Patah Tulang Leher: Risiko dan Perawatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tujuh bagian tulang di area leher adalah tulang belakang bagian tengkuk (cervical vertebrae). Tulang-tulang ini bertugas menyangga kepala dan menyambungkannya ke bahu dan tubuh.

Retak, atau patah, di salah satu tulang belakang bagian tengkuk ini dikenal dengan istilah patah tulang leher.

Memahami Patah Tulang Leher

Patah tulang di bagian leher bisa sangat parah dan bahkan mengancam keselamatan jiwa. Ini karena tulang belakang bagian tengkuk berfungsi melindungi syaraf serta sumsum tulang belakang yang sangat sensitif.

Jika terjadi kerusakan pada syaraf atau sumsum tulang belakang, yang merupakan sambungan sistem syaraf pusat antara otak dengan tubuh, konsekuensinya adalah kelumpuhan atau kematian. [1, 2, 3, 4]

Tetapi, jika sumsum tulang belakang tidak megalami kerusakan, maka penderita patah tulang leher masih bisa sembuh dengan perawatan non-bedah, misalnya memakai penyangga leher.

Dokter akan mendiagnosa seberapa parah kondisi patah tulang leher berdasarkan tulang belakang bagian mana yang mengalami cedera.

Baik itu serius maupun minor, leher yang patah atau cedera leher dalam bentuk apapun, harus ditangani sebagai kondisi darurat medis yang membutuhkan perawatan segera.

Patah tulang leher bisa terjadi karena jatuh, kecelakaan lalu lintas, atau tindak kekerasan. Pada orang berusia lanjut atau yang memiliki tulang rapuh karena penyakit, pelintiran yang keras atau tiba-tiba pun bisa membuat leher patah. [2]

Respon Darurat Untuk Leher Patah

Pada situasi trauma, leher yang cedera tidak boleh digerakkan hingga dokter melakukan pemeriksaan menyeluruh termasuk dengan x-ray. Jika petugas gawat darurat menemui pasien dalam keadaan tidak sadar, maka akan dianggap mengalami patah tulang leher dan akan menindaklanjutinya dengan tatalaksana yang sesuai. [1, 2, 3, 4]

Pasien patah tulang leher bisa mengalami shock dan kelumpuhan sementara atau permanen. [1]

Jika patah tulang leher menyebabkan terhalangnya saluran pernafasan, maka petugas medis akan memberikan cairan atau selang pernafasan sebagai bantuan hingga sampai di rumah sakit.

Ini sebabnya bila terjadi kecelakaan dan korban tidak sadar, orang yang menolong tidak boleh sembarangan memindahkan korban karena dikhawatirkan bisa memperparah cedera yang dialaminya.

Gejala-Gejala Patah Tulang Leher

Seringkali, leher yang patah akan menimbulkan rasa sakit yang amat sangat serta rasa hangat di bagian leher segera setelah terjadi kecelakaan atau jatuh. Gejala-gejala lainnya termasuk: [1, 2, 3, 4]

  • Kesemutan atau mati rasa di salah satu atau beberapa bagian tubuh
  • Nyeri yang menyebar dari leher ke bahu atau kedua lengan
  • Tidak bisa menggerakkan beberapa atau seluruh bagian tubuh
  • Bengkak dan memar di leher
  • Kesulitan berjalan atau menyeimbangkan tubuh
  • Kesulitan bernafas

Cedera yang terjadi pada leher adalah jenis cedera yang paling banyak mempengaruhi pergerakan dan rasa pada tubuh karena posisinya yang tinggi mendekati otak. Jika seseorang mengalami cedera syaraf di area leher, risikonya adalah kelumpuhan dari leher ke bawah. [3]

Diagnosis

Patah tulang leher adalah kondisi darurat medis. Tetapi, pada saat kejadian, tidak selalu bisa dipastikan apakah cedera yang terjadi berupa patah, keseleo, atau tertarik tanpa pemeriksaan dokter ahli serta beberapa tes khusus.

Untuk mendiagnosa leher yang patah, dokter mungkin akan melakukan tes-tes berikut: [1, 2, 3, 4]

  • Pemeriksaan syaraf lengkap untuk melihat apakah ada tanda-tanda kerusakan fisik pada sumsum tulang belakang.
  • X-ray untuk melihat kondisi tulang tengkuk serta mengidentifikasi adanya patah atau keretakan.
  • CT scan untuk melihat lebih dekat keadaan syaraf tulang belakang serta struktur di sekitarnya.
  • MRI untuk menghasilkan pencitraan 3 dimensi dari tulang belakang serta syaraf yang cedera.

Pengobatan dan Perawatan Patah Tulang Leher

Jenis perawatan yang dilakukan akan tergantung dari bagian tulang leher mana yang mengalami kerusakan serta separah apa keretakan yang terjadi. [1, 2, 3, 4]

  1. Untuk patah tulang leher yang tidak mengenai sumsum tulang belakang, dokter biasanya menyarankan penggunaan penyangga leher serta istirahat dan meresepkan obat pereda rasa sakit. Pemulihan biasanya membutuhkan waktu sekitar 6 hingga 8 minggu.
  2. Jika patah yang dialami lebih berat, pasien mungkin membutuhkan operasi untuk memperbaiki tulang yang patah dan mengembalikannya ke posisi yang benar. Pada kondisi ini, pasien akan diberi penyangga leher yang lebih kuat dan kaku dan harus dipakai selama 2 hingga 3 bulan.
  3. Untuk patah yang juga merusak sumsum tulang belakang, pilihan pengobatannya sangat terbatas. Ini karena syaraf tulang belakang tidak bisa menyembuhkan dirinya sendiri dan hingga sekarang masih belum ada perawatan untuk memperbaiki sumsum tulang belakang.

Tips Selama Masa Pemulihan

Orang yang mengalami patah tulang leher mungkin harus menginap di rumah sakit selama beberapa hari atau minggu. Jika mendapat pembedahan, maka mungkin harus menginap lebih lama.

Jika kondisi patahnya termasuk ringan dan sumsum tulang belakang tidak rusak, pasien bisa menjalani pemulihan di rumah sambil tetap memakai penyangga leher.

Berikut adalah beberapa tips bagi mereka yang sedang dalam masa pemulihan dari patah tulang leher di rumah: [3]

  • Pakai penyangga leher tepat seperti yang diinstruksikan oleh dokter. Misalnya tidak boleh dilepas, termasuk saat tidur.
  • Minum obat pereda nyeri sesuai petunjuk dokter. Jangan minum lebih dari dosis yang ditentukan.
  • Jika nyeri tidak tertahankan bahkan setelah minum obat, hubungi dokter.
  • Jangan minum obat pereda nyeri selain yang diresepkan dokter, kecuali diperbolehkan.
  • Lakukan latihan penguatan jika dianjurkan oleh dokter. Jangan lakukan latihan atau aktivitas lain yang membuat rasa nyeri semakin parah.
  • Patuhi jadwal fisioterapi yang direkomendasikan oleh dokter. Lakukan latihan di rumah seperti yang diajarkan terapis.
  • Gunakan banta dengan ketinggian yang pas agar leher dan punggung berada pad sat ugaris lurus.
  • Sebelum kembali bekerja atau melakukan aktivitas lainnya, lakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter.
  • Jangan gunakan kaus kaki yang licin di dalam rumah. Singkirkan dulu karpet atau benda-benda yang bisa menyebabkan tersandung.
  • Jangan menyetir sebelum diperbolehkan oleh dokter. Karena kecelakaan kecil saja bisa menyebaban cedera di leher menjadi semakin parah, dan menengok ke kiri dan kanan saat menyetir bisa memperlambat pemulihan.

Mencegah dan Menghindari Patah Tulang Leher

Bagi siapapun, baik itu yang sudah pernah mengalami cedera leher maupun yang belum, penting untuk melakukan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko mengalami patah tulang leher atau cedera kembali. [1, 3]

  • Selalu gunakan sabuk pengaman saat berkendara.
  • Gunakan helm dan alat pelindung lainnya saat melakukan olahraga yang melibatkan banyak kontak fisik.
  • Jangan terjun ke air yang kedalamannya kurang dari 3.5 meter atau yang kedalamannya tidak diketahui.
  • Gunakan helm saat naik motor, sepeda, skateboard, atau aktivitas sejenis.
  • Gunakan alas yang empuk saat senam atau melakukan gerakan akrobatik, dan lakukan bersama pendamping.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment