Daftar isi
Osteoartritis merupakan masalah sendi yang terkena radang kronis sebagai dampak tulang rawan yang mengalami kerusakan [1,2,4,6,8,9].
Osteoartritis juga dikenal sebagai bentuk umum dari kondisi artritis dan menjadi salah satu jenis artritis yang paling banyak diderita di dunia.
Peradangan sendi ini umumnya ditandai dengan pembengkakan pada sendi disertai kaku dan nyeri.
Walau seluruh sendi dapat mengalami radang, sendi pinggul, jari tangan, punggung dan lutut adalah yang paling umum terjadi.
Tinjauan Osteoartritis adalah sendi yang mengalami peradangan kronis karena rusaknya tulang rawan di mana kondisi ini ditandai dengan nyer, kaku dan membengkaknya sendi.
Tulang rawan dan sendi yang mengalami kerusakan akan menyebabkan osteoartritis [1,2,6,9].
Kerusakan pada tulang rawan dan sendi tidak terjadi secara tiba-tiba, sebab kerusakan terjadi seiring waktu dan bertambahnya usia penderita [1,6].
Tulang rawan biasanya lebih dulu rusak, padahal fungsinya adalah sebagai bantalan pelindung tulang.
Kerusakan tulang rawan kemudian menjadi pemicu utama gesekan antara tulang secara langsung di mana jika dibiarkan terlalu lama akan menjadi penyebab radang sendi.
Selain pertambahan usia, terdapat faktor lain yang mampu memperbesar potensi seseorang menderita osteoartritis, yaitu [6] :
Tinjauan - Tulang rawan yang mengalami kerusakan dapat menjadi penyebab osteoartritis karena tulang tak lagi memiliki bantalan pelindung sehingga gesekan secara langsung pun terjadi. - Namun beberapa faktor seperti cedera, obesitas, riwayat osteoartritis dalam keluarga, efek operasi, efek obat tertentu, hingga kelainan bawaan mampu meningkatkan risiko osteoartritis.
Nyeri dan kekakuan pada sendi adalah gejala yang dirasakan penderita pada tahap awal, namun seiring waktu gejala dapat berkembang semakin serius.
Beberapa gejala umum dari osteoartritis yang perlu dikenali dan diwaspadai antara lain adalah [1,2,4,6,9] :
Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?
Ketika gejala semakin sering dirasakan dan juga semakin intens, sudah saatnya untuk pergi ke dokter untuk memeriksakannya.
Setiap keluhan gejala mulai mengganggu aktivitas, ini adalah tanda bahwa penderita perlu segera menanganinya.
Bahkan dianjurkan bagi penderita osteoartritis untuk ke dokter secara rutin supaya kesehatan sendi dapat dikontrol.
Tinjauan Nyeri pada sendi panggul, tangan, dan lutut adalah yang paling umum terjadi sebagai gejala osteoartritis. Pembengkakan pun turut dialami sebagai tanda peradangan, begitu pula tumbuhnya tulang tambahan, kekakuan sendi dan otot, hingga menurunnya massa otot serta melemahnya sendi.
Pada waktu memeriksakan diri ke dokter, awal diagnosa akan selalu dilakukan dokter dengan memeriksa fisik.
Baru setelahnya, jika diperlukan dokter akan meminta pasien menempuh sejumlah tes penunjang untuk mengonfirmasi kondisi penyakit sekaligus penyebab osteoartritis [2,6,9].
Tinjauan Pemeriksaan untuk mengonfirmasi kondisi gejala pasien mengarah pada osteoartritis, biasanya dilakukan melalui tes fisik, sinar-X, tes darah, MRI scan, dan/atau tes cairan sendi.
Beberapa orang masih menganggap bahwa osteoartritis dan osteoporosis kondisi yang sama dan salah mengartikan keduanya sebagai penyakit tulang.
Keduanya berhubungan dengan tulang, namun memiliki jenis kondisi yang berbeda [5,8].
Osteoartritis
Osteoartritis adalah jenis artritis atau gangguan sendi di mana timbul rasa nyeri pada tangan, punggung bawah, leher, lutut atau panggul.
Penggunaan area tubuh tertentu terlalu berlebihan atau cedera mampu menyebabkan osteoartritis, bahkan obesitas pun dapat menjadi pemicu.
Faktor-faktor tersebut mampu merusak tulang rawan yang menjadi pelindung tulang dengan menjadi bantalannya.
Kerusakan yang terjadi menjadikan tulang pada sendi tak lagi memiliki pelindung dan akhirnya antar tulang bergesekan langsung.
Tulang-tulang yang bergesekan secara langsung tentunya akan menimbulkan sensasi tidak nyaman, ditambah fleksibilitas sendi ikut berkurang.
Osteoporosis
Sementara itu, osteoporosis adalah sebuah kondisi ketika kepadatan tulang berkurang dan meningkatkan potensi patah tulang.
Jaringan tulang yang hilang pada kondisi osteoporosis menyebabkan tulang tak lagi padat dan menjadi lebih rapuh, mudah retak apalagi patah.
Untuk itu, osteoporosis ditandai dengan nyeri punggung parah, tinggi badan berkurang, hingga perubahan postur tubuh yang memburuk.
Seseorang dapat mengalami osteoporosis ketika memiliki faktor-faktor risiko berikut :
Dalam mengobati osteoartritis, terdapat beberapa metode, yakni meliputi pemberian obat oleh dokter, perubahan gaya hidup, perawatan secara alami, hingga opsi tindakan bedah bila memang kondisi pasien mengharuskan.
Untuk meredakan gejala yang dikeluhkan, terutama masalah pembengkakan pada sendi, maka beberapa obat di bawah ini adalah yang paling umum diresepkan oleh dokter [1,2,6] :
Radang sendi juga perlu dirawat dengan baik melalui perubahan kebiasaan dan gaya hidup yang baik serta lebih sehat.
Pada kasus osteoartritis yang gejalanya masih tergolong ringan, selain penggunaan obat-obatan beberapa kebiasaan sehat berikut dapat dimulai [1,2,4,6,7,9].
Berdiet sehat merupakan cara terbaik untuk membantu menurunkan berat badan, terutama bagi pasien osteoartritis yang disebabkan oleh obesitas.
Memiliki berat badan ideal dan sehat sangat bermanfaat pula dalam menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes selain mengurangi gejala osteoartritis.
Untuk mengurangi kekakuan pada sendi serta nyeri yang terus terasa, mencoba terapi panas atau dingin tidak ada salahnya.
Aplikasikan kompres panas atau dingin pada area sendi yang terkena radang dan terasa sakit.
Pastikan kompres selama 15-20 menit sehari beberapa kali untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
Aktivitas fisik atau berolahraga rutin merupakan salah satu cara hidup sehat yang baik untuk meredakan kekakuan sendi dan otot.
Selain itu, berolahraha setidaknya 20-30 menit per hari atau setidaknya dua hari sekali dapat memperkuat otot-otot sekitar sendi.
Renang, jalan kaki, lari, Yoga dan Tai Chi adalah contoh olahraga yang dapat dilakukan untuk meningkatkan fleksibilitas sekaligus mengatasi masalah nyeri akibat osteoartritis.
Diet sehat, olahraga rutin dan terapi kompres panas/dingin yang diimbangi dengan istirahat cukup adalah cara yang juga sama efektifnya dalam membantu meredakan gejala osteoartritis.
Mengistirahatkan otot dalam waktu yang cukup akan membantu membuat pembengkakan mereda dan radang teratasi.
Beberapa penanganan osteoartritis secara alami dapat coba dilakukan sebagai solusi peradangan dan meredakan gejala [13,14,15,16].
Tips Diet untuk Penderita Osteoartritis
Dalam mengatasi berat badan berlebih dan menjaga berat badan tetap ideal untuk mengurangi gejala osteoartritis, beberapa tips diet ini dapat diperhatikan [7,10] :
Diet Mediterania adalah jenis diet yang umumnya diterapkan untuk membantu pemulihan kondisi pasien.
Bila obat-obatan, perubahan gaya hidup dan pengobatan alami tidak memungkinkan untuk mengatasi osteoartritis, maka radang pada sendi perlu diatasi melalui prosedur operasi [1,2,6,9].
Operasi sendi direkomendasikan oleh dokter agar fungsinya dapat kembali seperti semula.
Terkadang operasi juga bertujuan untuk menggantikan sendi yang rusak agar nyerinya hilang serta gerakan sendi dapat kembali normal.
Tinjauan Pengobatan osteoartritis dilakukan dengan pemberian obat-obatan pereda gejala dan bengkak, perubahan pola hidup menjadi lebih sehat, dan pengobatan alami. Namun bila kondisi osteoartritis sudah tak lagi dapat ditangani dengan ketiga metode tersebut, dokter akan merekomendasikan prosedur operasi sendi.
Penanganan osteoartritis yang terlambat atau bahkan kondisi osteoartritis yang sama sekali tidak ditangani dapat memicu berbagai masalah komplikasi, seperti [1,3,6,11,12] :
Kemungkinan untuk mencegah osteoartritis tergolong kecil karena penderita tidak dapat menghindari atau mengendalikan faktor risiko tertentu.
Jenis kelamin, riwayat osteoartritis dalam keluarga, dan usia adalah faktor risiko yang sulit untuk dihindari, namun beberapa upaya pencagahan berikut tetap dapat dilakukan [6,9] :
Tinjauan Menjaga tubuh agar sendi tidak mudah mengalami peradangan dapat dilakukan dengan aktif berolahraga (yang dilakukan tanpa berlebihan dan secara benar agar tidak cedera), mengenakan perlengkapan pelindung khusus pada jenis olahraga tertentu, mengonsumsi makanan sehat, serta istirahat cukup setiap hari.
1. Kentaro Onishi, Amol Utturkar, Eric Chang, Richard Panush, Justin Hata, & Danielle Perret-Karimi. Osteoarthritis: A Critical Review. HHS Public Access; 2015.
2. Rouhin Sen & John A. Hurley. Osteoarthritis. National Center for Biotechnology Information; 2020.
3. Anonim. Osteoarthritis and Sleep. Arthritis Foundation; 2020.
4. Tuhina Neogi, MD, PhD, FRCPC. The Epidemiology and Impact of Pain in Osteoarthritis. Osteoarthritis Cartilage; 2014.
5. D J Hart, I Mootoosamy, D V Doyle, & T D Spector. The relationship between osteoarthritis and osteoporosis in the general population: the Chingford Study. Annals of the Rheumatic Diseases; 1994.
6. Anonim. Osteoarthritis. Arthritis Foundation; 2020.
7. Anonim. Mediterranean Diet for Osteoarthritis. Arthritis Foundation'; 2020.
8. Anonim. Osteoporosis and Arthritis: Two Common but Different Conditions. National Institutes of Health Osteoporosis and Related Bone Diseases National Resource Center; 2018.
9. Anonim. Overview-Osteoarthritis. National Health Service; 2019.
10. Reza Farid, Zahra Rezaieyazdi, Zahra Mirfeizi, Mohamad Reza Hatef, Mahyar Mirheidari, Hassan Mansouri, Habib Esmaelli, Gayle Bentley, Yinrong Lu, Yeap Foo, & Ronald Ross Watson. Oral Intake of Purple Passion Fruit Peel Extract Reduces Pain and Stiffness and Improves Physical Function in Adult Patients With Knee Osteoarthritis. Nutrition Research (New York, N.Y.); 2010.
11. Anirudh Sharma, Prtha Kudesia, Qian Shi, & Rajiv Gandhi. Anxiety and depression in patients with osteoarthritis: impact and management challenges. Open Access Rheumatology : Research and Reviews; 2016.
12. Jasvinder A. Singh, Jason Chen, Maria C. S. Inacio, Robert S. Namba, & Elizabeth W. Paxton. An underlying diagnosis of osteonecrosis of bone is associated with worse outcomes than osteoarthritis after total hip arthroplasty. British Medical Journal Musculoskeletal Disorders; 2017.
13. Lu-Lu Lin, Jian-Feng Tu, Jia-Kai Shao, Xuan Zou, Tian-Qi Wang, Li-Qiong Wang, Jing-Wen Yang, Ning Sun & Cun-Zhi Liu. Acupuncture of different treatment frequency in knee osteoarthritis: a protocol for a pilot randomized clinical trial. BioMed Central 2019.
14. Santosh K Katiyar & Chander Raman. Green tea: a new option for the prevention or control of osteoarthritis. Arthritis Research & Therapy; 2011.
15. E M Bartels, V N Folmer, H Bliddal, R D Altman, C Juhl, S Tarp, W Zhang & R Christensen. Efficacy and Safety of Ginger in Osteoarthritis Patients: A Meta-Analysis of Randomized Placebo-Controlled Trials. Osteoarthritis Cartilage; 2015.
16. Chelsea Boe & C Thomas Vangsness. Fish Oil and Osteoarthritis: Current Evidence. American Journal of Orthopedics (Belle Mead, N.J.); 2015.
17. Bunga Amilia Suari, Muhammad Ihsan & Laode Burhanuddin. Gambaran Penderita Osteoartritis di Bagian Bedah RSUD Arifin Achmad Periode Januari 2011-Desember 2013.