8 Cara Menghadapi Bayi Tumbuh Gigi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Bagi para pasangan yang kini tengah menjadi orang tua baru karena baru pertama kali memiliki bayi, perlu diketahui bahwa bayi tumbuh gigi umumnya di usia 4 bulan [1].

Meski begitu, ada pula yang baru mengalami gejala tumbuh gigi di usianya yang ke-12 bulan [1].

Namun, rata-rata bayi mulai tumbuh gigi dan mengalami gejala-gejala yang cukup membingungkan bagi orang tua adalah di usia 6 bulan [1].

Bayi dengan kondisi teething atau sindrom bayi tumbuh gigi dapat mengalami beberapa gejala sebagai berikut [1,2] :

  • Bayi mengalami demam (biasanya suhu tubuh bisa mencapai 38 derajat Celsius).
  • Bayi cenderung lebih sering menggosok-gosok telinganya dengan tangan.
  • Gusi bayi tampak kemerahan sebagai tanda bahwa gigi akan tumbuh pada area tersebut.
  • Bayi cenderung ingin mengunyah benda-benda yang mereka pegang dan memasukkannya ke dalam mulut.
  • Timbul ruam kemerahan pada wajah.
  • Salah satu bagian pipi tampak memerah.
  • Bayi terus-menerus mengeluarkan air liur dari mulutnya (ngiler).
  • Bayi sulit tidur karena merasakan gejala tumbuh gigi.
  • Bayi cenderung lebih rewel daripada biasanya karena merasa terganggu dengan kondisi tumbuh giginya.

Tidak hanya memerhatikan gejalanya, orang tua perlu tahu bagaimana cara menghadapi bayi tumbuh gigi seperti berikut.

1. Mengusap-usap Gusi Bayi

Bayi rewel pada masa tumbuh gigi menandakan bahwa ia bisa saja merasa tidak nyaman atau bahkan merasa kesakitan [1,2,3].

Oleh sebab itu, orang tua bisa coba mengusap-usap gusi anak menggunakan jari tangan secara perlahan [3,4,5].

Pastikan sebelum melakukannya orang tua sudah mencuci tangan sampai bersih agar tidak membahayakan gusi si kecil [3,4,5].

Cara ini dianggap efektif bagi sebagian besar orang tua yang bayinya mengalami tumbuh gigi [3,4,5].

Gusi yang semula tidak nyaman dan sakit akan terasa jauh lebih baik di mana hal ini ditandai dengan rewel anak yang berkurang [3,4,5].

2. Tetap Rutin Memberi ASI atau Susu Formula

Bila bayi rewel dan mengalami gejala sindrom tumbuh gigi, salah satu cara menghadapinya adalah dengan tetap memberi ASI atau susu formula secara rutin [3,6].

Bayi yang mengalami tumbuh gigi justru biasanya lebih sering ingin menyusu [6].

Meski demikian, ada pula bayi yang justru menolak menyusu yang kemungkinan disebabkan ketidaknyamanan pada gusinya [6].

Walau bayi tidak ingin menyusu dan selalu rewel, tetap upayakan untuk memberi ASI maupun susu formula secara rutin seperti biasanya [1,2,3,6].

Para ibu pun kemungkinan merasa risih dan sakit saat anak yang sudah tumbuh gigi-gigi kecil menyusu [6].

Setelah bayi menyusu, ibu bisa coba memijat lembut gusi si kecil menggunakan jari tangan bersih yang sudah dicelup ke air dingin [6].

Kebiasaan tersebut bisa diterapkan apabila bayi menggigit puting setiap menyusu [6].

3. Memberi Teether (Mainan Gigi)

Anak rewel dan cenderung memasukkan benda atau mainan ke dalam mulut untuk menggigit-gigitnya adalah karena ketidaknyamanan yang ia rasakan [3,4].

Alih-alih membiarkan si kecil menggigit sembarang benda, orang tua dapat memberinya mainan khusus untuk gigi [3,4].

Bagi anak yang sedang tumbuh gigi, mainan yang disebut teether adalah mainan khusus yang bisa anak gigit-gigit secara aman [3,4].

Teether atau mainan gigi bertekstur empuk sehingga mampu mengatasi rasa sakit yang anak rasakan secara tetap aman bagi gusi [3,4].

Dengan memberi anak teether, orang tua juga sekaligus mencegah anak mengambil benda-benda kotor dan keras untuk digigit [3,4].

Meski sudah menggunakan teether, pastikan orang tua membersihkan/mencucinya baik sebelum maupun setelah anak gunakan [3,4].

4. Memberi Minuman Dingin

Agar ketidaknyamanan pada gusi anak setidaknya bisa berkurang, orang tua bisa coba memberikan minuman dingin yang tidak terlalu dingin [3].

Asalkan tingkat dingin dari minuman tersebut bisa membuat gusi anak merasa nyaman, hal ini sudah cukup [3].

Selain itu, rasa gatal pada gusi anak karena gigi akan tumbuh juga akan berkurang [3].

Minuman dingin seperti yogurt memberikan efek pereda gatal dan nyeri secara alami dan aman bagi si kecil [7].

5. Memberi Camilan Sehat

Selain mainan gigi atau teether, sebenarnya orang tua bisa memberi anak camilan sehat sebagai alternatif [3,7].

Bagi bayi yang mulai tumbuh gigi di usia 6 bulan ke atas, beri roti yang sudah dipotong-potong kecil, apel, maupun wortel (camilan dingin lebih dianjurkan) [3,7].

Karena bayi pada usia tersebut sudah memasuki masa MPASI, maka pemberian makanan selain susu formula atau ASI diperbolehkan.

Meski begitu, orang tua tetap wajib mengawasi anak saat sedang menggigit camilan-camilan tersebut [3,7].

Dampingi anak karena bagaimanapun mereka masih terlalu kecil untuk makan makanan bertekstur padat [3,7].

6. Menyeka Tetesan Air Liur

Bayi yang hendak tumbuh gigi tidak hanya mudah rewel, tapi juga akan lebih sering meneteskan air liur [3].

Bahkan ketika sedang bermain dengan teether-nya, anak akan cenderung lebih banyak ngiler [3].

Oleh karena itu, orang tua tetap perlu mendampingi dan mengawasi anak; seka dan bersihkan wajahnya yang terus-menerus meneteskan air liur [3].

7. Memberi Obat Pereda Nyeri dari Dokter

Pemberian obat pereda nyeri kepada si kecil tidak boleh sembarangan, khususnya tanpa resep dokter [3,4,5].

Obat pereda nyeri khusus bagi bayi yang tumbuh gigi biasanya mengandung benzocaine dalam bentuk krim dan gel [3,4,5].

Jadi, pastikan terapkan obat ini kepada si kecil menurut resep dan anjuran pemakaian dari dokter supaya aman [3,4,5].

8. Menemani dan Memeluk Anak Lebih Sering

Luangkan ekstra waktu untuk menemani si kecil dan sering-sering memeluknya saat ia merasa tidak nyaman karena gusinya [3].

Anak yang sedang kesakitan karena tumbuh gigi akan merasa jauh lebih tenang dan bisa lebih cepat tidur bila orang tuanya (khususnya sang ibu) memeluk lebih lama [3].

Rangkaian cara menghadapi bayi tumbuh gigi di atas tidak terlalu sulit dan orang tua tidak perlu khawatir karena gejala sindrom tersebut hanya bertahan beberapa hari hingga minggu saja.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment