5 Cara Mengajarkan Bersosialisasi untuk Anak Autisme

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Anak dengan spektrum autistik sering kali mengalami kesulitan dalam bersosialisasi, baik dengan teman sebaya maupun lingkungan sekitar. Dalam artikel ini, kami rangkumkan cara mengajarkan bersosialisasi untuk anak autisme. [1]

Artikel ini akan sangat bermanfaat membantu Anda meningkatkan kualitas kehidupan sosial anak dengan autisme. Meski membutuhkan energi ekstra, tetapi anak autisme bukan tidak mungkin menjadi mandiri secara sosial. [2]

Anak autisme mempunyai hal unik dalam dirinya sendiri. Oleh karena itu, cara mengajarkan bersosialisasi untuk anak autisme pun harus disesuaikan dengan keunikan tiap anak. [1, 2]

Memiliki anak dengan keunikan autistik tentu menjadi tantangan dan berkah tersendiri bagi para orang tua. Bagaimanapun, memang masih menjadi kesulitan dalam menemukan penanganan tepat dan telah teruji dalam mengatasi autisme. [3, 4]

Oleh karena itu, orang tua atau wali harus dibekali pengetahuan yang cukup bahwa melatih kemampuan komunikasi sangatlah penting bagi anak autis. Para peneliti berpendapat hal ini sangat bergantung pada cara mendidik anak autis di rumah. [3]

Manfaat Relasi Sosial bagi Anak Autisme

Sebelum menerapkan cara mengajarkan bersosialisasi untuk anak autisme, Anda perlu mengetahui seberapa penting relasi sosial bagi anak autisme. [1]

Para ahli telah menyebut bahwa autisme tidak sama dengan gangguan mental. Tiap anak dengan kecenderungan autistik mungkin menunjukkan pola interaksi dan spektrum yang berbeda. [1, 5]

Pada dasarnya spektrum tersebut meliputi masalah komunikasi dan hubungan sosial. Anak autisme tampak seolah tidak suka berinteraksi. Namun, kenyataan yang sebenarnya terjadi adalah mereka tidak tahu bagaimana melakukannya. [4, 5, 6]

Hal tersebut dikarenakan cara  anak autisme berkomunikasi berbeda. Mereka merespons hal di sekitarnya dengan bahasa yang lain. [2]

Anak autisme mungkin justru memiliki kepekaan emosi lebih dibanding orang pada umumnya. Namun, mereka menemukan kesulitan dalam mengekspresikan emosi tersebut. [2 ,6]

Di situlah pentingnya cara mengajarkan bersosialisasi untuk anak autisme diterapkan orang tua dengan tepat. Anda perlu menunjukkan bagaimana sebaiknya emosi diekspresikan, bagaimana seharusnya orang lain diperlakukan, dan lain-lain. Semua itu, agar anak dapat mandiri secara sosial. [6]

Mandiri secara sosial sangat penting bagi semua orang, tak terkecuali mereka yang didiagnosa autisme. Penanganan dini berguna agar anak autisme dapat memaksimalkan fungsi tubuh dan dirinya bagi masa depannya sendiri. [6]

Memiliki kualitas kehidupan sosial yang baik akan membantu anak Anda meningkatkan kemampuan dan kepekaan diri. Anak autisme akan terstimulus untuk memiliki kesadaran relasi dengan orang lain, melakukan aktivitas yang “bertujuan”, mandiri dalam mengurus kebutuhannya, dan berbagai manfaat lain. [5]

Cara Mengajarkan Bersosialisasi untuk Anak Autisme

  • Ajari anak Berkomunikasi dengan Anggota Leluarga

Cara mengajari anak autisme bersosialisasi paling baik dimulai dari cara berkomunikasi dengan anak autisme di rumah. Sebagai orang tua atau wali Anda perlu memperhatikan bahwa seluruh anggota keluarga memiliki pemahaman yang sama terhadap kondisi anak. Sebab anggota keluarga menempati intensitas interaksi yang paling banyak. [7]

Di rumah Anda dan anggota keluarga bisa berperan sebagai “contoh ideal” bagi anak. Tentu saja semua membutuhkan energi dan kesabaran ekstra. [7]

Anda bisa memulai dengan mengajari anak mengekspresikan perasaan sayang kepada orang tua, adik, kakak, kakek, nenek, dan hewan peliharaan. [7]

  • Melakukan Permainan yang Imajinatif

Model terapi bermain adalah salah satu cara mengajarkan bersosialisasi untuk anak autisme. Terapi bermain ini bisa ditunjang dengan berbagai benda untuk dimainkan. [8, 9]

Anak-anak yang tumbuh tanpa spektrum bawaan biasanya sangat imajinatif. Anak bisa bermain dengan mainan dengan membayangkan skenario dan memerankannya. [8]

Anak-anak dengan autisme tidak. Anak dengan autisme harus diajari cara bermain seperti ini. Tujuannya adalah agar mereka memahami konsep imajinasi dengan cukup baik. [8]

Imajinasi ini akan membantu anak menyusun relasi antarfigur yang hadir dalam skenarionya. Lambat laun anak akan terstimulus untuk memahami hubungan dirinya dan orang lain melalui skenario tersebut. [8, 9]

Anda bisa berperan sebagai pembimbing yang mengarahkan imajinasi dan memperagakannya. Pelahan Anda juga bisa memasukkan hal-hal seputar etika, budi pekerti, dan lain-lain sebagai bagian skenario permainan. [8, 9]

  • Bermain dengan Permainan Sesuai Potensi Sensoriknya

Anak-anak dengan autisme mungkin juga mengalami kesulitan dengan pemrosesan sensorik. Ini berarti mereka mungkin mengalami kesulitan memproses pemandangan, suara, bau, tekstur, atau apa pun yang merangsang panca indra. [10]

Oleh karena itu, Anda juga perlu menyesuaikan jenis mainan yang sering digunakan anak. Ini akan menjadi salah satu cara mengajarkan bersosialisasi untuk anak autisme yang cukup efektif. [9]

Sebab untuk anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD), bermain memberikan masukan sensorik yang penting, yang berarti keterlibatan dengan panca indera. [10]

Anda perlu bereksplorasi  dengan jenis mainan. Apakah itu jenis robot yang berbicara, mainan yang mengeluarkan gerakan cepat atau lambat, atau jenis mainan yang memiliki tekstur tertentu. [10]

Permainan ini bisa melatih keseimbangan sensornya. Anak-anak autis berkesempatan untuk terhubung dengan teman sebaya (keterampilan sosial), melatih keterampilan motorik, dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitar mereka. [9, 10]

  • Latihan Anak Bercerit Ulang

Anda bisa memulai cara mengajarkan bersosialisasi untuk anak autisme dengan bercerita. Anak autisme yang memiliki masalah komunikasi verbal perlu dipancing bahkan didikte untuk berbicara. [8]

Latihan bercerita ulang bisa Anda mulai dengan Anda bercerita terlebih dulu lalu memberi anak waktu untuk mengulang narasi semirip mungkin. Anda bisa memulai dengan satu kalimat dan anak bisa menirukannya. [8]

Anda juga bisa memancing narasi dengan video. Di akhir video, tuntun anak untuk mengulang cerita yang telah ditontonnya. Lambat laun arahkan dia untuk dapat bercerita sendiri. [8]

Hal ini tentu sebuah pilihan cara melatih anak autis berbicara. Anda bisa mengajak anak bercerita di depan anggota keluarga atau teman sebayanya. [8]

  • Kenalkan Anak pada Hewan Peliharaan

Hewan peliharaan menjadi salah satu pilihan terbaik cara mengajarkan bersosialisasi untuk anak autisme. [4]

Peneliti Australia telah menemukan bahwa anak-anak dengan autisme memiliki kualitas sosial yang lebih baik ketika bermain dengan hewan peliharaan dibandingkan dengan benda mati. [4]

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa hewan juga dapat memberikan efek terapeutik. Anda bisa memilih hewan peliharaan. seperti anjing, kucing, hamster, dan lain-lain. [4]

Utamakan memilih hewan yang dapat disentuh langsung oleh anak dan aman dari kemungkinan alerginya. Pertimbangkan pula metode pemeliharaan dengan kebiasaan perilaku anak Anda. [4]

Para peneliti mencatat anak-anak autis yang bermain dengan hamster menunjukkan lebih banyak poin bersosialisasi. Anak-anak tersebut berbicara, tersenyum, tertawa, melihat wajah, dan melakukan kontak fisik dengan orang lain. [4]

Anak-anak dengan hamster juga lebih jarang menunjukkan ekspresi negatif, seperti mengerutkan kening, merengek, menangis, dan lainnya. [4]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment