Apa Perbedaan Chemical dan Physical Sunscreen?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Sunscreen dan sunblock merupakan jenis produk untuk perawatan kulit manusia yang mempunyai segudang manfaat. Banyak produk tabir surya atau sunscreen yang telah diproduksi secara masal yang memiliki kandungan satu atau lebih bahan alami. Hal ini ditujukan untuk menjawab berbagai kebutuhan pengguna.[1]

Produk sunscreen tersebut dapat bermanfaat bagi kulit manusia yaitu untuk melindungi kulit dari sinar matahari. Akan tetapi ada dua tipe sunscreen yang biasa dikenal masyarakat, yaitu physical sunscreen dan chemical sunscreen.[1]

Chemical Sunscreen

Chemical sunscreen juga dikenal sebagai organic sunscreen. Chemical sunscreen atau chemical UV filter organik ini berfungsi untuk menyerap foton spesifik UVR.6. Filter UV ini dapat menyerap foton radiasi UV, karena susunan struktur kimia yang dimilikinya.[2]

Chemical sunscreen terdiri dari UVA dan UVB blocker yang dapat membantu melindungi kulit manusia. Filter UVB dapat menyerap seluruh spektrum radiasi UVB (290 hingga 320 nm). Sementara filter UVA tidak mencakup seluruh spektrum radiasi UVA. Radiasi UVA biasanya dibagi menjadi UVA I (340 hingga 400 nm) dan UVA II (320 hingga 340 nm).[3]

UVB blockers biasanya terdiri dari aminobenzoates, salicylates, cinnamates, ensulizole, ctocrylene, dan turunan camphor. Sementara itu, UVA blockers biasanya terdiri dari benzofenon, anthranilate, avobenzone, dan ecamsule. [3]

Aminobenzoat ialah penyerap UVB yang paling baik, tetapi ia tidak dapat menyerap UVA. Penggunaannya telah menurun karena sensitivitas asam para-aminobenzoat (PABA). PABA adalah filter UVB yang dinilai sangat efektif, tapi merupakan fotoalergen dan alergen kontak yang paling umum.[3]

Sementara itu, cinnamates telah menggantikan PABA sebagai penyerap UVB paling kuat berikutnya. Kandungan lain yakni salicylates digunakan dalam konsentrasi yang tinggi, karena merupakan penyerap UVB yang lemah. Mereka juga digunakan untuk meningkatkan efek filter UVB lainnya.[3]

Benzofenon dapat menyerap sebagian besar UVB dan oxybenzone dianggap sebagai penyerap spektrum luas karena dapat menyerap UVA II juga. Ini adalah benzofenon yang paling umum digunakan. Namun, oxybenzone tidak dianggap fotostabil, dan meskipun belum terbukti secara ilmiah, ada kekhawatiran tentang efek samping karsinogenik dan endokrin.[3]

Anthranilate jarang digunakan oleh dokter, karena ia merupakan filter UVB dan UVA yang sangat lemah dan kurang efektif dibandingkan benzofenon.[3]

Avobenzone dianggap memiliki spektrum luas dan mempunyai kemanjuran tinggi terhadap UVA I (>380 nm); namun, ia sangat tidak stabil terhadap cahaya dan kehilangan dari 50% hingga 90% partikelnya setelah 1 jam terkena paparan UV. [3]

Sementara itu, eecamsule mengandung asam tereftalat dikamper sulfonat. Bahan ini dilaporkan dapat mencegah photo aging atau penuaan dini yang diinduksi oleh UVA.[3]

Berdasarkan komposisi bahannya, cara kerja sunscreen ini adalah dengan menyerap sinar UV yang ada dalam cahaya matahari. Akan tetapi, saat Anda menggunakan chemical sunscreen, Anda perlu menunggu beberapa menit terlebih dulu. Hal itu bertujuan agar sunscreen jenis ini bisa bekerja dengan baik.[3]

Physical Sunscreen

Physical sunscreen merupakan jenis tabir surya yang terdiri dari zinc oxide dan titanium dioxide. Microfine zinc oxide dapat melindungi kulit terhadap berbagai macam UVA, termasuk UVA 1 (340 hingga 400 nm). Kandungan ini lebih efektif daripada titanium dioxide untuk perlindungan UVA, namun, kurang efisien terhadap radiasi UVB.[3]

Microfine titanium dioxide melindungi kulit terhadap jenis UVA 2 (315 hingga 340 nm) dan UVB, tetapi tidak melindungi terhadap UVA 1. Bahan ini memiliki ukuran partikel yang lebih kecil dan indeks bias yang lebih tinggi daripada zinc oxide yang membuatnya tampak putih sekaligus membuatnya kurang menarik secara kosmetik.[3]

Untuk cara kerja dari physical sunscreen sendiri hampir mirip dengan pakaian yang Anda gunakan. Sederhananya, physical sunscreen melindungi kulit Anda dari cahaya matahari dengan memantulkan sinar UV yang mengenai kulit secara langsung. Namun, Anda bisa menggunakannya secara langsung di bawah matahari. Oleh karena itu, penggunaan sunscreen jenis ini bisa dibilang lebih mudah.[3]

Pengurangan ukuran partikel ke bentuk mikron (10 sampai 50 nm) lebih menarik secara kosmetik, tapi mengarah pada perlindungan panjang gelombang yang lebih pendek dan meningkatkan risiko penyerapan sistemik.[3]

Chemical Sunscreen atau Physical Sunscreen?

Beberapa physical sunscreen memiliki nanopartikel yang dapat berfungsi sebagai pemecah partikel yang lebih besar. Hal ini membuat tabir surya lebih mudah untuk diaplikasikan dan memungkinkan produk untuk dapat menyerap dengan baik ke dalam kulit.[4]

Selain itu, dapat disoroti bahwa kandungan tersebut membuat produk sunscreen masa kini sangat berbeda dengan tabir surya yang dikenal memiliki sifat berminyak dan meninggalkan ‘noda’ putih di masa lalu.[4]

Menurut pendapat salah seorang ahli, physical sunscreen jauh lebih mudah digunakan, karena kandungan produk physical sunscreen zaman sekarang sering dimikronisasi. Selain itu, nanopartikel belum terbukti menembus di luar lapisan kulit dan bermigrasi ke aliran darah/hal ini berarti bahwa nanopartikel tidak mungkin menimbulkan risiko kesehatan.[4]

Kami menyarankan Anda untuk menggunakan tabir surya (sunscreen) yang sesuai dengan kebutuhan kulit. Akan tetapi, apabila Anda menyukai jenis produk tabir surya yang lebih cepat menyerap ke dalam kulit, maka Anda dapat memilih produk kosmetik tabir surya yang termasuk ke dalam physical sunscreen. [4]

Tabir surya atau biasa disebut dengan sunscreen sangat direkomendasikan oleh para ahali untuk mencegah terjadinya kanker kulit, termasuk pencegahan melanoma. Produk tabir surya ini juga dapat menangkal efek penuaan dari sinar matahari apabila Anda menggunakan sunscreen dengan tepat dan teratur.[4]

Untuk dapat terlindung dari sinar matahari secara maksimal Anda juga perlu melakukan beberapa hal, seperti tidak hanya bergantung pada penggunaan produk tabir surya. Anda juga perlu untuk menghindari paparan sinar matahari agar tidak terkena efek negatif darinya.[4]

Selain itu, Anda juga dapat menggunakan pakaian yang dapat melindungi tubuh dari paparan sinar matahari secara maksimal. Hal ini dapat menjadi tambahan yang bagus untuk memaksimalkan kerja tabir surya yang Anda gunakan.[4]

Terakhir, tabir surya perlu dioleskan kembali kira-kira setiap dua jam. Hal ini dikarenakan efek perlindungan tabir surya akan berkurang seiring dengan waktu berjalan.[4]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment