidak langsung dapat membantu orang tua untuk mengembangkan rasa empati anaknya.
Kemudian, orang tua dapat memberikan pemahaman yang baik pada anaknya berdasarkan tindakan dan reaksi yang diperlihatkan oleh anaknya tersebut.
Hasil positif yang diharapkan adalah anak akan memiliki empati bahkan pada orang, tempat atau situasi baru.
7. Storytelling Dapat Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan Dan Fokus
Storytelling dengan alur cerita yang menarik perhatian umumnya akan membuat seseorang menjadi tertarik untuk lebih fokus mendengarkan.
Keterampilan fokus dan mendengarkan anak akan dikembangkan karena anak didorong untuk berkonsentrasi pada apa yang dikatakan storyteller.
Dengan demikian, kemampuan fokus dan mendengarnya lama-kelamaan akan terus diasah dan diharapkan dapat berkembang menjadi lebih baik lagi kemudian.
8. Storytelling Dapat Mengasah Kesabaran Dan Pemahaman
Dengan storytelling, seseorang atau khususnya anak-anak akan cenderung membiarkan storyteller untuk berbicara menyampaikan cerita yang ingin didengarkan olehnya.
Selama proses mendengarkan itu, secara tidak langsung anak-anak telah belajar menjadi lebih bersabar dalam mengikuti setiap alur cerita yang disampaikan.
Selain itu, anak-anak juga akan mulai dapat memahami bahwa setiap orang memiliki cara penafsiran yang berbeda-beda, dan tidak selalu sama dengan pemikirannya.
9. Storytelling Dapat Memberikan Relaksasi
Untuk cerita-cerita tertentu, storytelling bahkan dapat dijadikan sebagai salah satu cara seseorang untuk relaksasi.
Dengan demikian, ketika atau setelah storytelling dilakukan, perasaan seseorang dapat menjadi lebih rileks.
10. Storytelling Dapat Membantu Meningkatkan Kemampuan Mengingat
Setelah storytelling dilakukan, anak-anak mungkin dapat didorong untuk menceritakan kembali apa-apa saja yang telah didengarnya. Dengan demikian, kemampuan mengingat anak akan dapat diasah.
Tips Storytelling
Tips dalam melakukan storytelling akan mencakup beberapa hal yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu teknik pertunjukan dan keterampilan kinerja [2]:
Teknik Pertunjukan
Tips berupa teknik pertunjukan yang sebaiknya dilakukan sebelum storytelling akan mencakup dua hal utama yaitu [2]:
1. Bercerita Bisa Memikat Penonton
Latihan dengan dengan teknik yang benar dapat membuat storyteller dapat memikat penonton ketika menyampaikan cerita.
2. Mengingat Dan Menceritakan Kembali Plot
Mengingat dan menceritakan kembali plot cerita sebelum melakukan storytelling dapat dilakukan dengan tahapan [2]:
- Gunakan kerangka cerita untuk membantu mengingat peristiwa-peristiwa penting
- Pikirkan plot sebagai film atau rangkaian gambar yang terhubung
- Ceritakan pada diri sendiri dengan kata-kata sendiri sebagai bentuk latihan mengingat
- Buat versi cerita sendiri (adaptasi dan improvisasi) juga dapat dilakukan jika dibutuhkan
- Menceritakannya kembali berkali-kali hingga terasa seperti sebuah cerita
Keterampilan Kinerja
Tips untuk storyteller agar storytellingnya berhasil atau menarik perhatian pendengar maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini [2]:
- Variasikan volume, nada, dan tempo suara yang wakili setiap suasana cerita
- Pastikan untuk mengucapkan dengan jelas namun tidak berlebihan
- Gunakan wajah, tubuh, dan gerak tubuh seolah ikut berbicara
- Buat tubuh dan wajah merespons cerita
- Memiliki fokus yang jelas
- Pastikan untuk selalu menjaga konsentrasi
- Pertahankan kontak mata yang menarik dengan audiens
- Ciptakan kehadiran yang karismatik hingga pendengar percaya
- Gunakan suara karakter yang berbeda mungkin dapat dilakukan untuk semakin membuat menarik dialog cerita
- Gunakan ruang pertunjukkan dengan maksimal
- Perhatikan pengaturan waktu
- Berikan ciri khas yang berbeda dengan narrator lainnya
- Gunakan keheningan dan jeda untuk menambahkan efek dramatis