Daftar isi
Apa Itu Marasmus?
Marasmus adalah bentuk malnutrisi yang tergolong parah akibat kehilangan lemak secara kronis, otot, hingga jaringan lainnya pada tubuh seseorang. [1]
Terjadinya malnutrisi dikarenakan tubuh Anda tidak mendapatkan cukup protein dan kalori. Kekurangan nutrisi ini dapat dilihat dari seseorang yang kekurangan vitamin tertentu hingga kelaparan total. [1]
Marasmus adalah salah satu bentuk protein-energy malnutrition (PEM) paling serius yang ada di dunia. [1]
Marasmus merupakan permasalahan yang serius dan sangat umum terjadi pada anak-anak yang berada di wilayah tertentu, seperti Afrika, Amerika Latin, dan Asia Selatan. [1]
Sebab, di wilayah ini ditemukan kemiskinan bersama dengan pasokan makanan yang tidak memadai dan air yang telah terkontaminasi sangat lazim. [1]
Air yang telah terkontaminasi kemungkinan akan mengandung bakteri dan parasit yang masuk ke dalam tubuh ketika air tersebut dikonsumsi dan menyebabkan infeksi yang mempersulit kondisi seseorang yang tinggal disana. [1]
Gejala marasmus sangat bervariasi, tergantung dari seberapa parah dan apakah berkaitan dengan infeksi dan kondisi lainnya di masa yang akan datang. [1]
Tetapi, gejala marasmus yang umum terjadi seperti diare kronis, pusing, kelelahan, dan kehilangan berat badan secara cepat. [1]
Jika penyakit disebabkan hanya karena nutrisi yang buruk, maka perubahan pola makan akan cukup untuk memperbaiki permasalahan dan menghindari penyakit untuk kambuh. [1]
Marasmus yang berkaitan dengan penyakit mendasar lainnya akan membutuhkan perawatan tambahan yang dibutuhkan. [1]
Perbedaan Marasmus dan Kwashiorkor
Sama halnya seperti marasmus, kwashiorkor adalah jenis malnutrisi yang terjadi akibat kekurangan protein. Biasanya terjadi pada anak-anak yang menyapih ASI, sementara marasmus berkembang pada bayi. [2]
Jika pola makan Anda memiliki banyak karbohidrat dan sedikit protein, Anda kemungkinan bisa mengembangkan kwashiorkor. [2]
Hal ini bukan kekhawatiran bagi kebanyakan orang yang tinggal di negara berkembang dan hanya terjadi pada kasus malnutrisi yang parah. [2]
Berikut ini terdapat gejala utama dari kwashiorkor, antara lain [2]:
- Edema atau pembengkakan, terjadi karena penahanan cairan dalam tubuh seseorang
- Wajah bulat, bengkak, atau bengkak
- Perut buncit
- Penyakit kulit, kuku, dan rambut
- Retak atau nyeri di sudut bibir
- Pertumbuhan terhambat
- Energi rendah dan merasa lesu
Dokter dapat membedakan kwashiorkor dari marasmus dengan melihat keberadaan edema atau pembengkakan. Tetapi, beberapa anak dapat memperlihatkan kedua gejala. Hal ini disebut marasmic kwashiorkor. [2]
Gejala Marasmus
Gejala utama dari marasmus yaitu mengalami kekurangan berat badan. Anak-anak dengan kondisi ini akan kehilang banyak massa otot dan lemak subkutan. [3]
Lemak subkutan adalah bagian dari lemak yang hanya berada di bawah kulit. Kulit kering dan rambut rapuh juga termasuk dalam gejala marasmus. [3]
Pada anak-anak dengan marasmus, biasanya mereka akan mengalami kondisi di bawah ini, antara lain [3]:
- Diare kronis
- Infeksi pernapasan
- Cacat intelektual
- Pertumbuhan terhambat
Anak yang mengalami gizi buruk parah akan terlihat lebih tua dan memiliki sedikit energi atau semangat untuk apapun. Marasmus bisa juga membuat anak-anak menjadi pemarah dan mudah tersinggung. [3]
Tetapi, hal tersebut biasanya sering terjadi juga pada gejala kwashiorkor. [3]
Penyebab Marasmus
Terdapat beberapa penyebab terjadinya marasmus, antara lain [4]:
- Tidak mendapatkan nutrisi yang cukup atau mendapatkan sedikit makanan saja
- Mengonsumsi nutrisi yang salah atau terlalu banyak mengonsumsi satu nutrisi atau tidak terpenuhi nutrisi lainnya
- Memiliki kondisi kesehatan yang membuat seseorang menjadi kesulitan dalam meresap atau memproses nutrisi secara benar
Orang yang sudah tua dan hidup sendirian hingga membuat mereka kesulitan mempersiapkan makanan serta mengurus diri mereka sendiri bisa berisiko mengalami marasmus. [4]
Terkadang marasmus bisa berdampak pada orang tua yang tidak memakan makanan sehat dalam beberapa bulan bahkan tahun. [4]
Ketika mengonsumsi nutrisi yang salah dan memiliki kondisi kesehatan hingga dapat membuat seseorang terkena marasmus, jika seseorang terkena salah satunya tidak akan menyebabkan marasmus, selama kalori masih tersedia. [4]
Jika seseorang tinggal di tempat yang persediaan makanannya langka, maka menyusui bayi selama mungkin dapat membantu dalam mengurangi risiko kekurangan gizi. [4]
Namun, jika menyusui bayi berlanjut lebih lama hingga lebih dari 6 bulan tanpa mendapatkan makanan padat, maka risiko bayi terkena marasmus akan meningkat, terutama jika ibunya pun kekurangan gizi. [4]
Komplikasi Marasmus
Komplikasi yang berkaitan dengan marasmus atau malnutrisi termasuk serius pada bayi dan anak-anak. Kekurangan nutrisi yang tepat dapat menyebabkan seorang anak mengalami keterlambatan perkembangan fisik dan mental. [1]
Beberapa komplikasi akibat marasmus tidak segera ditangani bisa sangat serius, antara lain [1]:
- Masalah pertumbuhan anak
- Deformitas dan kerusakan sendi
- Kehilangan tenaga
- Kehilangan penglihatan dan kebutaan
- Gagal atau disfungsi organ
- Tidak sadar dan koma
Pengobatan Marasmus
Terdapat beberapa pengobatan untuk menangani marasmus, antara lain [2]:
- Resusitasi: Langkah yang melihatkan rehidrasi. Dilakukan dengan cara menyuntikkan larutan rehidrasi ke dalam pembuluh darah atau diberikan secara oral. Selain itu, kemungkinan akan diberikan antibiotik dan obat-obatan agar bisa mengobati infeksi atau penyakit yang mendasari
- Stabilisasi: Pengobatan yang melibatkan pemberian makan secara bertahap agar bisa meningkatkan kadar nutrisi dalam tubuh pasien. Dokter akan memberikan susu atau susu formula yang dicampir dengan air. Pasien juga akan menerima larutan rehidrasi yang mengandung elektrolit, asam amino, glukosa, vitamin, dan mineral melalui mulut atau melalui vena
- Rehabilitasi gizi dan menindak lanjut pengobatan lainnya: Pengobatan yang dilakukan dengan melibatkan peningkatan asupan nutrisi melalui deit yang kaya akan protein dan energi. Nutrisi tersebut akan membantu tubuh untuk memperbaiki tubuh dan tumbuh secara normal. Pengobatan ini juga bisa membantu untuk mengembalikan berat badan dan tinggi badan yang optimal seiring berjalannya waktu.
Pencegahan Marasmus
Cara terbaik untuk mencegah terjadinya marasmus yaitu dengan memiliki asupan kalori dan protein secara cukup, sebaiknya dari makanan yang sehat dan seimbang. [4]
Makanan yang kaya akan protein seperti susu skim, ikan, telur, kacang-kacangan. Sementara sayur-sayuran dan buah-buahan menyediakan nutrisi lainnya dan mineral, sehingga bisa membantu Anda dalam menghindari kekurangan vitamin. [4]