Penyebab dan Manfaat Anak Suka Berbicara Sendiri

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Banyak anak suka berbicara sendiri (atau dengan penonton imajinasi) dalam kehidupan sehari-hari. Jika hal ini terjadi dengan konstan, apakah orang tua harus khawatir? [2]

Menurut psikolog anak, kondisi anak suka berbicara sendiri dengan kencang tergolong umum terjadi. Kondisi ini seharusnya tidak dihakimi atau di nilai jelek. Kondisi berbicara sendiri terjadi diantara usia anak tiga sampai lima tahun, namun dapat bertahan hingga jangka panjang. [2]

Penyebab Anak Suka Berbicara Sendiri

“Anak-anak sedang dalam tahap mengeksplorasi dunia dan berlatih bahasa, kurang lebih sama seperti anak-anak belajar berjalan” kata Ester Cole, seorang psikolog Toronto. “Bicara sendiri merupakan peran permainannya. Anak-anak sedang mengeksplor relasinya dan menjaga diri mereka saat mereka melakukan hal-hal tertentu.”. [2]

Anda mungkin menemukan anak anda berbicara sendiri saat mereka menggunakan sepatu, menarasikan pengalamnya hari itu, atau memproyeksi perasaaannya ke boneka sebelum tidur. [2]

“Anak-anak mungkin berkata kepada bonekanya, ‘Jangan takut gelap. Tidak apa-apa! Aku akan memelukmu,'” kata Cole. “Mereka mencoba menirukan sesuatu yang dikatakan oleh orang tuanya kepada mereka.”. [2]

Studi 2018 oleh Day menunjukan bahwa seorang anak berbicara sendiri saat orang tua mereka terlalu mengarahkan dan sensitif dalam memberikan instruksi saat bermain. Cole juga mengatakan bahwa bicara sendiri pada anak juga membantu membentuk kepribadian seorang anak. [2]

Kapan Anak Suka Berbicara Sendiri

Ada 3 situasi umum dimana anak-anak mungkin bicara sendiri, antara lain [1] :

  • Sebelum mereka melakukan sesuatu
  • Saat mereka sedang melakukan sesuatu
  • Setelah mereka melakukan sesuatu

Situasi ini adalah seperti analisis kecil yang anak tersebut lakukan, seperti sebuah rencana dalam bermain. Saat anak tersebut bermain atau melakukan pekerjaan tertentu, anak mungkin akan bicara terhadap dirinya sendiri. [1]

Berbicara sendiri pada anak sangat baik untuk kesehatan mental. Hal ini tidak hanya disebabkan karena berbicara sendiri dapat menjaga keaktifan neuron, namun juga disebabkan karena anak menjadi terhibur dengan hal-hal yang menurutnya penting. [1]

Oleh sebab itu, saat orang tua menemukan anaknya berbicara sendiri saat melakukan suatu aktivitas, dapat disimpulkan bahwa anak tersebut sedang menjadi solusi pada sebuah masalah. [1]

Baik atau Buruk Anak Suka Berbicara Sendiri?

Berbicara sendiri pada anak-anak berhubungan dengan perkembangan kognitifnya. Studi menunjukan bahwa berbicara sendiri adalah bentuk komunikasi dari anak kepada dunia imajinasinya. [3]

Lawan bicara mereka dalam dunia khayalnya mungkin merupakan orang yang sama di dunia nyata, namun umumnya anak yang berbicara sendiri memerankan peran yang berbeda dari dirinya. Pada peran ini, anak tersebut mungkin menirukan apa yang orang lain lakukan menurut apa yang dia lihat. Mainan juga dapat memerankan karakter penting. [3]

Berbicara sendiri merupakan cara anak-anak untuk mengekspresikan perasaan terdalamnya. Hal ini juga membantu anak untuk semakin dekat dengan lingkungan, membawa diri anak tersebut menjadi lebih baik dalam berbahasa. [3]

Tidak seperti orang dewasa, berbicara sendiri pada anak lebih terlihat jelas dengan suara yang keras. Anak-anak terkadang lupa situasi sekitar dan mereka seakan berpindah ke dunia imajinasinya sendiri. [3]

Mereka mungkin mempertanyakan dirinya sendiri atau mainannya serta menggunakan bahasa tubuh. Perbincangan tersebut dapat mendemonstrasikan contoh dari percakapan pribadinya. Hal ini disebut jika pidato egosentris. [3]

Para ahli mengatakan bahwa anda tidak boleh melarang anak untuk berbicara sendiri, karena berbicara sendiri dapat membantu perkembangan emosional dan intelektual mereka. “Bermain dan belajar secara bersamaan,” kata Cole. [2]

Meskipun telah dilaporkan bahwa anak yang suka berbicara sendiri dapat mengidap masalah perilaku tertentu, seperti masalah kurangnya atensi hingga menyebabkan anak menjadi hiperaktif, berbicara sendiri belum tentu merupakan hal yang perlu dikhawatirkan. [2]

Anak-anak akan tumbuh dan membuang kebiasaan berbicara sendiri. Cole bertaka, ketika pesan dan perasaan mereka dapat diterima di lingkungan sekolah atau masyarakat, mereka akan belajar dan mengobservasi dunia dengan lebih diam dan menunggu saat yang tepat untuk berbicara. [2]

Namun, jika seorang anak seketika lebih sering berbicara sendiri daripada biasanya, hal ini dapat terjadi karena trauma, seperti adanya peliharaan dirumah yang meninggal atau anak terisolasi dari grup bermainnya. Pada kondisi yang demikian, anda mungkin dapat berbicara kepada dokter atau psikolog mengenai anak anda. [2]

Dokter dapat mencoba mencari tahu apa yang dirasakan anak tersebut atau mungkin mencari tahu perasaan anak dari orang yang merawatnya. [2]

Manfaat Anak Suka Berbicara Sendiri

“Berbicara terhadap diri sendiri dapat digunakan seorang anak sebagai pengaturan strategi motivasi, pikiran, dan emos anak,” kata Kimberly Day, seorang peneliti topik berbicara sendiri dan asisten profesor psikologi di University of West Florida. [2]

Studinya mengenai berbicara sendiri pada anak batita dan TK menyatakan bahwa anak yang berbicara sendiri dnegan dirinya menunjukan pengaturan kebiasaan dan emosi yang lebih baik pada situasi dan aktivitas yang sulit. [2]

Penelitian serupa oleh psikolog Rusia, Lev Vygotsky, yang juga mempelajari topik berbicara sendiri pada awal abad ke-20, menyatakan bahwa berbicara dengan diri sendiri merupakan transisi antara percakapan sosial dan percakapan diri sendiri. [2]

Adam Winsler, seorang profesor di George Mason University di Virginia, juga menyatakan bahwa anak berusia 5 tahun menunjukan tindakan motorik yang lebih bagus saat mereka berbicara dengan kencang terhadap dirinya sendiri daripada saat mereka diam. [2]

Beberapa manfaat anak suka berbicara sendiri adalah [1] :

  • Menstimulasi diri sendiri, sehingga anak belajar untuk menyelesaikan situasi yang dapat bermanfaat dikehidupannya kelak.
  • Membantu mengembangkan diri menjadi seseorang yang lebih komunikatif.
  • Membantu mengembangkan kemampuan berbahasa anak.
  • Membantu anak dalam membedakan beberapa hal di sekitarnya.
  • Membantu mengorganisasi pikirnan anak dengan cara yang logis.
  • Mengarahkan anak untuk mencapai tujuannya.
  • Meningkatkan kemampuan bahasanya sembari menstimulasi kapasitas belajarnya.
  • Mengenal diri sendiri lebih jauh.

Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa berbicara dengan diri sendiri bermanfaat bagi anak. Beberapa keuntungan lain yang dapat anda perhatikan adalah [3] :

  • Kecerdasan merupakan faktor yang paling signifikan dalam perkembangan anak. Seorang anak yang lebih sering berbicara sendiri memiliki kecerdasan yang lebih daripada anak yang tidak melakukannya.
  • Saat seorang anak berbicara sendiri, ia sebenarnya sedang menunjukkan kepada orang disekitarnya mengenai konsep yang telah ia pelajari. Hal ini akan menyadarkan orang tua bahwa anak tersebut sedang berkembang.
  • Berbicara sendiri juga menunjukan bahwa diri anak tersebut tidak terlalu berubah-ubah atau bimbang. Pada kondisi yang sebaliknya, seorang anak yang jarang berbicara sendiri mungkin memerlukan bimbingan untuk mengutarakan keinginannya.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment