Tinjauan Medis : dr. Hadian Widyatmojo, SpPK
Ultrasonografi (USG) adalah suatu pemeriksaan yang digunakan untuk melihat gambaran kondisi bagian dalam suatu organ menggunakan gelombang suara diatas frekuensi manusia (ultrasound). Pemeriksaan USG seringkali... dikaitkan dengan pemeriksaan kandungan saja, namun sebenarnya penggunaan USG ini dapat dilakukan pada bagian organ lainnya, misalnya bagian organ perut, tiroid dan lainnya. USG hanya dapat dilakukan oleh petugas medis yang terlatih dan kompeten. Pada bidang kedokteran, USG dapat dibagi 3 berdasarkan fungsinya, yaitu USG Diagnostik, Fungsional dan juga terapeutik. USG memiliki efek samping minimal, diantaranya rasa tidak nyaman atau bahkan nyeri pada penggunaan USG tertentu misalnya pada USG transvaginal. Namun, secara umum, USG tidak menyebabkan kondisi yang serius. Read more
Daftar isi
Apa itu Ultrasonografi (USG)?
Umumnya masyarakat hanya tahu bahwa USG adalah proses yang biasa dilakukan di bidang kebidanan yaitu untuk mengecek pertumbuhan dan perkembangan janin.
Namun, sebenarnya proses Ultrasonografi ini juga digunakan dalam pemeriksaan di bidang medis yang lainnya.
Ultrasonografi atau disingkat USG adalah teknologi gelombang suara di atas kisaran pendengaran manusia (20.000 Hz) yang digunakan dalam dunia medis untuk menampilkan gambar dari dalam tubuh.
Proses Ultrasonografi (USG) juga biasa disebut dengan Sonografi. Proses USG ini membantu para dokter untuk mengetahui masalah yang ada pada organ, pembuluh dan jaringan dalam tubuh pasien tanpa melakukan sayatan [1,6].
Tidak seperti X-Ray dan CT Scan, Ultrasonografi tidak menggunakan radiasi dalam proses pemeriksaannya sehingga aman digunakan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan kehamilan.
Selain di bidang kebidanan, teknologi ini secara klinis juga digunakan untuk mendeteksi penyakit yang berhubungan dengan jaringan atau organ di dalam tubuh seperti menyelediki fungsi jantung dan fisiologi, memberikan gambaran visual tumor dan respons nya terhadap pengobatan [1,6].
Jenis Ultrasonografi
Dalam medis Ultrasonografi (USG) diklasifikasikan menjadi 3 kategori antara lain: [2]
1. USG Diagnostik
Biasanya digunakan dengan cara ditempelkan pada permukaan kulit. Namun,dalam beberapa kasus jenis USG ini penggunaannya dimasukan ke dalam organ tubuh yang akan di deteksi seperti saluran pencernaan, vagina dan saluran pembuluh darah.
Secara umum jenis USG Diagnostik digunakan selama proses kehamilan yang ditampilkan dalam bentuk 2D, 3D atau 4D.
2. USG Fungsional
dibagi menjadi dua diantaranya adalah Doppler dan Elastrografi. Visualisasi yang digambarkan oleh Doppler berupa peta berkode merah biasanya digunakan untuk mengukur dan memvisualisasikan aliran darah di dalam pembuluh darah atau jantung.
Elastrogafi digunakan untuk mengetahui perbedaan antara tumor dan jaringan sehat. USG ini membantu para dokter melakukan proses biopsis.
3. USG Terapeutik
Jenis USG ini hanya berupa suara atau sinar. Biasanya digunakan dalam proses modifikasi dan penghancuran jaringan yang sakit atau abnormal, seperti dalam kasus penyakit tumor.
Fungsi Ultrasonografi
Proses Ultrasonografi (USG) digunakan untuk berbagai alasan medis antara lain: [5]
- Memantau perkembangan bayi dalam kandungan dan memantau kesehatan uterus serta rahim sang ibu selama kehamilan
- Membantu mendiagnosis penyakit kandung empedu
- Menganalisis peredaran darah
- Memandu jarum untuk tindakan biopsi
- Memeriksa benjolan payudara
- Memeriksa kelenjar tiroid
- Membantu mendeteksi adanya penyakit genital dan prostat
- Menganalisis peradangan sendi
- Mengevaluasi penyakit tulang
Pasien yang Memerlukan USG
Dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan proses Ultrasonografi jika pasien memiliki keluhan nyeri, mengalami pembengkakan atau gejala lain yang diharuskan mengecek kondisi organ tubuh bagian dalam.
USG dapat dilakukan untuk mengecek organ-organ tubuh sebagai berikut : [6]
- Ginjal
- Hati
- Kandung Kemih
- Kandung Empedu
- Limpa
- Mata
- Ovarium
- Pankereas
- Pembuluh darah
- Rahim
- Tiroid
- Testis
Apa saja yang harus dilakukan sebelum melakukan prosedur USG?
Biasanya segala tindakan prosedur USG tidak diperlukan persiapan. Namun, ada beberapa kasus pengecualian antara lain: [5]
- Dalam proses pengecekan USG kandung kemih, dokter akan meminta pasien untuk tidak makan atau minum dalam jangka waktu tertentu sebelum USG dilakukan.
- Untuk kasus USG bagian panggul, dokter akan meminta pasien minum sejumlah air dan menahan untuk tidak buang air kecil sampai proses USG selesai.
- Anak kecil mungkin memerlukan persiapan tambahan yang bisa langsung orang tua pasien tanyakan pada dokter yang akan melakukan USG.
Diusahakanpasien memakai pakaian yang tidak terlalu ketat. Selain itu, pasien akandiminta untuk melepaskan perhiasan yang menempel pada tubuh selama proses USGberlangsung.
Prosedur Pemeriksaan USG
Pasien akan dioleskan gel berupa cairan yang mudah dihilangkan pada kulit di area yang akan diperiksa.
Dokter ahli USG atau Sonografer akan mengarahkan transduser (alat USG) ke area yang sudah diolesi gel yang berfungsi mentransmisikan gelombang suara dari dalam tubuh ke komputer melalui Transduser [2].
Dalam beberapa jenis kasus USG Diagnostik, misalnya jika dokter membutuhkan gambar dari organ hati untuk dianalisis maka pasien akan dibius dan transduser yang menempel pada probe akan dimasukkan ke dalam tubuh pasien melalui kerongkongan. [2,5]
Proses USG biasanya hanya berlangsung selama 30 menit atau 1 jam. Setelah proses USG selesai, Radiologis akan menganalisa gambar yang didapatkan selama proses USG dan mengirimkan hasilnya kepada dokter yang menangani pasien dan menjelaskan hasil dari USG tersebut.[2,5]
Setelah proses USG selesai pasien bisa langsung kembali beraktivitas seperti sebelumnya.
Efek Samping Ultrasonografi
Selama proses Ultrasonografi pasien biasanya tidak akan merasakan sakit. Namun, untuk beberapa kasus yang memerlukan transduser masuk ke dalam tubuh, pasien mungkin akan merasa sedikit tidak nyaman.
Berdasarkan pernyataan European Federation of Societies for Ultrasound in Medicine and Biology (EFSUMB) pada tahun 2010, mengenai keamanan klinis penggunaan Ultrasonografi (USG). Sejauh ini dalam dunia medis USG masih aman, tidak seperti X-Ray yang menghasilkan radiasi.
Berdasarkan prosedur yang ada, penggunaan alat USG hanya bisa dilakukan oleh tenaga ahli dan profesional selain itu alat yang digunakan juga dipantau dan dirawat secara tepat.
Kelebihan atau keuntungan dilakukannya proses Ultrasonografi (USG) adalah proses pemeriksaan ini tidak meninggalkan bekas apapun karena tidak memerlukan sayatan pada kulit pasien [3,5].
Proses pemeriksaan Ultrasonografi berbeda-beda tergantung dengan jenisnya. Berdasarkan situs HonorHealth’s rata-rata biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan pemeriksaan Ultrasonografi (transvaginal, abdominal dan pelvic) yaitu berkisar antara 3,8 – 5,9 juta rupiah [6].