Paru-paru merupakan salah satu organ yang rentan terhadap infeksi dan mengalami gangguan dari lingkungan luar karena mendapatkan paparan yang konstan terhadap partikel, bahan kimia, dan infeksi patogen dari organisme di udara.[2]
Menurut WHO, secara global setidaknya terdapat 2 miliar orang yang terpapar asap dari bahan bakar biomassa, 1 miliar orang menghirup udara yang tercemar, dan 1 miliar terpapar asap rokok. [1] Penyakit paru-paru dapat mempengaruhi fungsi pernapasan, kemampua untuk bernapas, fungsi paru-paru (seberapa baik paru-paru bekerja).[2]
Penyakit pada salurang pernapasan memberikan dampak yang sangat besar bagi kesehatan dunia, termasuk penyakit paru-paru. Penyakit yang menjadi penyebab paling umum pada penyakit berat dan kematian di seluruh dunia diantaranya adalah, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, infeksi pada saluran pernapasan bagian bawah (pada penyakit paru adalah pneumonia), tuberculosis (TB) dan kanker paru-paru. [1]
Penyebab dari penyakit paru-paru bervariasi, begitu juga dengan jenis penyakitnya. Beberapa penyakit paru-paru disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Penyebab lainnya adalah faktor lingkungan seperti adanya polusi udara, bahan kimia seperti uranium, vinil klorida. Penyakit paru-paru yang terkait dengan faktor lingkungan di antaranya adalah asma, PPOK, kanker paru-paru. [2]
Penyakit paru-paru yang bervariasi memiliki penyebab yang bervariasi juga. Begitu juga dengan gejala-gejala yang timbul, sangat bervariasi disesuaikan dengan penyakit apa. Namun, terdapat beberapa gejala dan tanda umum yang bisa menjadi pertanda penyakit paru-paru [3]:
Daftar isi
1. Sesak Napas
Penderita penyakit paru-paru akan merasa ketidaknyamanan ketidak bernapas saat melakukan aktivitas normal dan mungkin merupakan tanda kondisi jantung atau paru-paru. Sesak napas merupakan salah satu gejala umum yang terjadi pada penderita penyakit paru-paru. [3]
2. Batuk kronik
Pada pengerita penyakit paru-paru umumnya akan mengalami batuk dalam jangka panjang yaitu bisa dalam waktu sebulan atau lebih. Hal itu menandakan adanya masalah dalam sistem pernapasan seseorang. [3] Gejala ini dapat dialami oleh penderita penyakit PPOK, asma, tuberkulosis, pneumonia, dan kanker paru-paru. [4,5,6,7,8] Pada penyakit asma, batuk merupakan gejala awal dan biasanya akan terjadi pada malam atau pagi hari. [8]
3. Produksi mukus kronik
Mukus atau lendir adalah merupakan suatu pertahanan terhadap infeksi dan iritasi. Pada penderita pariu-paru, produksi lendiri akan berlangsung lama yaitu selama sebulan atau lebih. [3] Produksi mukus dalam jangka waktu lama biasanya terjadi pada penderita penyakit PPOK. [7]
4. Mengi
Mengi adalah suara yang terbentuk pada saat bernapas. Pernapasan yang disertau dengan mengi menunjukkan ada sesuatu yang tidak biasa dan menghalangi saluran udah paru-paru dan membuat saluran udara menjadi sempit. [3] Gejala mengi biasanya akan dialami oleh penderita penyakit PPOK dan asma. [7,8]
5. Batuk darah
Pada penderita penyakit paru-paru, batuk darah bisa terjadi. Darah bisa berasal dari paru-paru atau bagian saluran pernapasan lainnya. [3] Batuk darah umumnya terjadi pada penderia penyakit kanker paru-paru. [6]
6. Nyeri dada kronis
Nyeri dada berat bisa terjadi pada penderita penyakit paru-paru. Nyeri dada yang semakin berat saat menarik napas, atau batuk merupakan satu tanda peringatan jika memiliki penuakit pari-paru, terutama jika nyeri dada berlangsung selama sebulan atau lebih. [3] Penderita penyakit pneumonia dan kanker paru-paru.
7. Demam
Demam bisa terjadi pada penderita penyakit paru-paru yang mengalami infeksi atau peradangan pada paru-parunya. Infeksi tersebut bisa disebabkan jamur, virus ataupun bakteri, seperti pneumonia dan tuberculosis. [4,5]
8. Penurunan berat badan
Pada beberapa penyakit paru-paru, akan terjadi penurunan berat badan yang tidak diketahui alasannya. Penyakitnya diantara lain tuberkulosis dan kanker paru-paru. [5,6]
Untuk penyakit paru-paru dapat didiagnosis bervariasi bergantung pada jenis penyakitnya. Umumnya penderita penyakit paru-paru akan diperiksa bagian paru-parunya untuk melihat gambarannya menggunakan x-ray pada dada atau CT scan agar lebih jelas. [4, 5, 6, 7] Untuk beberapa peyakit yang disebabkan oleh infeksi, maka akan dilakukan pemeriksaan darah dan kultur jaringan. [4,5] Jika penyakit tuberculosis bisa menggunakan uji Mantoux. [5] Sedangkan untuk asma dan PPOK, biasanya akan dilakukan pemeriksaan menggunakan uji spirometri, yang mengukur seberapa banyak dan seberapa cepat seseorang dapat menghembuskan napas. [7,8,9]
Pengobatan
Perawatan dan pengobatan untuk setiap penyakit paru-paru bervariasi dan pengobatan tersebut idealnya bertujuan untuk mengurangi dan menghindari faktor risiko. Seperti asma dan PPOK tidak disembuhkan tetapi dapat diobati untuk mengurangi gejala, mencegah perburukan dan meningkatkan kualitas hidup.[9]
Penyakit asma dapat ditangani dengan menggunakan inhalasi kortikosteroid. Untuk PPOK, dapat dikurangi gejalanya dengan cara yang paling efektif adalah berhenti merokok. Beberapa orang bisa juga menggunakan obat kortikosteroid.[9]
Penyakit tuberkulosis biasanya diobati dengan menggunakan kombinasi 4 antituberkulosis selama 6 bulan. [5] Sedangkan untuk pneumonia, dapat diberikan antibiotik karena umumnya pneumonia disebabkan oleh bakteri. Jika terdapat komplikasi yang disebabkan oleh virus, seperti COVID-19, atau influenza maka akan diberikan antivirus. [4] Untuk pengobatan dari kanker paru-paru sangat kompleks karena membutuhkan kombinasi pengobatan dari obat-obatan, radiasi, hingga pembedahan.
Umumnya akan dimulai dengan pembedahan terlebih dahulu (jika masih stadium awal), dilanjutkan dengan kemoterapi atau radiasi dan obat-obatan lainnya. [6] Jika memang seseorang mengalami gejala yang disebutkan, harus segera ke dokter untuk berkonsultasi mengenai pengobatan dan perawatan. Jangan lama-lama menunggu karena penyakit paru-paru harus segera diobati jika tidak akan mengalami perburukan dalam jangka panjang.