Sulconazole adalah obat antijamur yang bekerja dengan cara mencegah pertumbuhan jamur. [3]
Obat ini digunakan untuk mengobati infeksi kulit seperti tinea cruris, tinea versikolor, tinea corporis, dan tinea pedis.
Daftar isi
Apa Itu Sulconazole?
Berikut ini merupakan keterangan dari sulconazole yang akan dijelaskan mulai dari indikasi hingga peringatannya: [1]
Indikasi | Obat untuk Tinea cruris, Tinea versikolor, Tinea corporis, Tinea pedis |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Antijamur & Antiparasit Topikal |
Bentuk | Krim dan larutan |
Kontraindikasi | Hipersensitivitas |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan sulconazole: → Pasien yang memiliki alergi terhadap sulconazole → Pasien yang memiliki sistem kekebalan yang lemah → Anak – anak, ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat Pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui Topikal / Kulit Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Tinjauan Sulconazole adalah obat infeksi kulit untuk dewasa, dijual dalam bentuk krim dan larutan.
Manfaat Sulconazole
Sulconazole adalah obat antijamur yang dapat melawan infeksi yang disebabkan oleh jamur. [2]
Sulconazole topikal (untuk kulit) digunakan untuk mengobati infeksi kulit seperti: [2]
- Kutu air / Kaki atlet (Tinea pedis)
- Gatal di selangkangan (Tinea cruris)
- Panu (Tinea versikolor)
- Kurap (Tinea corporis)
Sulconazole topikal juga dapat digunakan untuk tujuan pengobatan lainnya.
Dosis Sulconazole
Pemberian sulconazole hanya untuk orang dewasa:[1]
Dosis Sulconazole Dewasa
Melalui Topikal / Kulit ⇔ Tinea cruris → Sebagai larutan atau krim 1%. Pijat lembut sedikit ke area kulit yang terkena dan sekitarnya 1-2 kali sehari selama 3 minggu. ⇔ Tinea versikolor → Sebagai larutan atau krim 1%. Pijat lembut sedikit ke area kulit yang terkena dan sekitarnya 1-2 kali sehari selama 3 minggu. ⇔ Tinea corporis → Sebagai larutan atau krim 1%. Pijat lembut sedikit ke area kulit yang terkena dan sekitarnya 1-2 kali sehari selama 3 minggu. ⇔ Tinea pedis → Sebagai krim 1%: Pijat lembut sedikit ke area kulit yang terkena dan sekitarnya selama 4 minggu. |
Efek Samping Sulconazole
Secara umum, sulconazole tidak akan menyebabkan efek samping yang serius jika diberikan dalam dosis yang tepat.
Efek samping yang memerlukan pertolongan medis segera (beritahu dokter jika anda mengalaminya): [2]
- Kurang umum / Jarang
- Rasa terbakar atau menyengat
- Gatal – gatal
- Kemerahan pada kulit, atau tanda iritasi lain yang tidak ada sebelum menggunakan obat ini
- Kelit melepuh parah
- Kulit mengelupas atau kekeringan
Info Efek Sulconazole Tenaga Medis: [2]
- Dermatologis
- Umum (1% hingga 10%): Gatal – gatal, perih
- Jarang (0,1% hingga 1%): Kemerahan
- Frekuensi tidak dilaporkan : Reaksi kulit ringan sampai sedang (termasuk pruritus (sensasi tidak nyaman), eritema (kemerahan pada kulit), rasa terbakar, iritasi, perih), reaksi fototoksik
Detil Sulconazole
Untuk memahami lebih detil mengenai sulconazole, seperti overdosis, penyimpanan, cara kerja sulconazole, interaksi dengan obat lain serta dengan makanan berikut datanya. [1]
Penyimpanan | Topikal / Kulit: → Simpan pada suhu 40 ° C atau lebih rendah → Lindungi dari cahaya dan kelembapan |
Cara Kerja | Deskripsi: Sulconazole adalah antijamur imidazol. Obat ini aktif melawan dermatofita, Candida spp. dan M. furfur. Obat tersebut juga memiliki beberapa aksi antibakteri terhadap organisme gm + ve. Penyerapan: Diserap secara perkutan (sekitar 8,7%). Ekskresi: Terutama melalui urin. |
Pertanyaan Seputar Sulconazole
Apa yang harus diperhatikan sebelum mengkonsumsi obat ini?
→ Anda tidak boleh menggunakan sulconazole jika Anda alergi terhadap obat tersebut.
→ Untuk memastikan sulconazole aman untuk Anda, beri tahu dokter Anda jika Anda memiliki sistem kekebalan yang lemah (disebabkan oleh penyakit atau karena penggunaan obat tertentu), atau jika Anda alergi terhadap obat antijamur lain seperti clotrimazole, miconazole, sertaconazole, terconazole, dan lain-lain.
→ beritahu dokter Anda jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui. Jika Anda hamil saat menggunakan sulconazole, hubungi dokter Anda.
[2]
Apakah obat ini boleh digunakan oleh ibu hamil dan menyusui?
Untuk ibu hamil dan menyusui, obat ini masuk dalam kategori obat C yang artinya penelitian pada hewan menemukan obat ini apat memberikan efek buruk pada janin, namun penelitian pada manusia juga masih belum memadai. Untuk itu jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil beritahukanlah dokter Anda.
Tidak diketahui apakah sulconazole topikal masuk ke dalam ASI atau apakah hal ini dapat membahayakan bayi yang menyusui atau tidak. Untu itu, beritahu dokter Anda jika Anda menyusui bayi. [2]
Apakah obat ini boleh digunakan untuk usia bawah 18 tahun?
Sulconazole topikal tidak disetujui untuk digunakan oleh siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun. [2]
Bagaimana saya harus menggunakan obat sulconazole?
Berikut ini adalah langkah – langkah dalam menggunakan obat sulconazole: [2]
→ Ikuti semua petunjuk yang tertera pada label resep atau sesuai dengan petunjuk dokter atau apoteker Anda.
→ Jangan gunakan sulconazole dalam jumlah dosis yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang direkomendasikan.
→ Jangan minum obat ini. Sulconazole topikal hanya untuk digunakan pada kulit. Jika obat ini masuk ke mata, mulut, atau vagina Anda, bilas dengan air.
→ Cuci tangan Anda dengan sabun dan air sebelum dan sesudah mengoleskan obat ini. Basuh juga area yang terinfeksi secara menyeluruh dan biarkan mengering. Gunakan sabun atau pembersih yang lembut.
→ Jangan menutupi area kulit yang dirawat kecuali jika dokter Anda menyuruh Anda.
→ Gunakan obat ini sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Gejala Anda kemungkinan membaik sebelum infeksi benar-benar sembuh.
→ Hubungi dokter Anda jika gejala Anda tidak membaik setelah 4 minggu pengobatan, atau apabila infeksi Anda justru semakin parah.
→ Jangan gunakan sulconazole untuk mengobati kondisi apa pun yang belum diperiksa oleh dokter Anda. Simpan kembali obat pada suhu kamar yang jauh dari kelembaban, panas, dan cahaya. [2]
Apa yang terjadi jika saya mengalami overdosis obat ini?
Overdosis sulconazole topikal diperkirakan tidak berbahaya.
Cari pertolongan medis darurat jika mengalami overdosis obat ini. [2]
Apasajakah tindakan yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi iritasi dan menjaga area yang dirawat?
Untuk pasien yang menggunakan sulconazole untuk kurap pada selangkangan (tinea cruris, yaitu: [5]
→ Hindari memakai pakaian dalam yang ketat atau terbuat dari bahan sintetis (misalnya, rayon atau nilon).
→ Sebaliknya, kenakan pakaian dalam berbahan katun yang longgar.
Untuk pasien yang menggunakan sulconazole untuk kurap pada kaki (tinea pedis; kaki atlet): [5]
→ Keringkan kaki dengan hati-hati, terutama di sela-sela jari kaki, setelah mandi.
→ Hindari memakai kaus kaki yang terbuat dari wol atau bahan sintetis (misalnya rayon atau nilon).
→ Sebaiknya kenakan kaus kaki katun yang bersih dan gantilah setiap hari atau sesering mungkin jika kaki sering berkeringat.
→ Kenakan sandal atau sepatu berventilasi baik lainnya.
Untuk pasien yang menggunakan sulconazole untuk kurap pada tubuh (tinea corporis): [5]
→ Keringkan tubuh Anda dengan hati-hati setelah mandi.
→ Hindari terlalu sering terpapar panas dan kelembapan jika memungkinkan.
→ Kenakan pakaian yang berventilasi baik dan longgar.
Apa yang terjadi jika saya alergi terhadap obat ini?
Tanda – tanda reaksi alergi dapat meliputi gatal – gatal, sulit bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan Anda. Dapatkan pertolongan medis jika tanda – tanda tersebut terjadi pada Ada. [2]
Obat lain apa yang akan mempengaruhi obat sulconazole?
Kemungkinan obat lain yang Anda minum secara oral atau suntik tidak akan berpengaruh pada sulconazole yang dioleskan secara topikal.
Tetapi banyak obat yang diketahui dapat berinteraksi satu sama lain.
Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu setiap penyedia layanan kesehatan Anda tentang semua obat yang Anda gunakan, termasuk obat resep dan obat bebas, vitamin, suplemen dan produk herbal. Simpan daftar semua obat Anda, dan bagikan daftar tersebut kepada dokter dan apoteker Anda.
[2, 3]
Apa yang terjadi jika saya melewatkan dosis minum obat ini?
→ Ambil dosis yang terlewat segera begitu Anda ingat.
→ Lewati dosis yang terlewat jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya dari dosis yang dijadwalkan.
→ Jangan gunakan dosis tambahan / melebihkan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Jika Anda telah berkali – kali melewatkan dosis, silahkan berkonsultasi dengan dokter Anda. [2]
Bagaimanakah cara menyimpan obat ini dengan baik dan benar?
Simpan obat ini di dalam wadah yang tertutup rapat, dan jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Simpan pada suhu kamar yang jauh dari panas dan lembab berlebih (bukan di kamar mandi).
Penting untuk menjauhkan semua obat dari pandangan dan jangkauan anak-anak Anda karena banyak wadah obat yang tidak tahan dan dapat dengan mudah dibuka oleh anak – anak.
Untuk melindungi anak kecil dari keracunan, pastikan Anda selalu mengunci tutup pengaman dan segera letakkan obat di tempat yang aman serta jauh dari pandangan dan jangkauan mereka. [4]
Bagaimanakah cara yang aman untuk membuang obat ini?
Obat yang sudah kadaluwarsa tidak boleh lagi digunakan dan harus dibuang. Obat yang tidak lagi diperlukan juga harus dibuang. Buanglah obat dengan cara khusus untuk memastikan bahwa hewan peliharaan, anak-anak, dan orang lain tidak dapat mengkonsumsinya.
Namun, Anda sebaiknya tidak membuang obat ini ke toilet.
Sebaliknya, cara terbaik untuk membuang obat Anda adalah melalui program pengembalian obat.
Anda bisa bertanya kepada dokter atau apoteker Anda tentang cara terbaik untuk membuang obat ini. [4]
Apakah obat ini boleh digunakan oleh orang berusia lanjut (lansia)?
Banyak obat belum dipelajari secara khusus pada orang berusia lanjut (lansia).
Oleh karena itu, tidak diketahui apakah obat tersebut dapat bekerja dengan cara yang persis sama pada orang dewasa atau tidak.
Meskipun tidak ada informasi khusus yang membandingkan penggunaan sulconazole topikal pada orang berusia lanjut (lansia) dengan penggunaan pada kelompok usia lain, obat ini diperkirakan tidak menyebabkan efek samping atau masalah yang berbeda pada orang berusia lanjut (lansia) dengan yang terjadi pada orang dewasa yang lebih muda. [5]
Contoh Obat Sulconazole (Merek Dagang) di Pasaran
Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung sulconazole: [2]
Brand Merek Dagang |
Exelderm |