6 Penyebab Kerutan di Dahi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Pertambahan usia adalah faktor penyebab kerutan yang tidak bisa dihindari. Namun, ada juga yang sudah mengalami kerutan, terutama di dahi, bahkan sebelum berusia tua.

Apa saja sebenarnya penyebab munculnya kerutan di dahi?

Pertambahan usia

Seiring pertambahan usia, elastisitas kulit akan menurun secara alami dan menjadi lebih raput. Berkurangnya produksi minyak alami akan membuat kulit lebih kering sehingga tampak lebih berkerut. [1, 3, 4]

Lemak yang berada di lapisan dalam kulit pun akan berkurang sehingga menyebabkan kulit kendur, berkantung dan garis-garis kulit akan tampak lebih jelas dan dalam. Tidak terkecuali di bagian dahi.

Kulit di usia 40 hingga 50an biasanya kurang terhidrasi dan menghasilkan lebih sedikit sebum, yang artinya ia akan lebih reaktif terhadap perubahan lingkungan serta juga stres. [1]

Usia 40 hingga 50an juga masa dimana sebagian orang mulai benar-benar merasakan perubahan hormon yang mempengaruhi tubuh secara signifikan, termasuk perubahan pada kulit.

Paparan sinar ultraviolet (UV)

Radiasi sinar ultraviolet, yang mempercepat proses penuaan, adalah penyebab utama dari timbulnya kerutan dini. Paparan terhadap sinar UV mengurai jaringan ikat kulit, yaitu kolagen dan serat elastin, yang terletak di lapisan dalam kulit (dermis). [1, 3, 4, 5]

Tanpa bantuan jaringan ikat, kulit akan kehilangan kekuatan dan kelenturannya. Akibatnya, kulit akan mulai kendur dan mengalami kerutan sebelum waktunya.

Paparan terhadap sinar UV bisa terjadi saat kita beraktivitas di luar ruangan tanpa tabir surya atau pakaian yang melindungi kulit. Namun, orang dengan warna kulit yang lebih gelap memiliki lebih banyak melanin yang bisa melindungi mereka dari pengaruh buruk radiasi sinar UV.

Merokok

Sudah menjadi fakta umum bahwa merokok tidak baik bagi kesehatan. Salah satu efek buruk dari kebiasaan merokok adalah timbulnya kerutan sebelum waktunya. Merokok bisa mempercepat proses penuaan kulit akibat zat-zat buruk yang dikandungnya.

Saat merokok, pembuluh darah di kulit akan menyempit dan mengurangi aliran darah. Kondisi ini menyebabkan kulit berhenti menghasilkan kolagen dan serat elastin yang kemudian mengakibatkan penuaan dini pada kulit dan timbulnya garis-garis termasuk di dahi. [3, 4, 5]

Ekspresi wajah yang berulang

Orang yang memiliki wajah yang ekspresif, atau sering mengernyit, cenderung lebih mudah mengalami kerutan di dahi. Ini karena otot frontalis di bagian dahi lebih sering digunakan sehingga kulit juga semakin sering meregang dan mengerut hingga akhirnya terbentuklah kerutan.

Ekspresi dan gerakan wajah, seperti mengernyit atau tersenyum, bisa menimbulkan garis-garis dan kerutan halus di wajah. Setiap kali otot wajah digunakan, garis akan terbentuk di bawah permukaan kulit.

Seiring pertambahan usia, kulit akan kehilangan kelenturannya dan tidak bisa lagi kembali ke posisi semula. Garis-garis ini kemudian akan menjadi bagian permanen dari wajah.

Dehidrasi

Kulit yang sehat membutuhkan banyak asupan air putih. Mungkin kita merasa sudah cukup minum air putih namun sebenarnya asupan hariannya masih kurang dari yang disarankan.

Tubuh yang kekurangan cairan tidak bisa berfungsi maksimal, selain itu, kulit juga akan kering dan lebih cepat kehilangan kelembaban dan elastisitasnya sehingga kerutan lebih mudah timbul termasuk di area dahi.

Stres

Lapisan penahan di kulit, yang juga dikenal dengan sebutan skin barrier, adalah lapisan protein yang menciptakan penahan untuk menjaga kelembaban kulit serta melindunginya dari infeksi mikrobial. [2]

Bila lapisan skin barrier ini rusak, maka kulit bisa menjadi kering dan bersisik.

Stres bisa menyebabkan kerugian baik secara fisiologis maupun fungsional pada kulit. Berbagai jenis stres, misalnya karena ujian sekolah, pekerjaan, atau hal-hal lain, bisa mengganggu fungsi skin barrier yang akibatnya adalah kulit menjadi lebih mudah kering dan berkerut. [2]

Selain itu, stres sering membuat orang secara tidak sadar mengernyit dan memijat bagian dahi yang bola disertai kerusakan skin barrier akan membuat kerutan di dahi lebih cepat terbentuk.

Cara mengatasi kerutan di dahi

Jika Anda merasa garis-garis halus dan kerutan di dahi sudah mulai muncul, cara-cara berikut bisa dicoba untuk membantu mengatasinya:

  • Gunakan face oil, namun pastikan untuk memilih yang cocok untuk jenis kulit wajah Anda.
  • Lakukan senam wajah. Senam ini akan melatih lapisan hipodermis dan juga dermis. Senam wajah bisa meningkatkan sirkulasi darah dan aliran oksigen ke seluruh jaringan di kulit sehingga akan merangsang produkisi kolagen dan elastin. Letakkan ujung-ujung jari di dahi kemudian pejamkan mata dengan lembut. Lakukan penekanan kemudian geser ujung-ujung jari ke arah pelipis, lalu ulangi lagi hingga 6 kali.
  • Berhenti merokok.
  • Gunakan krim tabir surya dengan SPF minimal 30.
  • Jaga kelembaban kulit dengan banyak minum air putih dan bantu juga dengan mengoleskan pelembab setiap pagi serta krim malam sebelum tidur.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment