Daftar isi
Apa itu Difabel?
Difabel merupakan penyebutan bagi orang yang mengidap disabilitas. Mereka mengalami kendala untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara normal. [1,2]
Misalnya mereka memiliki keterbatasan untuk berjalan, maka mereka menggunakan kursi roda. Walaupun terbatas, bukan berarti mereka tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari. [1]
Apa itu Disabilitas?
Disabilitas merupakan suatu kondisi ketidakmampuan seseorang yang bisa saja bersifat fisik, kognitif, mental, sensorik, emosional, perkembangan, maupun kombinasi dari semuanya. Disabilitas ini bisa saja terjadi sejak lahir. [3]
WHO mendefinisikan disabilitas sebagai kekurangan seseorang dalam melakukan aktivitas yang dipandang normal oleh masyarakat. Keadaan ini mengurangi kapasitas seseorang untuk melakukan gerakan, mendeteksi informasi sensorik tertentu, maupun menjalankan fungsi kognitif. [2]
Jenis Difabel dan Disabilitas
- Mobilitas dan Gangguan Fisik
Jenis disabilitas ini ditandai dengan gangguan pada fisik seperti: [4]
- Gangguan tungkai atas
- Gangguan tungkai bawah
- Gangguan dalam koordinasi dengan berbagai organ tubuh
Disabilitas jenis ini biasanya merupakan kondisi dari lahir, namun tidak menutup kemungkinan pula karena suatu penyakit. Orang yang mengalami patah tulang juga bisa mengalami disabilitas jenis ini.
- Disabilitas Tulang Belakang
Jenis selanjutnya dari disabilitas adalah disabilitas tulang belakang. Kondisi ini kebanyakan terjadi akibat kecelakaan yang parah. [4]
Cedera tersebut juga terbagi dua yaitu cedera tidak lengkap yang berarti masih terdapat fungsi dari organ sensorik, sedangkan cedera lengkap adalah tidak berfungsi organ sensorik secara total. [4]
- Cacat Otak
Cacat otak disebabkan karena cedera otak. Cedera otak ini terbagi menjadi dua yaitu acquired brain injury (ABI) dan traumatic brain injury (TBI). [4]
Dua cedera otak terbut bukanlah cedera otak dari lahir, namun dikarenakan gaya eksternal pada tubuh. Khusus untuk TBI, kondisi ini menyebabkan disfungsi emosional serta gangguan perilaku. [4]
- Catat Penglihatan
Mungkin Anda mengira selama ini bahwa disabilitas tidak termasuk cacat pada mata. Padahal, ratusan ribu orang yang memiliki disabilitas juga memiliki gangguan penglihatan, baik itu ringan hingga serius. [4]
Gangguan penglihatan ini dapat menimbulkan permasalahan yang lebih serius, seperti kebutaan. Beberapa jenis gangguan penglihatan adalah kornea tergores, goresan pada sklera, mata kering, maupun cangkok kornea. [4]
- Gangguan Pendengaran
Jenis disabilitas lainnya adalah gangguan pendengaran, baik itu penuh maupun sebagian. Biasanya, gangguan pendengaran ini dikenal dan disebut masyarakat sebagai tunarungu. [4]
Bagi orang yang mengalami gangguan sebagian, maka mereka masih bisa menggunakan alat bantu dengar untuk membantu pendengarannya. Jika Anda berpikir bahwa gangguan pendengaran disebabkan dari lahir, maka itu tidak sepenuhnya benar.
Faktanya ada beberapa kondisi medis kemudian hari yang bisa menimpa seseorang dan menyebabkan dirinya gangguan pendengaran, seperti meningitis. Meningitis merupakan salah satu permasalahan medis yang dapat merusak saraf pendengaran. [4]
Baik sebagian maupun penuh, biasanya orang tunarungu menggunakan bahasa isyarat sebagai alat komunikasi mereka. Bahasa isyarat pun bukan hanya ada satu di dunia, namun ratusan dan tersebar di seluruh belahan dunia. [4]
- Gangguan Kognitif atau Belajar
Gangguan kognitif ini merupakan gangguan yang biasa terjadi pada orang yang mengalami disleksia. Orang yang mengalaminya akan kesulitan dalam belajar dan juga mungkin memiliki gangguan bicara. [4]
- Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis juga termasuk ke dalam disabilitas. Gangguan ini terdiri dari dua jenis yaitu gangguan kepribadian dan skizofrenia. [4]
Gangguan kepribadian merupakan perilaku dan pemikiran seseorang yang dapat menyebabkan gangguan secara signifikan terhadap aktivitas sehari-hari. Sedangkan skizofrenia merupakan gangguan mental yang ditandai dengan gangguan pemikiran, suasana hati, serta perilaku. [4]
- Disabilitas Tak Terlihat
Jenis disabilitas terakhir adalah disabilitas yang tidak terlihat langsung oleh orang lain. [4]
Penyebab Difabel dan Disabilitas
Beberapa kondisi umum yang dapat menyebabkan disabilitas adalah:
- Arthritis dan Masalah Muskuloskeletal
Arthritis dan masalah muskuloskeletal merupakan penyebab paling umum terjadi disabilitas dalam jangka panjang. Orang-orang yang terkena disabilitas karena kedua hal tersebut akan memiliki permasalahan pada otot dan sendi. [5]
Penyebab kedua adalah penyakit jantung. Orang yang sudah lama memiliki riwayat penyakit jantung maka akan mengalami keterbatasan dalam bekerja dan kehidupan sehari-hari. Inilah yang menyebabkan seseorang juga bisa mengalami disabilitas. [5]
- Kanker
Kanker juga merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami disabilitas, terlebih kanker itu sendiri dapat melumpuhkan seseorang. Ada beberapa pengobatan kanker yang bisa dilakukan seperti operasi, radiasi, dan kemoterapi yang dapat membantu untuk menghalangi sel kanker berkembang. [5]
- Kesehatan Mental
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, salah satu jenis disabilitas adalah disabilitas psikologis. Penyebabnya tentu saja terkait dengan permasalahan kesehatan mental.
Permasalahan kesehatan mental itu seperti depresi, gangguan bipolar, maupun gangguan lainnya yang dapat melumpuhkan seseorang. [5]
Diabete juga dianggap sebagai salah satu penyebab seseorang mengalami disabilitas. Seseorang yang diabetes identik dengan obesitas, dan seseorang yang obesitas memiliki risiko yang lebih tinggi terkena masalah kesehatan, seperti jantung. [5]
Istilah Mana yang Lebih Baik Digunakan?
Jika dilihat, difabel dan disabilitas memiliki kesamaan inti yaitu gangguan pada seseorang yang menyebabkan dirinya mengalami kesulitan dalam melakukan sesuatu. Istilah keduanya pun bisa digunakan, namun dibandingkan disabilitas, difabel lebih menyinggung. [2]
Tips Merawat Difabel dan Disabilitas
- Mengenal Lebih Dalam
Tips pertama yang perlu Anda lakukan ketika ingin merawat orang difabel atau disabilitas adalah mengenal mereka lebih dalam. Dengan mengenal, Anda akan tahu mengenai gangguan yang mereka miliki. [6]
Selain itu, Anda juga akan mengetahui apa saja hal yang dapat memicu mereka untuk kambuh. Dengan mengetahuinya, Anda akan berusaha untuk menghindari pemicu tersebut. [6]
- Bicara dengan Mereka
Tips kedua adalah bicaralah dengan mereka, bukan dengan suster maupun keluarganya. Jangan pernah berasumsi bahwa mereka tidak mengerti apa yang Anda katakan. Walaupun mereka tidak menanggapi perkataan Anda, Anda harus tetap bicara dengan mereka. [6]
- Jangan Berpikir Mereka Membutuhkan Bantuan
Hal yang sering dilakukan orang adalah menganggap bahwa penderita disabilitas membutuhkan bantuan. Padahal hal yang lebih tepat adalah menawarkan bantuan kepada mereka. [6]
- Ajukan Pertanyaan
Ketika Anda ingin merawat mereka dan Anda tidak yakin akan suatu hal, tidak ada salahnya untuk bertanya. Baik pasien maupun keluarganya akan sangat senang ketika Anda berusaha untuk memahami kondisi mereka. [6]
- Perlakukan Mereka dengan Baik
Ingatlah para penyandang disabilitas sebenarnya adalah orang yang sama dengan rekan-rekan Anda. Perlakukan mereka dengan baik, dan berusaha untuk tidak menyinggung perasaannya. [6]