Antigonadotropik : Manfaat- Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Antigonadotropik adalah obat yang bekerja dengan menghambat aktivitas hormon gonadotropin. Obat ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti pengobatan untuk kanker yang sensitif terhadap hormon,... mencegah terjadinya pubertas dini, mengurangi keinginan seksual seseorang, juga mengobati kondisi yang terkait estrogen pada wanita seperti menoragia dan endometriosis. Obat-obatan ini juga memiliki efek samping seperti sakit kepala, mual, penambahan berat badan, dan hot flush. Obat ini merupakan golongan obat keras dan tidak dijual bebas, sehingga penggunaannya harus berdasarkan instruksi dan resep dokter. Jika dokter meresepkan obat ini pada Anda, jangan merekomendasikan obat ini kepada orang lain yang mungkin memiliki gejala yang sama dengan Anda. Selalu informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi obat, sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, riwayat penyakit dan konsumsi obat apa saja yang Anda miliki. Read more

Keadaan dimana jaringan yang hanya ada di dalam rahim tumbuh diluar rahim disebut dengan Endometriosis. Jaringan yang seharusnya dapat dilepaskan setiap bulannya, tumbuh di ovarium, kandung kemih, saluran tuba, atau organ lainnya. Semua nya akan saling menempel dan dapat menyebabkan peradangan dan nyeri.[1]

Adapun tanda serta gejalanya meliputi :

  • Sakit perut atau mual dan muntah sebelum atau selama menstruasi
  • Periode yang menyakitkan
  • Merasa kenyang atau kembung
  • Pusing atau kelelahan
  • Menstruasi berat, atau pendarahan vagina pada waktu-waktu selain selama periode bulanan
  • Infertilitas (tidak bisa hamil)
  • Nyeri punggung bawah atau nyeri saat buang air besar selama periode bulanan
  • Nyeri selama atau setelah berhubungan seks
  • Sakit saat buang air kecil

Fungsi Antigonadotropik

Antigonadotropik digunakan untuk mengobati penyakit endometriosis. Obat ini juga digunakan untuk mengobati serangan angioedema herediter (gangguan sistem kekebalan) dan gangguan payudara jinak.[2,3,4].

Fungsi lainnya dari antigonadotropik adalah dapat mengurangi hasil dari bradikinin dan sangat berpotensi untuk mengurangi dampak bradikinin.

Penyakit yang Diatasi dengan Antigonadotropik

Berikut beberapa penyakit terkait yang dapat diatasi dengan Antigonadotropik.[2]

Antigonadotropik diberikan untuk :

  • Angioedema
  • Endometriosis
  • Penyakit Payudara Fibrocystic

Cara Kerja Antigonadotropik

Antigonadotropik bekerja dengan menghambat aktivitas hormon gonadotropik.[2,4]

Antigonadotropik menekan aksis hipofisis-ovarium dengan menghambat yang dikeluarkan FSH dan LH dari hiposis, dapat menyebabkan regresi dan atrofi jaringan endometrium normal dan ektopik.

Hal ini menyebabkan turunnya laju pertumbuhan jaringan pada payudara yang tidak normal, serta mengurangi serangan angiodema herediter dengan meningkatkan kadar C4 sistem komplemen.

Penyerapan diserap dari dalam saliran GI, dengan makanan absorpsi jadi meningkat, dan dengan plasma puncaknya yaitu kira-kira 4 jam.

Metabolismenya secara ekstensif di hati menjadi 2-hidroksimetil danazol dan etisteron. Pengeluaran melalui urin dan feses dengan waktu paruh kisaran 10 jam.

Contoh Obat Antigonadotropik

Antigonadotropik tersedia dalam bentuk tablet, Obat jenis ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.[2]

Contoh Penghambat alfa-glukosidase dengan resep dokter termasuk:

  • Danazol
  • Danokrin

Efek Samping Antigonadotropik

Antigonadotropik dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan.[3]

Beberapa efek samping umum dari Antigonadotropik termasuk:

  • Kemerahan (hangat tiba-tiba, kemerahan, atau perasaan geli)
  • Perubahan dalam periode menstruasi
  • Perdarahan atau bercak vagina yang tidak biasa
  • Perubahan payudara
  • Masalah seksual
  • Penurunan jumlah air mani yang dikeluarkan saat berhubungan seks
  • Perubahan suasana hati, gugup
  • Kekeringan atau iritasi vagina

Danazol tidak boleh digunakan pada usia dibawah 18 tahun. Gunakan alat kontrasepsi yang aman jika Anda menggunakan danazol untuk mencegah kehamilan.

Danazol dilarang untuk digunakan pada wanita yang sedang hamil, karena dapat membahayakan janin, dan meyebabkan cacat lahir pada calon bayi. Beritahu dokter Anda jika Anda sedang hamil atau menyusui.

Beri tahu dokter Anda jika Anda pernah memiliki masalah jantung, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, epilepsi atau gangguan kejang lainnya, penyakit hati, diabetes dan sakit kepala migrain, untuk memastikan danazol aman untuk Anda[3].

Jika anda mengalami pendarahan vagina, obat ini tidak di anjurkan untuk di konsumsi. Dan untuk untuk ibu hamil menyusui tidak di anjurkan juga mengkonsumsinya.

Permasalahan bisa saja terjadi saat anda mengkonsumsi obat ini jika anda memiliki penyakit jantung, hipertensi, penyakit hati, ginjal, epilepsi, diabetes, dan migrain,

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment