Cara Mengatasi Anoreksia Pada Anak

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Pada masa pertumbuhan anak anoreksia dapat terjadi karena gangguan makan yang mereka alami. Tidak hanya itu para ahli mengatakan bahwa anoreksia juga dapat terjadi karena faktor genetik lainnya yang menjadi pemicu seperti pola asuh yang kurang baik.

Pola asuh yang kurang baik mengakibatkan anak mudah terserang anoreksia, maka dari itu orang tua harus waspada saat mengasuh anak. Hal yang bisa menyebabkan anak mudah terserang anoreksia diantaranya yaitu :

  • Anak sering disalahkan dan dipermalukan
  • Anak selalu dimanja
  • Anak terpaksa atau dipaksa merasakan konflik yang terjadi dalam keluarga
  • Orang tua lebih mementingkan pencapaian keberhasilan dari pada proses pencapaiannya
  • Orang tua tidak dapat memberikan kepuasan batin terhadap anak
  • Bosan dengan tekstur makanan
  • Orang tua selalu membanding bandingkan anaknya dengan temannya.
  • Orang tua tidak memberikan kebebasan tersendiri kepada anak
  • Orang tua tidak menghargai anak

Peran orang tua sangat penting dalam proses pertumbuhan anak. Maka orang tua harus bisa lebih waspada dan mengerti perasaan seorang anak.

Cara Mengatasi Anoreksia Pada Anak

Menangani masalah fisik dan mental menjadi pengobatan anoreksia pada anak. Tujuan pengobatan ini untuk mencegah komplikasi, menangani gejala yang dialami, mengatasi masalah susah makan serta memperkuat fisik dan mental.

Penderita anoreksi perlu menjalani psikoterapi untuk mengubah pola pikir terhadap tubuhnya. psikoterapi dapat berupa internvensi keluarga maupun terapi kognitif dan perilaku [1].

Jika anak mengalami gejala anoreksia, ada beberapa cara untuk mengatasinya. Berikut ulasan mengenai cara mengatasi anoreksia pada anak

Cara mengatasi anoreksia pada anak yang pertama adalah dengan menetapkan jadwal makan secara teratur. Hal ini dilakukan agar anak terbiasa untuk makan.

1. Beri Jadwal Makan yang Teratur

Pemberian jadwal makan pada anak menjadi salah satu upaya membangun regulasi internal yang dikaitkan dengan masa pengosongan lambung. Dalam sehari anak perlu makan 3 kali sehari dan 1-2 kali makanan selingan (snack) [2].

2. Bermain dengan anak

Ketika sedang memberi makan anak, cobalah untuk bermain dan bercanda dengannya. Biasanya anak tertarik dengan cara ini karena dia tidak merasa bosan saat makan.

Ini bisa jadi salah satu cara mengatasi anoreksia pada anak karena mampu membuat anak merasa senang. Kesenangan yang dirasakan seorang anak akan menambah nafsu makannya sehingga dia bisa makan dengan baik.

3. Jangan berikan porsi yang banyak

Menyajikan makanan dalam porsi banyak saat anak sedang susah makan merupakan cara yang salah. Hal ini membuat anak enggan untuk menyentuh makanan tersebut.

Memberi anak makan dalam porsi sedikit namun sering menjadi salah satu cara untuk membuat anak lebih merasakan mudah lapar. Cara ini mampu membantu mengatur jadwal makannya sehingga masalah gangguan susah makan bisa teratasi dengan baik.

4. Hindari memberikan minum saat makan

Banyak anak yang minum di tengah proses makan dengan alasan seret atau haus. Hal ini membuat perut kembung hingga anak memutuskan untuk berhenti makan.

Mulai sekarang, sebaiknya batasi jumlah air yang boleh diminum selama makan sebagai cara mengatasi anak susah makan. Jika anak ingin minum, berikan sebelum makan dan baru boleh minum kembali setelah makanannya habis.

5. Hindari memberi jajan sebelum makan

Jajan sebelum makan bisa membuat perut anak merasa kenyang sebelum zat makanan masuk ke dalam tubuh. Jika ingin memberinya jajan, berikan setelah anak selesai makan, usahakan untuk tidak memberi jajan sembarangan ya.

6. Sajikan makanan dengan tampilan menarik

Kreasikan ragam variasi makanan yang sekiranya menarik minat anak untuk makan. Mulai dari pilihan menu yang berbeda setiap harinya atau sertakan hiasan pada makanan yang disajikan kepada anak.

7. Jangan memaksa anak

Hal ini merupakan salah satu cara jitu untuk mengatasi anak yang susah makan. jangan marahi atau paksa anak pada saat makan karena bisa membuat nafsu makannya hilang.

Biarkan anak mengambil makanannya sendiri dengan tangannya agar anak merasa lebih nyaman. Hal Ini memberikannya kesempatan untuk belajar mengenal berbagai tekstur makanan dan bertanggung jawab.

Selain menerapkan beberapa cara diatas, orang tua juga perlu memberikan pengobatan dengan meminta bantuan kepada dokter atau perawat yang ahli dalam mengatasi anoreksia. Sebuah tim profesianal perawatan kesehatan akan bertanggung jawab atas perawatannya, dengan bekal pengalaman dalam menilai dan memperlakukan anak yang mengalami gangguan makan [1].

Seorang dokter akan memeriksa kondisi fisik anak secara teratur. Nantinya akan ada tindak lanjut serta perhatian mengenai kebutuhan psikologis, sosial, dan spritual.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment