Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Penghambat CGRP adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengurangi frekuensi terjadinya migren. CGRP adalah senyawa yang diketahui berperan dalam terjadinya migren dengan menyebabkan pelebaran pembuluh... darah kepala. Penghambat CGRP diberikan melalui injeksi atau suntikan dan tidak setiap hari diberikan. Efek samping yang mungkin terjadi adalah nyeri, kemerahan, dan bengkak di tempat penyuntikkan. Dapat juga terjadi hidung tersumbat, nyeri tenggorokan, dan reaksi alergi. Konsultasikan kepada dokter jika Anda berulang kali mengalami migren yang kambuh. Tanyakan pilihan terapi apa yang tersedia kepada dokter. Selalu informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi obat, sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, riwayat penyakit dan konsumsi obat apa saja yang Anda miliki. Read more
Migrain adalah penyakit sakit kepala yang parah yang umum biasa di derita oleh sebagian orang. Rasa sakit pada migrain bisa sangat parah, sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari si penderita. Migrain bisa berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari, dan penyebabnya belum pasti diketahui[1].
Sakit kepala migrain merupakan penyakit kepala yang siginifikan dan berpengaruh penting dalam kesehatan. Sakit kepala migrain adalah penyakit dan juga kecacatan yang mempengaruhi sekitar 12% populasi Amerika. Pada tahun 2016 penyakit migrain mencapai $ 36 miliar[3].
Daftar isi
Fungsi Penghambat CGRP
Penghambat peptida terkait gen kalsitonin (CGRP) bekerja dengan cara memblokir CGRP yang merupakan protein kecil yang ada pada saraf sensorik yang dapat menyuplai kepala dan leher. Penghambat CGRP memiliki efek rasa nyeri selama serangan migrain[2].
Penghambat CGRP adalah obat pertama yang khusus digunakan untuk pencegahan migrain. Obat ini ditemukan 35 tahun yang lalu yang merupakan obat untuk pusat da perifer di dalam sistem saraf yang memiliki efek rasa nyeri[3]. Berikut fungsi dan kegunaan dari penghambat CGRP[4]:
- Memblokir CGRP atau reseptornya
- Meningkatkan tolerabilitas dibandingkan dengan profilaksis
- Lebih efektif dan lebih aman daripada perawatan lain.
Obat penghambat CGRP dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dengan sakit kepala migrain. Obat ini memberikan pengaruh yang sangat positif untuk kehidupan orang-orang yang memiliki penyakit migrain. Obat ini juga telah terbukti menjadi farmakoterapi obat anti migrain yang sangat baik dan juga aman[3].
Penghambat CGRP yang membantu penyebab migrain dan bekerja dengan dua cara yaitu menghentikan dn mengobati nyeri migran.
Penggolongan Penghambat CGRP
Penghambat CGRP terbagi menjadi dua jenis, yaitu antibodi monoklonal dan antagonis reseptor CGRP (gepant).
- Antibodi monoklonal
Antibodi monoklonal digunakan untuk mencegah migrain. Antibodi monoklonal merupakan protein identik dengan satu zat yang di dalam tubuh melalui suntikan subkutan bagian bawah kulit untuk menghindari degrasi perut. Jenis obat ini merupakan obat bermolekul besar yang membutuhkan waktu lama untuk mulai bekerja di bagian selaput otak[1].
- Antagonis reseptor CGRP (gepant).
Gepant adalah jenis obat penghambat CGRP dengan molekul kecil yang bekerja dengan cara memblokir reseptor CGRP dan sangat efektif untuk meredakan dan juga mencegah migrain. Beda dengan antibodi monoklonal, gepant bekerja dengan sangat cepat untuk menembus ke dalam otak. Akan tetapi, obat ini dimetabolisme kan di hati yang mengakibatkan potensi interaksi yang sangat tinggi untuk kerusakan hati[1].
Penyakit yang Diatasi dengan Penghambat CGRP
Masing-masing subtipe dari penghambat CGRP digunakan untuk mengatasi kondisi kesehatan yang berbeda[2] :
- Sakit Kepala Cluster
- Migrain
- Pencegahan Migrain
Sakit kepala cluster digunakan untuk mengobati sakit kepala yang ditandai dengan nyeri terus menerus dan unilateral di area sekitar mata. Penyakit ini ditandai dengan hidung tersumbat dan pilek[5]. Sakit kepala migrain merupakan jenis sakit kepala yang di alami beberapa orang dengan gejala seperti mual, muntah, atau kepekaan terhadap cahaya[6].
Migrain memiliki sifat episodik atau kronis yang melaporkan sakit kepala selama 15 hari atau bisa dalam jangka waktu sebulan. Migrain episodik yang merupakan klasisifikasi dari penyakit migrain sangat jarang terjadi[3].
Cara Kerja Penghambat CGRP
CGRP menjadi meningkat di dalam darha vena jugularis selama migrain akut dan sakit kepala cluster. CGRP dilepaskan dari sel ganglia trigeminal untuk meningkatkan kondisi pada peradangan neurogenik. Farmakoterapi migrain dapat mengurangi pelepasan CGRP untuk menghambat CGRP dan tumor[7].
Aktivasi saraf trigeminal yang melepaskan CGRP dan peptida lainnya menyebabkan pelepasan mediator proinflamasi. Mediator ini akhirnya dapat meningkatkan sintesis CGRP dan melepasnya beberapa jam dengan durasi 4-72 jam. Peningkatan pelepasan tersebut memiliki jalur protein kinase yang diaktivasi oleh mitogen yang pada akhirnya pada dimodulasi oleh zat inflamai endogen seperti TNF-alpha[7].
Obat antibodi monoklonal peptida terkait gen (CGRP) diberikan melalui infus triwulan untuk mencegah migrain dengan ketersediaan hayati 100% melalui rute intravena sebagai penghambat CGRP. Untuk tablet oral ketersediaan hayati 64% dengan plasma maksimum dicapai pada 1,5 jam.
Setelah pemberian subkutan yang diberikan khusus untuk orang dewasa yang sehat, konsentrasi serum puncak dicapai waktu sekitar 6 hari. Obat ini tidak menghasilkan metabolit toksik karena memiliki jalur jalan proteolisis ke asam amino. Untuk jenis obat lainnya dari CGRP di metabolismekan pada tingkat yang lebih rendah.
Dengan eliminasi metabolisme yang sebagain besar di metabolismekan oleh CYP3A4 bersama dengan dua konjugat glukuronida yang bersirkulasi.
Contoh Obat Penghambat CGRP
Penghambat CGRP tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi yang hanya khusus didapat dari resep dokter. Berikut ini contoh obat yang disesuaikan dengan jenis subtipe dari penghambat CGRP.
Beberapa contoh obat Antibodi monoklonal dari Penghambat CGRP, diantaranya[2] :
- Erenumab
- Fremanezumab
- Galcanezumab
- Eptinezumab
Beberapa contoh obat Gepant dari Penghambat CGRP, diantaranya[2] :
- Ubrogepant
- Rimegepant sulfate
Antibodi monoklonal diresepkan untuk mengurangi frekuensi migrain. Obat terapi ini secara efektif dapat mengurangi migrain dengan episodik, kronis, dan sakit kepala yang diakibatkan pengobatan berlebih. Erenumab salah satu obat dari Antibodi monoklonal telah disetujui untuk mengobati antimigrain[3].
Erenumab merupakan antibodi monoklonal pertama yang dapat menghambat afinitas tinggi, kompetitif, dan reversibel pada tingkat reseptor. Obat ini diresepkan 20mg subkutan dengan suntikan selama sebulan. Gepant adalah jenis obat CGRP yang lebih lama dengan ukuran molekul lebih kecil untuk dosis oral[3].
Efek Samping Penghambat CGRP
Reseptor CGRP selain memiliki rasa sakit di kepala, terdapat juga di beberapa tempat di kepala seperti sistem saraf perifer, enterik, pusat, dan sistem kardiovakular. Reseptor CGRP aktif dalam penyembuhan luka dan fungsi fisiologis lainnya.
Setiap obat termasuk obat dari penghambat CGRP bisa menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Berikut ini efek samping umum yang sesuai dengan jenis subtipe dari penghambat CGRP.
Beberapa efek samping umum Antibodi monoklonal, diantaranya[9] :
- Sembelit
- Nyeri, bengkak, atau kemerahan saat obat disuntikkan
- Hidung tersumbat
- Iritasi tenggorokan
- Reaksi alergi
Beberapa efek samping umum Gepant, diantaranya :
- Mual
- Kantuk
Semua efek perawatanmigrain CGRP belum semuanya diketahui. Mungkin saja beberapa risiko jangka panjang bisa saja terjadi pada beberapa pasien. Sebagian besar dari obat penghambat CGRP adalah injeksi, dan bisa menyebabkan nyeri dan terinfeksi. Ada baiknya, cuci tangan terlebih dahulu dan ganti suntikan dengan baru setiap kali sangat penting. Hal tersebut untuk menghindari virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh[10].
Obat ini memiliki peranan yang sangat penting untuk melebarkan pembuluh darah dan membantu tekanan darah menjadi seimbang. Obat migrian ini dapat menurunkan kadar CGRP yang dapat menyebabkan efek samping yang mengakibatkan tekanan darah dan jantung[10].
Pengobatan migrain CGRP bekerja dengan sangat baik untuk beberapa orang dengan migrain. Tetapi, ada beberapa yang tidak cocok saat menggunakan obat ini. Tidak dianjurkan untuk anda jika anda memiliki penyakit jantung, diabetes, dan pencernaan. Konsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk penggunaan obat ini[10].