Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang biasanya dimulai pada masa remaja dan ditandai dengan diet khusus yang dijalankan untuk kesenangan tersendiri. Hal itu dilakukan karena terobsesi ingin mempertahankan berat badan ideal, atau mengurangi berat badan melalui kontrol ketat asupan kalori yang mereka konsumsi.
Orang dengan anoreksia nervosa sering memiliki presepsi yang sangat menyimpang tentang penampilan mereka dan terus merasa perlu untuk menurunkan berat badannya. Anoreksia nervosa membuat kesehatan seseorang terancam bahaya.
Mereka biasanya memiliki ketakutan yang kuat terhadap kenaikan berat badan dan merasa bahwa nilai mereka sebagai pribadi secara langsung dipengaruhi oleh bentuk tubuh mereka. Jika seseorang merasa tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya, maka mereka akan melakukan segala cara untuk terlihat lebih baik meskipun dengan cara yang salah dan dapat membahayakan dirinya sendiri.
Sulit untuk menilai jumlah pasti orang yang menderita anoreksia nervosa karena banyak kasus yang tidak dilaporkan atau tidak terdiagnosis. Beberapa orang mengalami banyak gejala dari kondisi tersebut tetapi tidak didiagnosis secara resmi, mungkin berat badan mereka tidak turun dibawah tingkat yang diidentifikasikan oleh para ahli gangguan makan (biasanya 15% dibawah berat badan normal)[1].
Penyebab Anoreksia Nervosa
Ada beberapa kemungkinan tentang penyebab terjadinya anoreksia nervosa. diantaranya yaitu karena diet, alasan diet untuk menurunkan berat badan berubah menjadi gangguan makan yang berkepanjangan.
Nama anoreksia membingungkan karena secara harfiah artinya kehilangan nafsu makan. Namun faktanya penderita anoreksia nervosa tidak kehilangan nafsu makan, mereka masih merasa lapar, hanya saja mereka takut berat badannya akan bertambah[1].
Orang yang menderita anoreksia nervosa seringkali memiliki kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi dalam hidupnya. Mereka mungkin tidak memiliki sosok keluarga yang harmonis, mengalami kesulitan dalam pertemanan, dan kurang percaya diri dalam bersosialisasi [2].
Anoreksia nervosa sering terjadi pada remaja, karena banyak remaja yang masih merasa takut dengan perubahan fisik yang akan terjadi di masa pubertasnya. Orang dengan anoreksia cenderung terobsesi untuk memiliki bentuk tubuh yang kurus dan rela melakukan hal apa saja untuk mendapatkan tubuh yang menurut mereka ideal [3].
Kekhawatiran tentang berat badan dan bentuk tubuh sering menjadi ciri-ciri anoreksia nervosa, tetapi mungkin bukan penyebab utama. Para ahli tidak tahu persis mengapa kondisi seperti ini bisa terjadi, tetapi faktor genetik, lingkungan, psikologis, dan lainnya mungkin menjadi penyebabnya
1. Genetik
Perubahan gen tertentu dapat menempatkan orang-orang tertentu pada resiko anoreksia nervosa. Kerabat, orang tua, saudara kandung atau anak yang memiliki gangguan tersebut memiliki resiko anoreksia yang jauh lebih tinggi
2. Lingkungan
Budaya barat yang modern menekankan keelokan lekuk tubuh menjadi nilai penting bagi suatu pribadi. Tekanan itu menjadi suatu pemicu untuk menurunkan berat badan seseorang, terutama bagi kalangan gadis-gadis muda.
3. Psikologis
Beberapa orang dengan anoreksia nervosa memiliki obsesi untuk melakukan diet ketat dan tidak makan meskipun lapar. Mungkin mereka memiliki dorongan ekstrim untuk menjadi lebih sempurna, yang menimbulkan tingkat kecemasan yang tinggi dan melakukan pembatasan makan untuk mengurangi berat badannya.
4. Diet dan Kelaparan
Ada bukti kuat bahwa kelaparan mempengaruhi otak dan mempengaruhi perubahan suasana hati, kelakuan dalam berpikir, kecemasan dan penurunan nafsu makan. Kelaparan dan penurunan berat badan dapat mengubah cara kerja pada individu yang rentan, yang mungkin meneruskan perilaku membatasi makan dan mempersulit untuk kembali ke makan normal.
Cara Mencegah dan Mengatasi Anoreksia Nervosa
Saat ini ada beberapa uji coba terkontrol untuk memandu pengobatan. Banyak penelitian observasional menunjukkan bahwa pengobatan awal harus fokus pada pemulihan berat badan yang cepat [2].
Dalam perawatan anak-anak dan remaja, melibatkan keluarga adalah bagian terpenting dari perawatan. Perawatan awal sering melibatkan dokter, psikiater, atau psikolog yang akrab dengan anoreksia nervosa, dan ahli diet.
Mendidik pasien dan keluarga sangat penting sehubungan dengan sifat penyakit, resiko kesehatan yang serius, perawatan yang efektif dan kebutuhan untuk tindak lanjut. Pasien harus diperiksa secara teratur, biasanya setiap satu minggu sekali untuk memantau berat badan dan indikator fisik lainnya tergantung kondisi pasien secara individu[2].
Selain perawatan dan pengobatan dari dokter anoreksia nervosa juga terjadi karena kurangnya kepercayaan diri. Maka dari itu penting bagi penderita anoreksia nervosa untuk berfikir positif serta bersyukur atas apa yang sudah dikaruniakan oleh Allah, karena sejatinya manusia memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.