6 Gejala Penyakit TB Paru pada Anak

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tuberkulosis atau yang biasa disingkat TB adalah penyakit infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menyebar ke orang lain melalui droplet infeksius yang terhirup [2]. Droplet infeksius yang mengandung bakteri tersebut keluar dari orang yang terdiagnosis TB saat bersin, batuk, atau tertawa. Droplet yang tersebar di udara dapat bertahan hingga beberapa jam [1].

Orang yang berada di sekitar dan menghirup udara yang mengandung droplet infeksius bisa menjadi tertular [4]. Pada orang dewasa yang menderita penyakit TB paru dapat menularkan penyakitnya kepada orang sekitar yang berinteraksi sehari-hari [4]. Sedangkan pada anak-anak dengan usia muda yang terkonfirmasi TB paru, kemungkinan menularkan penyakit TB lebih rendah dari pada orang dewasa [1][4].

Tidak semua orang saat terinfeksi TB akan menimbulkan gejala dan menjadi sakit. Terdapat dua kategori TB, yaitu TB laten dan TB aktif. Pada kasus TB laten, bakteri TB di dalam tubuhnya terdeteksi, namun bakteri TB tidak aktif dan tidak berkembang karena bakteri TB dapat dihambat pertumbuhannya oleh sistem imun tubuh[5].

Maka, pada kasus TB laten tidak menimbulkan gejala, tidak mengalami sakit, dan tidak menularkan ke orang lain. Sedangkan pada kasus TB aktif, bakteri TB berkembang semakin banyak  hingga menimbulkan gejala dan dapat menularkan ke orang lain [4]. Anak-anak dengan kondisi TB laten tidak menimbulkan gejala. Pada kasus TB aktif, saat fase awal-awal terinfeksi, anak-anak masih belum menimbulkan gejala [5].

Gejala klinis TB yang muncul pada anak-anak tergantung usianya. Anak-anak pra sekolah dan remaja umumnya menunjukkan tanda dan gejala yang jelas, sedangkan pada anak-anak usia sekolah jarang menunjukkan gejala. Bayi juga cenderung menunjukkan gejala yang diperkirakan karena diameter saluran napas yang masih berukuran kecil [1]. Gejala TB paru pada anak yaitu:

1. Demam

Demam merupakan kondisi dimana suhu tubuh melebihi nilai normal. Suhu tubuh normal direntang 36-37 derajat celsius. Demam merupakan respon alami tubuh saat ada mikroorganisme penyebab infeksi masuk ke tubuh. Bagian tubuh yang mengontrol suhu tubuh adalah hipotalamus. Jadi, saat tubuh terasa demam, menandakan ada infeksi bakteri atau virus di dalam tubuh [6].

Demam merupkan salah satu gejala pada penyakit TB. Pada awal-awal terinfeksi, anak-anak dapat mengalami demam ringan selama beberapa hari [1]. Selain itu, gejala panas tinggi juga dapat dirasakan pada beberapa anak-anak [5]. Namun, pada bayi jarang muncul gejala demam [1].

Demam pada anak-anak dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama hingga 15 hari. Demam tersebut lebih sering muncul pada malam hari [11].  

2. Batuk

Batuk merupakan respon alami tubuh yang diakibatkan adanya virus atau iritan yang masuk saluran pernapasan [7]. Batuk yang persisten merupakan salah satu gejala pada TB [5][11]. Pada penderita TB, batuk dapat berlangsung lama dan tidak kunjung sembuh. Gejala batuk pada penyakit TB dapat berlangsung selama lebih dari 3 minggu [5].

Batuk yang muncul pada anak-anak yaitu batuk berdahak. Namun ada juga sebagian anak-anak yang lain mengeluhkan batuk tidak berdahak. Pada kasus yang langka, batuk yang dialami dapat disertai dengan adanya darah [11]. Batuk tidak berdahak merupakan gejala yang sering muncul pada bayi. Selain itu, pada bayi juga sering menunjukkan gejala sesak nafas ringan [1].

3. Penurunan berat badan

Penurunan berat badan merupakan salah satu gejala dari penyakit TB. Adanya penurunan berat badan disebabkan karena beberapa faktor seperti hilangnya nafsu makan. Berkurangnya kalori yang masuk ke tubuh menyebabkan berat badan menurun [8]. Beberapa bayi juga menunjukkan pertambahan berat badan yang tidak signifikan sehingga pertumbuhan menjadi terhambat [1].

4. Berkeringat malam

Salah satu tanda pada penyakit TB adalah berkeringat saat malam hari. Hampir setengah dari pasien TB mengeluhkan berkeringat pada malam hari [10]. Berkeringat malam ditandai dengan berkeringat sampai alas tidur basah dan harus diganti [9]. Namun, pada bayi gejala ini jarang muncul [1].

5. Lemas atau badan terasa sakit

Salah satu gejala TB pada anak-anak adalah tubuh yang lemas [5]. Tubuh yang terlihat lemas tersebut mengakibatkan anak-anak tidak bersemangat ketika bermain dan beraktifitas [4]. Badan yang terasa lemas tersebut dapat disebabkan karena tidak nafsu makan sehingga kalori yang masuk ke dalam tubuh menjadi berkurang.  

6. Dada terasa sakit

Dada terasa sakit menunjukkan adanya permasahan pada organ paru-paru. Beberapa anak-anak mengeluhkan sakit pada bagian dada dan mengalami batuk, baik batuk berdahak atau batuk tidak berdahak [11].

Kasus penyakit tuberkulosis pada kelompok umur anak-anak diketahui berkontribusi sebanyak 5 sampai 15% dari seluruh kasus tuberkulosis di seluruh dunia [1]. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setidaknya ada sekitar 1 juta anak-anak menderita tuberkulosis [2].

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, kasus penyakit TB di Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan sebanyak 824 ribu yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia, dimana sebanyak lebih dari 33 ribu merupakan kasus TB anak-anak [3].

Tidak hanya paru-paru, bakteri TB juga dapat menginfeksi berbagai organ tubuh lainnya, seperti otak, mata, jantung, kelenjar limfa, kulit, dan lainnya. Namun, kasus TB paling banyak menginfeksi  organ paru-paru dan kelenjar limfa [2]. Gejala yang muncul pada penyakit TB dapat berbeda-beda, tergantung organ tubuh yang terinfeksi bakteri TB [4].

Untuk memastikan apakah benar-benar terkena TB, harus dilakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment