Antineoplastik Topikal : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Agen antineoplastik topikal telah memiliki peran yang besar dalam penanganan beberapa kondisi penyakit kulit,misalnya keratosis aktinik dan kanker kulit non melanoma. Obat ini bekerja dengan menghambat... pertumbuhan sel abnormal pada kulit. Efek samping yang terlihat dapat berupa iritasi pada tempat diaplikasikannya obat, seperti kemerahan, rasa terbakar, gatal, dan perubahan warna kulit. Konsultasikan kepada dokter sebelum menggunakan obat-obatan golongan ini. Pastikan kulit Anda kering dan bersih sebelum mengaplikasi obat, jangan menutup area dengan plester atau perban yang ketat. Ikuti petunjuk dokter dan jangan menghentikan pemakaian obat tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda. Read more

Kanker yang tumbuh di jaringna kulit disebut dengan kanker kulit. Kanker kulit ditandai dengan perubahan pada kulit seperti adanya benjolan, bercak, atau tahi lalat dengan bentuk dan ukuran yang tidak normal.

Penyebabnya yaitu dari paparan sinar ultraviolet pada matahari. Sinar ini dapat merusak sel pada kulit bahkan hingga dapat menimbulkan kanker kulit. Terdapat 3 jenis kanker kulit yaitu :

  • Karsinoma sel basal
  • Karsinoma sel skuamosa
  • Melanoma

Fungsi Antineoplastik Topikal

Kanker kulit merupakan pertumbuhan sel kulit yang tidak bisa terkendali. Jika dibiarkan begitu saja, sel kanker ini dapat menyebar dari kulit ke jaringan dan organ lain[2,3,4,5,6].

Antineoplastik Topikal digunakan untuk :

  • Mengobati pertumbuhan berlebih pada kulit (aktinik atau keratosis matahari).
  • Mengobati karsinoma sel basal superfisial.
  • Mengobati keratosis aktinik (pertumbuhan kulit berlebih kutil) pada wajah, kulit kepala, lengan, dan kaki.
  • Mengobati Mycosis fungoides stadium 1A atau 1B -tipe limfoma sel-T kulit.
  • Juga mengobati kutil kelamin di luar tubuh.

Penyakit yang Diatasi dengan Antineoplastik Topikal

Beberapa penyakit dapat diatasi dengan antineoplastik topikal. Antineoplastik Topikal diberikan untuk[2,3,4]:

Cara Kerja Antineoplastik Topikal

Antineoplastik topikal bekerja dengan mekanisme yang berbeda untuk mencegah perkembangan dan penyebaran sel neoplastik[2,7].

Dengan Fluorourasil adalah analog dari urasil, komponen asam ribonukleat diubah secara intraseluler menjadi metabolit aktif. Setelah diubah dan menjadi deoksinukleotida aktif, lalu akan mengganggu sintesis DNA dengan menghalangi konversi asam deoksiuridilat menjadi asam timidilat oleh enzim seluler sintetase timidilat. Obat ini juga dapat mengganggu sintesis RNA.

Obat ini didistribusikan melalui air ditubuh, dengan plasma puncak kisaran 8-22 menit, dan dengan mudah obat ini masuk ke CSF. Pengeluarannya melalui urin kisaran 20% dan sisanya dimetabolisme dihati oleh mekanisme tubuh yang biasa untuk urasil.

Contoh Obat Antineoplastik Topikal

Antineoplastik Topikal tersedia dalam bentuk krim, gel dan larutan topikal. Beberapa jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Beberapa contoh Antineoplastik Topikal dengan resep dokter termasuk[2]:

Efek Samping Antineoplastik Topikal

Antineoplastik Topikal dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan. Beberapa efek samping umum dari Antineoplastik Topikal termasuk[3,4,5]:

  • Nyeri kulit, gatal, terbakar, atau iritasi
  • Penggelapan kulit atau jaringan parut
  • Kulit kemerahan dan bengkak
  • Pembuluh darah kecil di bawah kulit
  • nyeri kulit ringan, kekeringan, pengelupasan, keropeng, pengerasan kulit, kerak
  • Perubahan warna kulit yang dirawat (mungkin permanen)
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Mual
  • Bengkak di sekitar mata
  • Iritasi hidung dan tenggorokan

 Jika Anda alergi terhadap fluorourasil, atau jika memiliki gangguan metabolisme yang disebut defisiensi DPD (dihydropyrimidine dehydrogenase). Anda tidak boleh menggunakan fluorourasil topikal[3].

Jika Anda sedang hamil atau menyusui, Anda tidak boleh menggunakan fluorouracil topikal. Obat ini dapat membahayakan janin atau menyebabkan cacat lahir[3].

Hindari aktivitas seksual saat Anda merawat area genital atau rektal. Imiquimod topikal dapat melemahkan kondom karet atau diafragma, yang bisa pecah saat berhubungan seks dan mengakibatkan kehamilan yang tidak direncanakna[4].

Apabila menggunakan ingenol topikal terlalu banyak, atau terlalu lama. Maka akan meningkatkan risiko reaksi kulit yang parah[5].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment