Mencabut bulu-bulu yang ada di tubuh adalah cara mudah dan murah untuk menghilangkan helai-helai yang tidak diinginkan atau tumbuh tidak beraturan. Tetapi, cara ini tidak selalu jadi yang paling aman atau efektif untuk mengatasi pertumbuhan bulu.
Salah satu bagian tubuh yang sering dicabuti bulunya adalah di bagian ketiak, tetapi sebenarnya hal ini tidak disarankan. Mengapa? Kerena menyakitkan, menghabiskan banyak waktu, dan jika tidak dilakukan dengan benar bisa menyebabkan iritasi, rambut tumbuh di bawah kulit, atau luka.
Daftar isi
Kaitan Antara Bulu Ketiak dan Kanker
Tubuh manusia terdiri dari triliunan sel yang sepanjang umur manusia akan bertumbuh dan membelah diri sesuai kebutuhan. Ketika beberapa sel mengalami kelainan atau tua, mereka akan mati. Kanker akan mulai terjadi ketika salah satu dari proses ini berjalan tidak seperti seharusnya.
Misalnya, sel terus bertumbuh sementara yang sudah tua atau mengalami kelainan tidak mati. Ketika sel-sel kanker bertumbuh diluar kendali, mereka akan mengalahkan sel-sel yang normal sehingga tubuh tidak bisa berfungsi dengan normal. [6]
Memang ada banyak mitos dan rumor mengenai kanker yang membuat masyarakat awam sulit untuk mengetahui fakta yang benar, termasuk mengenai penyebab kanker.
Setiap jenis kanker memiliki faktor risikonya masing-masing. Namun, jika seseorang memiliki faktor risiko tersebut, belum tentu juga ia akan terkena kanker.
Faktor-faktor seperti usia dan kelainan gen adalah hal yang tidak bisa dirubah. Tetapi faktor lain seperti merokok, kelebihan berat badan, terpapar matahari, atau pola makan yang tidak sehat, termasuk faktor gaya hidup yang bisa dirubah untuk mencegah risiko timbulnya kanker.
Mencabut bulu ketiak, tidak termasuk faktor risiko yang bisa menyebabkan kanker. Bahkan, tidak ada penelitian yang menyebutkan mengenai kaitan antara keduanya. [6]
Risiko Lain yang Mungkin Terjadi
Meskipun memang tidak berisiko menyebabkan kanker, mencabut bulu ketiak masih bisa menyebabkan beberapa masalah lain, termasuk:
Ingrown Hair dan Kista
Setiap kali rambut atau bulu dicabut seluruhnya mulai dari folikel, ada kemungkinan bagian folikel tersebut terbelah dua ketika tumbuh kembali dan menyebabkan rambut yang baru tumbuh ke dalam kulit (ingrown hair). [1, 2, 3, 4, 5]
Folikel rambut berfungsi mengikat helai-helai rambut ke kulit. Bagian bawah folikel berbentuk bola dan menahan agar rambut tidak mudah terlepas. Pada bagian bola ini, sel-sel hidup membelah diri dan tumbuh untuk kemudian keluar dari tubuh sebagai rambut.
Bila rambut yang baru tumbuh ke dalam akibat pencabutan, maka ia akan terperangkap di bawah kulit. Kadang-kadang, kondisi ini bisa menyebabkan kista.
Ukuran kista di bawah kulit bisa mulai dari benjolan kecil dan tidak terasa sakit hingga membesar dan mengalami infeksi. Kondisi ini disebut kista epidermoid atau kista pilonidal.
Rambut yang tumbuh ke dalam biasanya tidak berbahaya, tetapi bisa terasa sangat menyakitkan. Jika mengalami infeksi dan tidak diobati, maka bisa menjadi semakin parah atau menyebar ke dalam darah. [5]
Iritasi
Kebiasaan mencabut bulu ketiak juga bisa menyebabkan hiperpigmentasi akibat radang serta luka. Akibatnya, kulit ketiak menjadi hitam karena iritasi yang berulang.
Bagian ujung pinset yang tajam bisa secara tidak sengaja menggores permukaan kulit atau mencabut bulu yang belum sepenuhnya tumbuh.
Infeksi
Produk yang digunakan pada kulit, mulai dari makeup hingga perawatan kulit, bisa menumpuk di bulu-bulu permukaan kulit. Demikian juga produk-produk yang digunakan pada ketiak. Ketika bulu yang kotor ini dicabut, tumpukan produk – misalnya deodorant atau bedak – beserta bakteri akan pindah ke pinset yang digunakan untuk mencabut bulu tadi. [1, 4]
Bila malas membersihkan pinset, ketika digunakan lagi dan ujung pinset tidak sengaja melukai permukaan kulit, bakteri bisa masuk ke kulit dan menyebabkan infeksi.