Bahagia seringkali menjadi tujuan hidup banyak orang. Namun ternyata ada juga orang di dunia ini yang ingin menghindar dari rasa bahagia. Orang-orang tersebut mempertanyakan apa kebahagiaan sepenting itu? Sehingga akhirnya mereka enggan untuk bahagia.
Rasa enggan, ingin menghindar, bahkan takut bahagia pada seseorang merupakan ancaman psikologis yang dikenal dengan Cherophobia. Jenis fobia aneh dan langka ini menyebabkan pengidapnya menghindari berbagai kegiatan yang menyenangkan. [1,4]
Kata Cherophobia itu sendiri diambil dari kata Yunani yaitu “Chairo” yang berarti aku bahagia. Jadi digabung dengan kata “Phobia”, Cherophobia adalah ketakutan akan perasaan bahagia. [2]
Gejala Cherophobia
Kondisi psikologis Cherophobia memang belum banyak diteliti lebih jauh. Namun berdasarkan beberapa penelitian yang sudah ada, walau belum termasuk jenis gangguan mental, Cherophobia dianggap dapat mengancam kesehatan mental seseorang.
Itulah mengapa perawatan dan diagnosis dini sangat disarankan. Ada beberapa gejala Cherophobia yang bisa dikaitkan dengan Cherophobia, antara lain:
- Cemas Memikirkan Kegiatan Sosial
Gejala utama dari Cherophobia adalah kecemasan. Khususnya kecemasan ini muncul ketika pengidapnya memikirkan kegiatan sosial. Tidak sampai datang ke kegiatan yang banyak melibatkan orang pun, pengidap Cherophobia sudah sangat khawatir. [1,2]
Kekhawatiran itu kemudian menyebabkan keringat berlebihan, pusing, hingga kesulitan bernafas. Beberapa jenis kegiatan sosial yang biasa memicu kecemasan ini adalah pesta, kegiatan reuni, bahkan konser. [1,3]
- Menolak Kesempatan yang Dapat Mengubah Hidup
Pengidap Cherophobia juga seringkali melewatkan kesempatan-kesempatan baru dalam hidupnya. Apalagi jika berkaitan dengan kesempatan untuk mengubah hidup, seperti tawaran pekerjaan baru. Kesempatan yang menjanjikan terlihat menakutkan bagi mereka. [1,2,4]
Kram perut karena nervous dapat terjadi jika mereka terus memikirkan untuk mengambil kesempatan itu. Bagi mereka, kesempatan menjanjikan pasti akan diikuti oleh hal buruk di kemudian hari, jadi lebih baik untuk ditolak saja. [1,3,4]
- Menolak Ajakan Berpartisipasi di Kegiatan Menyenangkan
Ajakan untuk berpartisipasi di kegiatan menyenangkan seperti berlibur, menonton film di bioskop, bermain di taman hiburan, juga pasti akan ditolak. Penderita Cherophobia sama sekali tidak tertarik dengan kegiatan-kegiatan menyenangkan yang umumnya disukai oleh orang lain. [1,2]
Ada rasa tidak menyenangkan untuk mereka mengikuti kegiatan-kegiatan itu. Tubuh mereka akan terus bergetar dan bahkan jantung berdetak lebih cepat, jika memang tetap dipaksa untuk mengikutinya. [1,3]
- Tidak Ingin Menunjukkan Dirinya Bahagia
Berikutnya, gejala Cherophobia yang bisa muncul adalah keinginan untuk menyembunyikan kebahagiaan yang dialami. Walaupun si pengidap sedang mendapatkan hal yang membahagiakan, bagi mereka menunjukkannya hanya akan mendatangkan kemalangan bagi dirinya dan keluarganya. [1,2]
Jadi mereka akan lebih memilih menyembunyikan kebahagiaannya karena ketakutan akan disakiti atau terancam akibat rasa bahagia itu sendiri. Jenis kebahagiaan yang disembunyikan bisa berbeda-beda bagi setiap orang. [1,3]
- Pikiran Buruk Bahwa Masalah akan Datang Setelah Kebahagiaan
Gejala yang satu ini adalah gejala yang memastikan seseorang mengidap Cherophobia jika terjadi terus menerus lebih dari 6 bulan. Sesekali, wajar bagi seseorang merasa khawatir apa setelah kebahagiaannya akan datang kemalangan. Namun jika terus terjadi, kondisi ini sudah tidak normal. [1,3,4]
Artinya, setiap situasi yang harusnya bahagia malah menjadi situasi yang mendatangkan kecemasan bagi mereka. Pengidapnya pun mengakui bahwa dirinya terus merasakan ancaman dan bahaya dari peristiwa bahagia yang didapatkannya. [1,3,4]
Penyebab Cherophobia
Sebenarnya penyebab dari Cherophobia ini masih perlu dikaji lebih jauh, karena hasil penelitian yang masih sangat terbatas. Namun berbagai pihak menyetujui, bahwa penyebab utama dari ketakutan akan kebahagiaan adalah efek dari trauma. [1,2]
Trauma baik bersifat fisik maupun emosional yang terjadi di masa lalu, membuat orang-orang dengan Cherophobia selalu khawatir. Jika ada kebahagiaan, mereka yakin bahwa selanjutnya akan datang bencana dan hal buruk. [1,2]
Banyak orang contohnya mempercayai bahwa jika tertawa terlalu banyak pasti sebentar lagi akan menangis. Kepercayaan-kepercayaan seperti ini tentu dimiliki karena pengalaman di masa lalu. Sehingga ketika rasa khawatir sudah tidak terkendali, kepanikan yang terjadi.
Jika dilihat dari kepribadian, penyebab Cherophobia bisa dikaitkan dengan kepribadian seseorang. Orang-orang yang introvert contohnya, diketahui lebih mudah mengalami Cherophobia karena pada dasarnya lebih menyukai waktu dengan dirinya sendiri. Ketika berkumpul dengan banyak orang, akhirnya malah kekhawatiran yang terjadi. [1]
Tidak hanya orang yang introvert, para perfeksionis juga sangat mungkin mengalami Cherophobia. Pasalnya, para perfeksionis mudah mengaitkan kegiatan yang mendatangkan kebahagiaan sama seperti kegiatan bermalas-malasan. Perfeksionis sangat menghindari hal itu. [1]
Pengobatan Cherophobia
Walau belum terlalu banyak penelitian terkait Cherophobia, namun pengobatannya tetap dilakukan sesuai kebutuhan pasien. Karena Cherophobia bukanlah gangguan mental, tetapi gangguan kecemasan, jenis pengobatan yang diberikan pun berkaitan dengan cara mengendalikan kecemasan itu. [1,2,3]
- Cognitive-Behaviorial Therapy (CBT)
Terapi yang pertama untuk mengatasi kecemasan akibat kebahagiaan adalah CBT. Jenis terapi ini membantu pengidap untuk mengubah pola pikirnya dalam melihat situasi yang membahagiakan. [1,2,3]
Selain itu, terapi juga dapat dilakukan untuk mengidentifikasi apa saja yang bisa dilakukan oleh pasien untuk menghilangkan pikiran negatifnya pada kebahagiaan. Sehingga cara kondisi emosional pengidapnya bisa terus membaik selama terapi dilakukan. [1,3]
- Hypnotherapy
Pengobatan berikutnya yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecemasan pada pengidap Cherophobia adalah hypnotherapy. Jenis terapi ini menggunakan teknik hipnotis untuk menanamkan sugesti positif pada pikiran pengidapnya. [1,3]
Jadi akan ada gambaran positif yang tertanam dalam pikiran pengidapnya untuk tahu bagaimana menghadapi situasi bahagia. Sehingga kecemasan tidak terus menerus menyerang lagi dalam berbagai situasi bahagia yang dihadapi. [3]
- Systematic Desensitization Therapy
Jenis terapi berikutnya yang digunakan untuk membantu pengobatan Cherophobia adalah dengan systematic desensitization therapy. Terapi perilaku yang satu ini dilakukan dengan menggunakan teori kondisional klasik. Pengidapnya akan dibawa untuk menghadapi hal-hal yang menakutkan baginya. [1,3]
Cara pengobatan dengan terapi ini diketahui efektif untuk mengurangi sedikit demi sedikit efek kecemasan yang terjadi. Jadi pada akhirnya, pengidap bisa menghadapi ketakutannya dengan lebih terkendali. [1,2,3]
- Berbagai Teknik Relaksasi
Satu lagi cara yang bisa dicoba untuk mengobati Cherophobia adalah teknik relaksasi. Ketakutan dan kecemasan yang menyerang memang ampu diatasi dengan pikiran yang relaks. Jadi teknik relaksasi sangat membantu untuk mengatasinya. [1]
Beberapa teknik relaksasi seperti dengan teknik bernafas seperti pada yoga, melakukan olahraga, hingga menulis diketahui ampuh untuk membantu pengidap Cherophobia.