8 Cara Mengatasi Anyang-anyangan Pada Anak

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Anyang-anyangan adalah gangguan saat buang air kecil, atau keinginan untuk buang air kecil secara terus menerus dan sering dikaitkan dengan infeksi saluran kemih. Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan kebutuhan untuk buang air kecil karena saluran kemih menjadi meradang dan tidak nyaman, kondisi neurologis tertentu dapat juga menyebabkan gejala ini.[1]

Penyebab lainnya pada anak-anak penderita kandung kemih, diantaranya[1] :

  • Mengkonsumsi kafein
  • Mengkonsumsi makanan yang mengakibatkan anak alergi
  • Menahan kencing terlalu lama
  • Kandung kemih yang kecil
  • Kelainan struktural pada bagian kandung kemih atau uretra
  • Sembelit
  • Apnea tidur obstruktif

Anak-anak dengan kandung kemih terlalu aktif memiliki kebutuhan untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya karena otot kandung kemih anak tersebut mengalami kejang yang tak terkendali.[1] Terdapat beberapa cara untuk mengatasi anyang-anyangan yang terjadi pada anak-anak baik secara alami maupun secara medis, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Hindari Alergi

Sebagai orang tua harus memperhatikan setiap makanan atau minuman yang akan dikonsumsi oleh anak. Apalagi makanan atau minuman yang memungkinkan timbulnya alergi pada anak. Hal ini disebabkan makan atau minum sesuatu yang membuat anak alergi dapat menyebabkan kandung kemih terlalu aktif.[2]

2. Buang Air Terjadwal

Untuk mengobati disfungsi kandung kemih, maka dapat dilakukan dengan metode buang air terjadwal. Orang tua dapat membantu anak dengan mengikuti jadwal harian pergi ke kamar mandi yang dapat melatih otot kandung kemih dan sfingter[3].

Penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan jadwal kamar mandi untuk anak setiap 2 hingga 4, apakan anak harus pergi atau tidak. Jika anak sudah cukup besar untuk memakai jam tangan yang dapat diprogram, jam tangan tersebut dapat disetel untuk bergetar atau mengeluarkan suara agar membantu untuk tetap sesuai jadwal saat pergi ke sekolah[3].

3. Hindari Kafein

Anak-anak cenderung penasaran dengan segala sesuatu yang dilihat, termasuk soal rasa makanan. Namun sebaiknya, orang tua harus mencegah anak agar tidak mengonsumsi kafein. Hal ini dikarenakan ditemukan dalam minuman energi, kafein adalah diuretik yang memaksa cairan keluar dari tubuh dan dapat menyebabkan lebih sering buang air kecil. Ini juga dapat menyebabkan kejang otot pada bagian kandung kemih dalam jumlah yang tinggi.[2]

4. Konsumsi Makanan yang Ramah Kandung Kemih

Selain menghindari makanan atau minuman yang dapat merangsang kandung kemih seperti kafein, maka harus memperhatikan segala sesuatu yang akan dikonsumsi. Infeksi saluran kandung kemih ini berkaitan dengan anyang-anyangan. Oleh karena itu, sajikan makanan dan minuman yang ramah kandung kemih antara lain biji labu, jus cranberry, labu encer dan air.[4]

4. Set Pakaian Ekstra

Hal yang harus dipertimbangkan orang tua adalah membawa satu set pakaian ekstra setiap saat, termasuk saat akan berpergian. Ini berarti tidak hanya menuju pada tas popok besar saja, namun juga memiliki pakaian dalam, celana, kemeja, kaus kaki dan sepatu.[5]

Selain itu hindari pakaian nilon dan jenis pakaian dalam sintesis lainnya. Karena hal ini dapat membantu mendorong pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu pakaian dalam katun yang longgar dapat dipakai sebagai gantinya.[6]

5. Minum Banyak Air

Kebutuhan caian setiap orang berbeda-beda. Namun pada anak pastikan agar tetap terhidrasi dengan baik dan pergi ke toilet secara teratur. Jika anak tidak buang air kecil secara teratur dan menahan urin maka dapat memudahkan bakteri menginfeksi saluran kemih. Minum cukup air juga dapat menjaga agar urin tetap pucat dan jernih di siang hari dan salah satu langkah untuk mengurangi risiko konstipasi pada anak.[6]

6. Oxybutynin

Oxybutynin merupakan obat yang dapat diminum oleh anak karena dapat melemaskan otot-otot pada kandung kemih. Hal ini dapat membuat kandung kemih menampung lebih banyak urin. Sehingga dapat membantu untuk mengontrol kandung kemih anak agar tidak mengompol.[9]

Obat oxybutynin tersedia dalam bentuk tablet dan juga obat cair. Untuk dosis pemakaiannya tersedia pada label otat. Obat oxybutynin ini dapat diberikan dua atau tiga kali setiap hari. Namun jika ragu, maka dapat berkonsultasi kepada dokter untuk dosis yang tepat.[9]

7. Antibiotik

Jika kandung kemih yang terlalu aktif disebabkan infeksi saluran kemih, maka dokter anak mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membersihkan infeksi. Obat antiobiotik, cara pemberiannya dan jumlah hari yang harus diminum tergantung pada jenis infeksi.[7]

Jika anak sangat sakit dan tidak bisa minum, antibiotik mungkin perlu diberikan sebagai suntikan dengan anak di rumah sakit. Jika tidak, obat-obatan juga dapat diberikan melalui mulut. Bergantung pada jenis antibiotik yang digunakan, anak mungkin mengonsumsi obat satu dosis per hari atau 4 dosis per hari. Orang tua mungkin diminta untuk memberikan obat-obatan kepada anak sampai tes lebih lanjut selesai.[7]

Kapan Harus Pergi Ke Dokter?

Jika pada usia 7 tahun seorang anak masih menunjukkan tanda anyang-anyangan segera periksa ke dokter. Dokter akan memberikan pengobatan khusus untuk anak-anak[2].

Serangkaian tes membantu untuk mengetahui sejauh mana kondisi anyang-anyangan pada anak, supaya pemberian dosis obat sesuai dengan kondisi yang dialami. Tes yang akan dilakukan yaitu sampel urin sebagai pemeriksaa infeksi, dan ultrasound untuk mengetahui terjadinya gejala kandung kemih[2].

Demam seperti mengigil kedinginan 3,830 C pada anak-anak atau 380 C pada bayi , sakit punggung, dan jenis rasa sakit saat buang air kecil, air seni bau busuk, berdarah, atau warna berubah, dan sakit segera periksa ke dokter sebelum terlambat[8].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment