Dorzolamide digunakan dalam pengobatan glaukoma. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi jumlah cairan yang ada di dalam mata sehingga menurunkan tekanan di dalam mata.[1,2]
Setelah menggunakan dorzolamide presentase penurunan tekanan pada mata sekitar 17-23%.[3]
Daftar isi
Apa Itu Dorzolamide?
Berikut ini info mengenai dorzolamide, mulai dari indikasi sampai dengan kategori obat:[1,4]
Indikasi | Glaukoma sudut terbuka dan gangguan yang disebabkan tekanan tinggi pada mata |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Dewasa dan anak-anak |
Kelas | Carbonic Anhydrase Inhibitor |
Bentuk | Cairan tetes |
Kontraindikasi | Pasien dengan asidosis hiperkloremik |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan dorzolamide: → Pasien dengan riwayat batu ginjal. → Pasien dengan riwayat kerusakan kornea kronis dan bedah mata. → Pasien dengan penurunan fungsi hati dan ginjal parah (nilai CrCl < 30 ml/menit). → Ibu hamil dan menyusui. |
Kategori Obat Pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui Tetes Mata: Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Manfaat Dorzolamide
Dorzolamide dapat digunakan pada pasien seperti kondisi berikut:[1,2,4]
- Glaukoma sudut terbuka.
- Gangguan mata akibat tekanan tinggi pada mata.
Dosis Dorzolamide
Dorzolamide hanya digunakan atas petunjuk dokter. Berikut ini dosis yang digunakan:[1,4]
Dosis Dewasa
Tetes Mata ⇔ Glaukoma Sudut Terbuka: → Dosis: 1 tetes pada mata yang sakit. → Diberikan 3 kali sehari. |
Tetes Mata ⇔ Gangguan Mata Akibat Tekanan Mata Tinggi: → Dosis: 1 tetes pada mata yang sakit. → Diberikan 3 kali sehari. |
Dosis Anak-anak
Tetes Mata ⇔ Glaukoma Sudut Terbuka: →Dosis: 1 tetes pada mata yang sakit. → Diberikan 3 kali sehari. |
Tetes Mata ⇔ Gangguan Mata akibat Tekanan Mata Tinggi: → Dosis: 1 tetes pada mata yang sakit. → Diberikan 3 kali sehari. |
Efek Samping Dorzolamide
Efek samping yang sering dialami adalah:[1]
- Perasaan terbakar pada mata
- Perasaan tidak nyaman pada mata
- Mata gatal
- Reaksi hipersensitivitas pada mata
- Mata bengkak
- Mata merah
- Iritasi
- Airmata berlebih
Efek yang jarang terjadi:
- Terdapat darah pada urine
- Penglihatan kabur
- Mual atau muntah
- Rasa sakit pada perut dan punggung
- Ruam kulit
- Produksi airmata berlebih
Efek dengan frekuensi tidak diketahui:
- Kulit melepuh, terbakar, pecah-pecah, kering, terkelupas
- Perubahan penglihatan
- Kedinginan
- Batuk
- Diare
- Kesulitan bernapas
- Mata silau/seperti melihat cahaya terang secara tiba-tiba (flashes)
- Mata seperti melihat benang/bintik-bintik (floaters)
- Kulit gatal
- Nyeri sendi atau otot
- Kulit melepuh dengan area yang luas pada wajah, kelopak mata, bibir, lidah, tenggorokan, tangan, kaki, atau organ seksual
- Napas berbunyi
- Kulit merah
- Sakit tenggorokan
- Sakit, luka atau bintik putih yang muncul pada mulut atau bibir
- Sesak pada dada
- Kelelahan yang tidak biasa
Segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami beberapa gejala overdosis dorzolamid berikut ini:[1]
- Kebingungan
- Dentak jantung tidak teratur
- Keram atau nyeri otot
- Kesemutan pada tangan atau kaki
- Kejang-kejang
- Gemetar
- Kaki terasa lemah dan berat
Info Efek Dorzolamide Tenaga Medis:
- Umum
- Mata terasa terbakar, tidak nyaman, merasa pahit.
- Mata
- Sangat umum (10% atau lebih): Keratitis pungtata superfisial (sampai dengan 15%), mata seperti terbakar.
- Umum (1-10%): Airmata berlebih, konjungtivitis (peradangan pada selaput transparan pada mata/konjungtiva), kelopak mata bengkak, mata gatal, iritasi mata, mata kabur.
- Tidak umum (0,1-1%): Iridosiklitis (peradangan pada iris mata).
- Jarang (kurang dari 0,1%): Iritasi, sakit, kelopak mata pecah-pecah, rabun jauh sementara, pembengkakan pada kornea, rendahnya tekanan otot (hipotoni) pada mata, terangkat/terpisahnya lapisan koroid pada mata setelah bedah filtrasi (choroidal detachment following filtration surgery-pembedahan untuk mengurangi tekanan pada mata)
- Hipersensitivitas
- Sangat umum (10% atau lebih): Reaksi alergi pada mata (10%).
- Jarang (kurang dari 0,1%): Angiodema (pembengkakan di bawah kulit yang tidak menimbulkan nyeri), biduran, gatal, ruam, nafas pendek, bronkospasme (kejang pada otot bronkus).
- Ginjal
- Jarang (kurang dari 0,1%): Urolitiasis (batu ginjal).
- Pernapasan
- Jarang (kurang dari 0,1%): Epistaksis (mimisan).
- Frekuensi tidak dilaporkan: Dispnea (napas pendek).
- Dermatologis
- Tidak umum (0,1-1%): Dermatitis kontak (peradangan kulit kemerahan akibat kontak dengan obat), Sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksis (kehilanganlapisan kulit luar).
- Jarang (kurang dari 0,1%): Ruam kulit.
- Sistem Saraf
- Sangat umum (10% atau lebih): Merasa pahit (s/d 25%).
- Frekuensi tidak dilaporkan: Sakit kepala.
- Saluran Pencernaan
- Umum (1-10%): Mual.
- Jarang (kurang dari 0,1%): Iritasi kerongkongan, mulut kering.
- Lainnya
- Umum (1-10%): Astenia/kelelahan.
Detail Dorzolamide
Untuk memahami lebih rinci mengenai dorzolamide seperti penyimpanan, overdosis, cara kerja, dan interaksi dengan obat lain disajikan data seperti berikut:[4,5]
Penyimpanan | Solusi/Tetes Mata → Simpan pada suhu 15-30°C. → Lindungi dari cahaya. |
Cara Kerja | Deskripsi: Dorzolamide menghalangi kerja enzim karbonik anhidrase. Hal ini menyebabkan pengurangan sekresi ion hidrogen pada tubulus ginjal dan meningkatkan ekskresi ginjal terhadap natrium, kalium, bikarbonat dan air sehingga mengurangi produksi aqueous humor (cairan mata yang terdapat di bagian depan lensa mata). Obat ini juga menghambat enzim karbonik anhidrase di sistem saraf pusat yang berfungsi memperlambat pelepasan abnormal dan berlebihan pada sel saraf di sistem saraf pusat. Durasi: 8-12 jam. ⇔ Farmakokinetik: Penyerapan: Diserap secara sistemis (keseluruhan tubuh). Penyebaran: Tertumpuk di sel darah merah selama pemberian terus-menerus. Sekiatr 33% terikat pada protin plasma. Metabolisme: Diubah menjadi metabolit N-desetil. Ekskresi: Dikeluarkan melalui urine baik sebagai metabolit ataupun bentuk tetap. |
Interaksi Dengan Obat Lain | → Mampu meningkatkan konsentrasi serum α-/β-agoni (secara tak langsung). → Mampu meningkatkan kadar racun/efek samping dari obat golongan carbonic anhydrase inhibitor lainnya. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Kebingungan, detak jantung tidak teratur, keram atau nyeri otot, kesemutan pada tangan atau kaki, kejang-kejang, gemetar, kaki terasa lemah dan berat. ⇔ Cara Mengatasi: Penanganan berdasarkan gejala. |
Pertanyaan Seputar Dorzolamide
Apakah dorzolamide dapat diberikan kepada pengguna lensa kontak?
Sebelum menggunakan dorzolamide, lensa kontak harus dilepas terlebih dahulu. Hal ini disebabkan pengawet yang terdapat pada obat akan melunturkan warna lensa kontak.[1]
Bisakah menggunakan dorzolamide bersamaan dengan obat tetes mata lain?
Ya, bisa. Beri jarak pemberian dengan obat tetes mata lain paling tidak 10 menit.[1]
Selama menggunakan dorzolamide bisakah mengemudikan kendaraan?
Penggunaan dorzolamide dapat menyebabkan penglihat kabur. Sebaiknya hindari mengemudikan kendaraan setelah menggunakan dorzolamide.[1]
Apakah mencuci tangan adalah sebuah keharusan sebelum menggunakan dorzolamide?
Ya, harus. Hal ini untuk menghindari infeksi pada mata yang diakibatkan oleh kuman.[1,5]
Apakah pasien yang memiliki alergi terhadap obat-obatan sulfa bisa diberikan dorzolamide?
Tidak bisa. Dorzolamide adalah obat tetes yang mengandung gugus sulfonamida. Walaupun diberikan secara tetes, obat ini diserap ke seluruh bagian tubuh.[5]
Contoh Obat Dorzolamide (Merek Dagang) di Pasaran
Berikut ini adalah merek dagang dari dorzolamide:[1,2]
Brand Merek Dagang |
Trusopt |
Dorzolamide |